oleh

Perobohan “Gedung Hantu” di Bintaro Pakai Kantong Pasir

image_pdfimage_print
Walikota Airin tinjau “gedung hantu” di Bintaro.(yud)

Kabar6-Konstruksi bangunan “gedung hantu” di kawasan CBD sektor VII Bintaro, RT 02 RW 01, Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih berdiri mentereng.

Hal ini karena teknis perobohan bangunan milik Panin Grup itu telah diubah.

Tim pembongkaran bangunan setinggi 86 meter itu sebelumnya sempat‎ menginisiasi sistem kombinasi dengan metode bola beton wrecking ball. Meskipun sistem tersebut dianggap aman bagi lingkungan sekitar.

“Metodenya diubah dengan pemberatan menggunakan kantong pasir,” kata anggota Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG), Chaidir Makarim, Minggu (16/10/2016).

Ia menjelaskan, kemasan kantong pasir diletakan tepat di puncak konstruksi bangunan “gedung hantu”. Total jumlah tumpukan kantong pasir mencapai ratusan ton.

Chaidir pun mengakui bila metode perobohan menggunakan kantong pasir masih akan dilihat apakah dapat efektif. Metode tersebut diyakini aman karena tidak akan menimbulkan dampak buruk.

“Sebelumnya sudah dibantu dengan pelemahan struktur prestressed release pada bagian balok plat lantai, pengeboran beton dan pemberian chemical khusus,” ujar Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Tarumanegara itu.

‎Diberitakan kabar6.com sebelumnya, Staf Ahli Walikota Tangsel Bidang Pembangunan, Edi Malonda menyebutkan, ada lima poin rekomendasi yang telah disampaikan TABG bentukan pemerintah daerah setempat.

Pertama, soal keselamatan dan kesehatan kerja, tidak ada pekerjaan bila tidak bisa dipastikan pelaksanaan bongkar gedung aman serta selamat.**Baca juga: Terkait Dugaan TKA Ilegal, LSM Tangerang Somasi PT SJI.

Kedua, pekerjaan dilaksanakan dengan meminimalisir dampak lingkungan, masyarakat sekitar dan utilitas. Ketiga tepat mutu, pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan metode yang direncanakan.**Baca juga: 200 Personel Polresta Tangerang Latihan Amankan Pilgub Banten. ‎

Kemudian, pekerjaan dilaksanakan sesuai durasi waktu yang disetujui. “Kelima tepat biaya, sesuai dengan estimasi yang dianggarkan,” papar Malonda.(yud)

Print Friendly, PDF & Email