oleh

Permintaan Formulir A5 di Tangsel Diklaim Membludak

image_pdfimage_print

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memprediksi bila angka masyarakat yang tidak menggunakan hak pilih atau golput cenderung kecil.

Artinya persentase jumlah pemilih dalam bursa pemilihan presiden (Pilres) 9 Juli 2014 besok akan meningkat.

“Kalau dilihat dari antusiasnya warga yang mengurus kartu A5 atau disebut DPTB (daftar pemilih tambahan) ini terus meningkat,” kata Anggota KPUD Kota Tangsel, Mujahid Zein, Kamis (3/7/2014).

Menurutnya, beberapa hari menjelang pemilu presiden, warga yang mengurus DPTB terus mengalami peningkatan. Angkanya, lanjut Mujahid, mencapai ribuan orang. Mereka terdiri dari mahasiswa, pedagang, maupun pekerja lainnya.

Jumlah ini, terang Mujahid, tentunya lebih tinggi dibandingkan dengan pemilihan legislatif (Pileg) pada 9 April lalu. Umumnya orang yang mengurus DPTB ini terdaftar di luar kota, namun berdomisili di Kota Tangsel.

Oleh karena itu, agar suara politiknya tidak hilang, mereka berbondong-bondong ke KPU Kota Tangsel untuk mengurus surat-surat agar bisa menggunakan hak pilihnya saat pilpres 9 Juli mendatang.

Adapun syarat penggurusan DPTB ini adalah menyertakan KTP, bagi mahasiswa menyerahkan Kartu Mahasiswa (KTM), maupun identitas lainnya. Adanya kartu ini untuk membuktikan agar mereka tidak lagi mencoblos di dua tempat berbeda.

“Untuk menghindari pemilih yang mencoblos lebih dari satu kali. Maka itu saat mengurus DPTB harus menyerahkan identitas dan pelbagai keperluan lainnya,” katanya.

Mujahid bilang, warga yang mengurus DPTB masuk kategori pemilih aktif. Dimana pemilih rela mengantre agar bisa ikut memilih. Fenomena ini jarang terjadi, karena biasanya petugas KPU yang aktif melakukan pendataan serta mengajak warga agar tidak golput.

Namun di pilpres tahun ini, yang terjadi sebaliknya, mereka aktif dan rela antre untuk mengurus DPTB supaya bisa berpartisipasi dalam pesta demokrtasi lima tahunan ini.

Kemudian dari latar belakang golongan, warga tersebut merupakan kelas menangah ke atas. Fenomena ini menarik, lanjut Mujahid, sebab pileg lalu, golongan menengah bawah justru banyak yang mengurus DPTB.

“Ini yang menarik, pada pilpres, semua golongan baik menengah atas atau menengah ke bawah ikut terlibat aktif dalam pilpres 2014,” ujarnya. **Baca juga: Pilpres, Tiga Kecamatan di Tangsel Rawan Anarkisme.

Berapa prosentasi golputnya?, ia tidak mengetahui angka persisnya. Namun, bila melihat fenomenanya akan terjadi penurunan orang yang tidak memilih. Partisipasi aktif dalam pemilihan tahun ini cukup tinggi.(yud)

 

Print Friendly, PDF & Email