oleh

Perjuangan Tukang Kebun dan Anak Tukang Jahit Untuk Berkuliah di ITB Banten

image_pdfimage_print

Kabar6-Daud namanya, kini dia berusia 22 tahun. Sekitar 3 tahun lalu, dia hanyalah seorang tukang kebun harian dan membantu orangtuanya di sawah menanam padi. Dia rela mengerjakan dua hal itu, untuk membantu ekonomi bapaknya, lantaran sang ibu, sudah tiada ketika dia berusia 12 tahun.

Kala itu, tak terpikirkan olehnya untuk mengenyam bangku kuliah karena keterbatasan ekonomi. Kerajinannya menjadi tukang kebun harian di salah satu rumah, menarik perhatian pemilik rumah dan menawarkannya beasiswa.

Warga Carenang, Kabupaten Serang, Banten itu pun senang lantaran di tawari kuliah dan mendapatkan beasiswa penuh dari salah satu kampus di Kota Serang.

“Kan sering bantuin dirumahnya Bu Neneng, kadang bersih-bersih rumputnya gitu, rumahnya di Carenang juga. Abis itu ditawarin, katanya ada beasiswa di kampusnya Bu Neneng, mau di ambil apa enggak. Kata saya iya enggak apa-apa diambil aja kalau ada kesempatan, ya udah di ambil,” ujar Daud, ditemui di kampusnya, di Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Banten, Jumat (19/08/2022).

Menghemat ongkos pulang pergi dari rumah ke kampusnya, Daud rela menginap di kampus. Mahasiswa semester enam dengan jurusan Keuangan Perbankan ini mengaku untuk memenuhi kebutuhan hariannya, seperti makan, dengan cara membantu karyawan di ITB Banten yang membutuhkan tenaganya.

Sisa rupiah yang dia kumpulkan, digunakan untuk pulang ke rumah satu pekan sekali. Dia kerap mencari tumpangan untuk mudik, demi menghemat uang. Jika tak ada, uang yang dia kumpulkan selama sepekan, digunakan untuk ongkos naik angkot ke rumahnya.

“Pulang seminggu sekali, kadang sama temen pulangnya, nebeng naik motor. Kalau enggak ada tebengan enggak pulang dulu, karena enggak ada ongkos. Makannya Alhamdulillah ada aja, kalau ngebantu foto copy di depan, jadi ada uang,” terangnya.

Daud bercerita, bapaknya kini sudah berusia 62 tahun. Dulu dia tinggal seorang diri, sudah beberapa bulan ini kakaknya memilih menemani orangtuanya yang sudah tua itu. Ibu nya sudah meninggal tahun 2012 silam.

“Harapannya bisa kerja di bank, sesuai jurusan. Biar bisa bantu orangtua juga di rumah,” tuturnya.

Senasib sepenanggungan, Fahad Miftahudin (20) juga harus berjuang lebih untuk merasakan bangku kuliah di Ibu Kota Banten. Junior dari Daud yang kini duduk di semester empat ini bercerita, orangtuanya dulu ikut disebuah perusahaan konveksi. Namun semenjak covid-19 menerpa, orangtuanya tidak lagi bekerja dan hanya mengandalkan warga sekitar Pontang, Kabupaten Serang, Banten, yang membutuhkan jasa menjahit dirinya.

“Sejak awal pandemi sampai sekarang enggak kerja, ibu mah ibu rumah tangga, ngurus rumah. Alhamdulillah tiap ada orang yang mau ngejahit Alhamdulillah ada gitu, sekarang ngejahitnya di rumah,” ujar Fahad, ditemui di kampusnya,Jumat (19/08/2022).

Dia bercerita bisa berkuliah dan mendapatkan beasiswa full hingga lulus usai di tawari pamannya yang melihat spanduk dipinggir jalan. Dengan biaya seadanya, dia mendaftar dan beruntung bisa diterima kuliah di ITB Banten, disertai berbagai sertifikat penghargaan yang dia punya.

Disela-sela waktu senggangnya berkuliah, Fahad membantu ekonomi keluarganya. Lantaran sebagai anak pertama, dia ingin adiknya yang kini kelas 1 SMP tetap bisa bersekolah. Apapun pekerjaan yang bisa menghasilkan cuan, akan dikerjakannya.

Saat berkuliah, Fahad harus menahan keinginannya untuk jajan. Dia memilih membawa bekal masakan ibu nya dan menaruh air minum di tasnya untuk menghemat biaya.

“Pulang pergi tiap hari, kadang ada temen yang ngajak ya sama temen, sama sodara juga, terus naik angkot juga bulak balik. Paling ongkos sama minum aja. Itu dibawain bekel dari rumah,” tuturnya.

**Baca juga: Pejabat Bea Cukai Divonis Bersalah, Karangan Bunga Penuhi PN Serang

Sama seperti Daud, usai lulus Diploma tiga, dia ingin bekerja di perbankan untuk memperbaiki taraf perekonomian keluarga, agar kedua orangtuanya tidak lagi merasa susah di saat tau nanti.

“Setelah lulus mau pingin (kerja) kaya di bank, sesuai jurusan disini keuangan,” ucapnya.(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email