oleh

Peristiwa Geger Cilegon, Sejarah Ulama Jaga Keutuhan NKRI

image_pdfimage_print
Rais Aam PBNU, KH Ma’ruf Amien.(ist)

Kabar6-Kyai, ulama dan santri kiranya punya sejarah panjang dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).  

Salah satunya adalah peristiwa Geger Cilegon di tahun 1888 dengan tokoh utamanya KH Wasid yang makamnya berada di Kota Cilegon.

Hal tersebut diungkapkan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ma’ruf Amin.

“Kita juga menjaga negara, sebab ulama ikut berjuang memerdekakan ini. Abad 19, ulama melakukan gerakan perlawanan penjajah, salah satunya Geger Cilegon,” kata Ma’ruf saat ditemui di Ponpes An-Nawawi, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Rabu (8/2/2017).

Cicit dari Syekh Nawawi al-Bantani yang pernah menjadi Imam Besar Masjidil Haram ini pun berkisah, bahwa karena peristiwa Geger Cilegon tersebut Belanda berfikir bahwa perlawanan umat Islam dikarenakan berangkat haji di Makkah, Arab Saudi.

“Namun (Snouck) Hurgronje (peneliti Belanda) menyatakan bahwa penyebabnya adalah karena umat Islam yang berangkat haji dan mendapatkan pendidikan pesantren di Arab Saudi, pulang ke Indonesia yang akhirnya melakukan perlawanan,” terangnya.

Karena besarnya catatan sejarah itulah para kyai, ulama dan santri harus mampu menjaga keutuhan NKRI dan memperbaiki kondisi bangsa jika sudah mulai kehilangan arah.**Baca juga: Rakor Pilgub Banten, Polisi dan TNI Diimbau Bersiap.

“Ulama tidak hanya di pesantren saja. Di pesantren iya, dalam rangka menyiapkan tokoh-tokoh agam dan tokoh perbaikan atau perubahan. Penting juga mengambil peran menjaga umat dan negara,” tegasnya.(tmn)

Print Friendly, PDF & Email