oleh

Perhatikan Kebiasaan Mandi di Pancuran yang Dapat Rusak Kulit

image_pdfimage_print

Kabar6-Mandi di bawah pancuran/shower usai beraktivitas sepanjang pagi hingga sore, tentu menjadi hal yang menyenangkan. Tubuh menjadi bersih sekaligus segar, dan Anda siap beristirahat memulihkan tenaga untuk kembali berkegiatan keesokan harinya.

Namun menurut ahli dermatologi terkemuka bernama Dr. Justine Hextall, melansir harpersbazaar, ada sejumlah kebiasaan mandi di pancuran yang berbahaya bagi kulit. Tidak hanya potensi residu sabun tertinggal di wajah, ada banyak kemungkinan terjadinya kerusakan kulit saat mandi di pancuran (shower) dengan air panas. “Shower memang menghilangkan bakteri dari berolahraga di gym tetapi saat membersihkan wajah di kamar mandi, wajah terpapar bakteri lain yang ada di kamar mandi,” urainya.

Hal pertama adalah kebiasaan menyalakan air panas dalam temperatur terlalu tinggi. Siraman air bertemperatur tinggi rasanya memang menyenangkan tetapi kulit wajah akan kering. Semakin panas, semakin kulit wajah kering. “Minyak di wajah jika dipanaskan akan mengemulsi, melarutkan, dan benar-benar menghilangkannya. Padahal, minyak ini memainkan peran penting dalam melindungi wajah dari agresor eksternal melalui pembatas kulit,” jelas Dr. Hextall.

Semakin lama waktu yang dihabiskan mandi di pancuran, kulit akan semakin kering. Faktor kelembapan alami seperti ceramide, asam lemak dan minyak membantu mempertahankan tingkat kelembapan di kulit. Masalah akan muncul jika mereka larut dalam air. Dr. Justine Hextall menyebutkan jika membersihkan wajah di bawah pancuran selama 10 menit, kelembapan alami itu akan hilang. “Semakin lama, kulit akan kering,” katanya.

Selanjutnya saat Anda tidak membersihkan sisa sampo secara tuntas. Sisa sampo bisa menjadi masalah jika Anda menderita iritasi kontak yang dipicu oleh pengawet kimia yang disebut methylisothiazolinone (MI). Pengawet ini dibawa setelah paraben dikeluarkan dari banyak produk sampo dan menyebabkan iritasi. “Sisa sampo yang menetes ke bagian wajah, saat mengenai mata akan menyebabkan iritasi mata merah atau kulit terkelupas,” terangnya.

Termasuk juga kebiasaan mandi menghadap pancuran. Siraman air dari pancuran yang terlalu keras dapat meninggalkan jejak magnesium karbonat (bahan kimia yang bertanggung jawab membuat bercak di ubin kamar mandi) pada kulit.

Kemusian, tidak membersihkan tangan dari sabun mandi atau sampo. Pastikan residu produk sabun atau sampo benar-benar dibersihkan dari tangan. Gel mandi yang tersisa, sabun, atau pencuci tubuh lainnya tidak baik untuk kulit wajah.
“Residu sabun atau sampo akan mengangkat minyak yang tersimpan di kulit wajah sehingga saat membilas dengan, pH akan naik dan menyebabkan kulit kering,” kata Dr. Hextall.

Terakhir adalah kebiasaan menyimpan pembersih muka dekat pancuran. Dr Hextall menyarankan untuk tidak menyimpan sabun pembersih wajah di dalam kamar mandi. ** Baca juga: Cara Sepele yang Ternyata Menyehatkan

“Apa pun yang mengandung bahan aktif akan menurun di bawah cahaya terang dan hangat seperti kondisi lembap di kamar mandi. Tidak hanya itu berarti AHA dan BHA tidak akan melakukan tugasnya secara efektif, tetapi juga berarti bakteri di dalam produk dapat berkembang biak dan menyebabkan berjerawat dan berpotensial menyebabkan infeksi,” jelasnya lagi.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email