oleh

Penyerang Kantor MUI Pelaku ODGJ, Pakar : Polisi Harus Investigasi Lagi

image_pdfimage_print

Kabar6-Achmad Nur Hidayat, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute memberikan tanggapannya terkait kasus penyerangan Kantor MUI oleh pelaku Orang Dengan Gangguan Kejiwaan (ODGJ).

“Kasus penyerangan terhadap Ulama di masa ini sering kali terjadi.  Yang sangat mengherankan adalah rata-rata disimpulkan bahwa pelaku penyerang Ulama adalah ODGJ.  Akhirnya publik seringkali melupakan kasus tersebut dan polisi menutup kasusnya,” kata Achmad Nur Hidayat, yang juga dikenal sebagai Dosen FEB UPN Veteran Jakarta,  dalam rilisnya,  Rabu (3/5/2023)

Namun, sambungnya,  apa yang terjadi dalam kasus penembakan kantor MUI adalah menarik. Ada indikasi sang pelaku tersebut diorkestrasi atau diduga di-brainwash karena narasinya sama bahwa pelakunya itu mengaku nabi atau tuhan atau orang dengan gejala ODGJ.

“Apakah ada kelompok tertentu yang mampu melakukan brainwash kepada orang dengan gejala ODGJ untuk menyerang Ulama? Akhirnya sang pelaku penembakan Kantor MUI tewas saat ditangkap dan dokter menyimpulkan tewas  akibat serangan jantung mendadak,” ujar Achmad.

**Baca Juga: 35 Serikat Buruh di Kabupaten Tangerang Bertanding Ramaikan May Day

Dia mengatakan, bahwa tewasnya pelaku ini agak aneh karena ada kesan penghapusan jejak. Polisi harus menginvestigasi lebih lanjut, jangan sampai pelaku kekerasan terhadap Ulama selalu pelakunya orang gila, stres dan ODGJ sehingga kasusnya ditutup seperti pada kasus-kasus penyerangan Ulama sebelumnya.

“Sebenarnya bila pelaku kejadian penyerangan kantor MUI ini orang dengan gejala ODGJ maka menjadi tidak masuk akal karena orang ODGJ tidak mungkin buat surat dan beli pistol. Atau jangan-jangan ada yang melakukan brainwash terhadap orang ODGJ untuk menyerang Ulama? Daripada berspekulasi lebih baik serahkan kepada kepolisian untuk menyelidikinya?” tuturnya.

Faktanya dari sekian banyak terjadinya kasus penyerangan terhadap Ulama, hasil penyelidikannya selalu saja berakhir sama. Yaitu pelakunya orang ODGJ dan kasus ditutup.

“Masa seh ODGJ hanya menyerang Ulama bukan pejabat koruptor? Atau oknum korup yang suka narkoba? Aneh bukan?” pungkas Achmad. (Red)

Print Friendly, PDF & Email