oleh

Penusukan Wiranto Disebut Settingan, Akademisi Unma Banten Beri Pernyataan Menohok

image_pdfimage_print

Kabar6-Menko Polhukam Wiranto melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pandeglang untuk meresmikan gedung perkuliahan di Kampus Unma Banten.

Ia tiba di Pandeglang menggunakan helikopter milik TNI Angkatan Udara (AU) Kamis pagi, kemudian untuk menuju lokasi Wiranto menggunakan mobilnya. Wiranto bersama rombongan kembali ke Alun-alun Menes untuk pulang.

Setiba kembali di Menes dan baru saja keluar dari pintu mobil, peristiwa naas pun menimpa Mantan Panglima ABRI itu. Ia ditusuk oleh Syahril Alamsyah alias Abu Rara dengan pisau kunai.

Abu melakukan aksinya bersama istrinya Fitria Adriana. Akibatnya Wiranto terkena dua tusukan dibagian perut.

Namun beberapa jam setelah peristiwa tersebut, di media sosial berseliweran tangkapan layar yang menyebutkan jika kejadian tersebut adalah settingan.

Akademisi dari Universitas Mathla’ul Anwar Banten, Eko Supriatno menyesalkan adanya pihak-pihak yang membangun opini jika peristiwa tersebut hanya settingan.

Pasalnya selain warga setempat, Eko juga mengaku menyaksikan peristiwa tersebut di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Banyak saksi mata warga setempat yang menyaksikan penusukan pak Wiranto termasuk saya di TKP. Sungguh terlalu “tolol” kalau kejadian ini bagian dari settingan,” sesal Eko.

Eko yang turut mendamping Wiranto sama sekali tidak melihat ekspresi wajah Wiranto jika kejadian settingan. Menurutnya, jika pihak-pihak yang tidak suka terhadap Wiranto lalu tak pantas membenarkan aksi penusukan tersebut.

“Janganlah karena benci kita jadi membenarkan pelaku. Untuk itu, hanya orang aneh lah yang menganggap penusukan Pak Wiranto adalah setingan Pak wiranto sendiri. Mereka makin hilang rasa empati,” tegas Eko.

“Coba bayangkan kalau keluarganya jadi korban penusukkan atau ledakan bom bunuh diri lalu dianggap settingan? Benci boleh tapi jangan membuat rasa kemanusiaan hilang,” sambungnya.

Padahal, Lanjut Eko, kedua pelaku yang merupakan pasangan suami istri sudah ditangkap. Abu Rara dan Fitria Adriana diduga Anggota JAD Bekasi.

Eko meminta kepada pihak kepolisian untuk menindak tegas akun-akun penuduh penusukan Wiranto settingan.

Justru bagi saya, lebih jahat dari penusuk, parah, dan berbahaya yang mempunyai asumsi itu semua settingan. Dzalim dan berbahaya. Saya berharap aparat memproses akun-akun yang menuduh peristiwa penusukan Menkopolhukam Wiranto sebagai settingan,” tandasnya.

Sebelumnya, Kapolda Banten, Brigjen Pol Tomsi Tohir menyampaikan, dari peristiwa itu 4 orang menjadi korban, namun keempat sudah diberikan perawatan dari petugas medis.**Baca juga: Universitas Mathla’ul Anwar Kutuk Pelaku Penusukan Menko Polhukam.

“Korban itu pak Wiranto, Kapolsek Menes, bapak Fuad Sauki, ajudan Danrem tapi luka sedikit,” kata Tomsi di Pandeglang, Kamis (10/10/2019).(Aep)

Print Friendly, PDF & Email