oleh

Pengunjung Virtual Akuarium di Jepang Diajak Video Chat dengan Belut

image_pdfimage_print

Kabar6-Aquarium yang berada di Sumida Aquarium, Tokyo, mengajak pengunjung virtual untuk membantu merawat hewan, dalam hal ini belut, melalui cara yang tidak biasa. Diketahui, belut taman cenderung hidup dalam koloni besar di perairan hangat di seluruh dunia, seperti Indo-Pasifik atau Karibia.

Belut dengan bintiknya yang khas itu biasanya senang untuk menggali pasir di bagian bawah habitatnya dan mengintip orang-orang yang lewat. Saat sudah merasa cukup nyaman, mereka akan memanjangkan tubuh untuk memamerkan tubuh berbintik mereka.

Nah, melansir Lonelyplanet, selama pandemi Covid-19 ini timbul masalah sendiri bagi belut taman di akuarium. Karena tidak ada orang yang lewat secara berkala, mereka pun menjadi kurang nyaman dengan keberadaan manusia. Belut-belut tadi bersembunyi seperti malu-malu saat para pengurus akuarium berjalan mendekati tangki mereka.

Karena itulah, beberapa waktu lalu Sumida Aquarium menggelar Face-Showing Festival, dengan harapan melalui Facetime dengan manusia, belut taman akan terbiasa melihat wajah dan suara manusia. Hal ini juga akan membantu mereka kembali bersosialisasi.

Dalam satu waktu, lima orang dapat berbicara dengan belut taman mulai pukul 10.00 hingga pukul 14.00 waktu setempat menggunakan lima alamat email. Nah, email tersebut digunakan untuk menerima panggilan video melalui iPhone dan iPad ke tangki belut.

Para pengunjung virtual dianjurkan untuk menggelengkan kepala dan menunjukkan wajah mereka lebih dekat, namun tidak disarankan untuk mengeluarkan suara dengan keras.

Setelah ‘mengobrol’ selama lima menit, penelepon lain akan mendapatkan kesempatan untuk mengobrol dengan belut taman. Selama dua kali sehari, para pengunjung virtual bisa menyaksikan waktu makan belut-belut tersebut.

Panggilan video dilakukan melalui Wi-Fi atau data seluler. Jadi, pengunjung tidak perlu khawatir akan biaya panggilan jarak jauh atau pesan teks. Dengan festival tadi diharapkan para belut taman tidak akan terlalu stres saat pengunjung kembali.

Mereka akan dengan senang melanjutkan kegiatan mereka seperti biasa, bahkan saat orang-orang berjalan dekat tangki mereka. ** Baca juga: Untuk Jaga Jarak Sosial di Taman, Singapura Gunakan Anjing Robot

Untuk sementara waktu, para pengurus akan dengan lebih mudah dapat mengetahui bagaimana perasaan belut taman, dan apakah menjadi malu-malu adalah satu-satunya masalah yang dihadapi mereka.

Lucu, ya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email