oleh

Pengrajin Tempe Mulai Rumahkan Karyawannya

image_pdfimage_print

Kabar6-Dampak terpuruknya rupiah atas dollar semakin menyengsarakan pengrajin tahu dan tempe di Tangerang. Tingginya harga kedelai, membuat pengrajin tahu dan tempe harus berupaya memangkas biaya produksi.

Bahkan, mulai hari ini, sejumlah pengrajin tahu dan tempe di Kota Tangerang terpaksa merumahkan karyawannya dan bekerja sendiri memproduksi tahu dan tempe.

“Hari ini, lima kwintal kedelai terpaksa saya olah sendiri menjadi tempe,” ujar Tayaman, pengrajin tempe di Buaran, Kota Tangerang.

Biasanya, lanjut Tayaman, produksi tempe itu dikerjakan oleh 3 karyawannya. Tapi, sejak harga kedelai naik dari Rp. 8700 menjadi Rp. 9000, Tayaman tidak sanggup lagi menggaji karyawannya.

Agar biasa tetap bertahan, Tayaman tidak cuma menekan biaya produksi dengan merumahkan karyawannya, melainkan juga terpaksa memperkecil ukuran tempe dan menaikkan harga jual dipasaran.

“Saya berharap pemerintah bisa segera mengambil tindakan kongkrit guna menekan terus melonjaknya harga kedelai. Karena bila tidak, bisa dipastikan pengrajin tempe berskala kecil seperti saya ini akan gulung tikar,” ujar Tayaman lagi.(rani)

Print Friendly, PDF & Email