oleh

Penggiat Minta Penataan Kawasan Wisata di Lebak Libatkan Semua Pihak

image_pdfimage_print

Kabar6-Kabupaten Lebak merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Banten yang kaya akan objek wisata yang tersebar di berbagai wilayah. Tercatat, kabupaten ini menawarkan sekitar 30 destinasi wisata yang bisa dinikmati oleh wisatawan.

Menginjak di usia Lebak ke-192 pada tanggal 2 Desember 2020, penggiat pariwisata mengapresiasi Pemkab Lebak yang concern dalm pengembangan wisata di berbagai wilayah, dibuktikan dengan banyaknya destinasi baru yang dibuka.

“Baik itu pantai, air terjun termasuk wisata alam lain seperti Gunung Luhur yang sudah sangat terkenal. Saya kira apresiasi untuk Dinas Pariwisata yang sudah mengembangkan sarana prasarana dan eksis dalam penataan kawasan wisata,” kata Erwin Komara Sukma saat berbincang dengan Kabar6.com, Selasa (1/12/2020).

Ke depan, Erwin mendorong Pemkab Lebak memiliki prioritas dalam penataan kawasan wisata yang dinilai sangat potensial untuk dikembangkan. Terpenting menurutnya, penataan wisata juga harus terintegritas dan melibatkan semua pihak agar memahami dan menyesuaikan dengan kebutuhan kondisi di tempat wisata yang akan ditata.

“Step by step, kalau sekarang penataan sudah dilakukan di kawasan Sawarna, maka sudah harus punya kawasan lain yang jadi prioritas dengan memperhatikan pemberdayaan masyarakatnya, infrastruktur penunjang dan lain-lain,” ujar Erwin.

Mantan anggota DPRD ini kembali menegaskan, pentingnya perencanaan matang dan perlibatan seluruh pihak sebelum memulai melakukan penataan di suatu kawasan wisata. Karena jangan sampai, penataan yang dilakukan justru akhirnya tidak bermanfaat karena banyak tidak terpakai.

**Baca juga:Bupati Lebak Minta OPD Kelola Anggaran Lebih Cermat

“Bappeda dan Dinas Pariwisata harus ngobrol dengan semua pihak terkait, penggiat pariwisata, pemerintah desa, masyarakat apakah membangun itu bisa diterima atau tidak. Contoh pemda bangun kios untuk cendera mata, tapi banyak yang tidak terpakai tidak bermanfaat, makanya perlu bicara dulu dengan pelakunya harus apa dan bagaimana, ini yang saya rasa kelemahan kita,” papar Erwin.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email