oleh

Pengembang Bintaro Jaya Mangkir Diajak Tanggulangi Banjir di Tangerang

image_pdfimage_print

Kabar6-Sejumlah lahan dan bangunan di sekitar daerah aliran sungai mesti dibebaskan karena memicu terjadinya banjir. Namun bukan pekerjaan sederhana karena status asetnya didominasi milik para pengembang kawasan elite ternama di Tangerang.

Pemerintah Kota Tangerang Selatan merasa yakin dapat efektif jika aset punya para pihak swasta bisa dieksekusi. Mereka belum lama telah diundang untuk ikut menghadiri rapat koordinasi penanggulangan banjir.

“Perwakilan dari pihak pengembang Bintaro Jaya tidak hadir,” kata Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangsel, Rosi Yuliandi, Rabu (19/5/2021).

Ia mengaku kurang paham soal alasan absennya utusan dari PT Jaya Real Property (Tbk). Padahal tercatat ada banyak aset berharga milik pengembang kawasan elite Bintaro Jaya terletak di sekitar permukaan DAS.

Aliran air di Kali Angke serta Kali Ciputat melimpas lantaran lebar permukaan yang makin mengecil tersumbat oleh bangunan. Akibatnya ratusan rumah yang dihuni ribuan jiwa warga di wilayah Kecamatan Pondok Aren menjadi langganan banjir.

“Tapi dari pihak JRP sudah minta rapat direschedule ulang,” jelas Yosi.

Sementara lahan dan bangunan milik PT Alam Sutera Realty (Tbk) juga mesti dibebaskan. Sebab sejumlah pemukiman warga maupun fasilitas publik di Kecamatan Serpong Utara rawan terendam banjir.

“Karena menyangkut lahan yang mesti dibebaskan punya warga dan pihak swasta. Makanya kita butuh waktu,” jelas Rosi.

**Baca juga: Transformasi Jadi Partai Modern, PDIP Tangsel Gelar Rakercab Secara Virtual

Menurutnya, pihak DPU Kota Tangerang yang turut dilibatkan juga telah menyatakan dukungannya. Rencana teknis pekerjaan revitalisasi DAS di Kota Tangsel pun diklaim sudah mendapat persetujuan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane.

“Kan titik rawan banjir di wilayah Serpong Utara itu berbatasan dengan daerah tetangga,” sebut Rosi.(yud)

Print Friendly, PDF & Email