oleh

Pengelolaan Kedelai Bakal Dikembalikan Pada Bulog

image_pdfimage_print

Kabar6-Dari hasil rapat beberapa kali di Kemenko Perekonomian, ada pemikiran untuk mengembalikan peran Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai penyangga stok dan stabilisasi harga kedelai.

Demikian diungkapkan Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Euis Saedah menjawab gejolak yang terjadi ditengah pengrajin tahu dan tempe se Jabodetabek, pasca melonjaknya harga kedelai, Selasa (24/7/2012).  

“Selama ini kebutuhan kedealai sebesar 2,2 juta ton, 600 ribu ton bersal dari kedalai  petani lokal, dan sisanya  1,6 juta ton diberasal dari impor. Dan, yang terjadi saat ini justru kedelai lokal seolah menghilang dari pasaran,” ujar Euis.

Menurut Euis, saat ini pihaknya juga terus menuntut kejelasan dari Kementrian Pertanian soal ketersediaan stok 600 ribu ton kedelai dalam negeri yang hingga saat ini tidak terlihat di pasaran.

Ya, sejak gejolak harga kedelai di pasar terjadi, ada dua jenis kedelai yang beredar dan seolah menguasai pasar. Yaitu kedelai berkualitas bagus dengan harga Rp. 12 ribu per kilogram dan kedelai kualitas jelek (bentuknya bolong-bolong dan layak pakan ternak) dengan harga Rp.5 ribu per kilogram.

“Sejauh ini, para IKM membeli kedelai dengan harga Rp. 8 ribu per kg. Saya menduga, kemungkinan kedelai ini dioplos antara yang bagus dan jeleks sehingga bisa dijual dengan harga Rp. 8 ribu per kg,” ujar Euis.(ir)

 

Print Friendly, PDF & Email