oleh

‎Pengelola Kampus UIN di Tangsel Lemah Pengawasan

image_pdfimage_print

Universitas Islam Negeri kampus Tangsel.(foto:yud)

Kabar6-Pihak otoritas kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku kewalahan dalam memonitoring seluruh civitas akademi.‎ Jumlahnya mencapai ribuan orang.

‎Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dede Rosyada mengatakan, apalagi banyak dosen dan mahasiswa UIN yang memiliki penampilan sama. Mulai celana cungrang, hingga memelihara jenggot. Selama tidak ada laporan tentang aktivitas dosen tersebut pihaknya tak bisa memberikan sanksi apapun. 

“Saya tidak terlalu jauh mengidentikan itu dari busana dan cara berpakaian Dosen, pekerja atau mahasiswa di sini, tapi jika ada indikasi dan bukti kami tindak tegas,” katanya, Selasa (1/8/2017).

Begitupun dengan dosen yang terkait dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan organisasi radikal lainnya. Dede mengakui pihaknya tidak punya data valid. 

Alhasil, pengawasan yang dilakukan pihak kampus dirasakan masih sangat lemah sekali. “Untuk berapa jumlah dosen atau mahasiswa yang terlibat HTI, tidak ada data yang masuk. Hingga kini, kami belum mengeluarkan dosen atau mahasiswa yang berafiliasi dengan HTI,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Subag Publikasi dan Dokumentasi Feni Arifiani, mengklaim bila tidak hanya terhadap dosen. Pengawasan terhadap aktivitas mahasiswa juga sangat sulit dilakukan secara menyeluruh.‎(yud)

 

Print Friendly, PDF & Email