oleh

Pengamat Psikologi Forensik: Fungsi Otak Gugun Kurang

image_pdfimage_print

Kabar6-Aparat kepolisian dirasa perlu memeriksa kondisi kejiwaan Ramadhan Gumilang alias Gugun (27), pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Jalan Bungur III, RT 06 RW 06 Nomor 184, Kelurahan Periuk, Kecamatan Periuk.

Pasalnya, Gugun telah menghilangkan nyawa tiga orang hanya dalam waktu satu jam. 

“Bisa jadi karena kesulitan ekonomi dan gaya hidup yang tidak sehat,” kata pakar psikologi forensik asal Universitas Indonesia, Reza Indragiri Amriel, dalam wawancara yang ditayangkan salah satu televisi swasta, Rabu (30/4/2014).

Melalui pemeriksaan kejiwaan, ujar Reza, polisi dapat menelisik penyebab pelaku tega membantai keluarga mantan pacarnya. Apakah hal itu disebabkan status pelaku sebagai pengangguran, menggunakan narkoba dan mengkonsumsi alkohol.

Karena, semua itu menyebabkan otak tidak dalam kondisi ideal untuk mampu menggawangi individu tersebut. Dorongan emosi yang begitu hebat, bisa jadi karena perbendaharaan fungsi otak yang ada di kepala seseorang itu kurang.

“Jadi yang harus dilakukan adalah banyak membaca, harus memperluas wawasan. Karena hal itu akan memberikan kita alternatif-alternatif cara bagaimana menyalurkan emosi secara baik,” terangnya.

Sementara, Kapolres Metropolitan Tangerang, Kombes Pol Riad mengatakan, bahwa pihaknya bersama Polda Metro Jaya kini tengah melakukan pemeriksaan kejiwaan pelaku. Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal berlapis. Yaitu pasal 340 junto 338 dan 363.

Diketahui, Gugun membantai pasangan suami istri, Dukut (54) dan Herawati (50), serta Prasetyo (14), anak bungsu pasangan tersebut pada Selasa (29/4/2014) siang. Gugun murka, setelah mengetahui asmaranya dengan Dewi (24), anak tertua korban, tidak mendapat restu.

Namun, sebelum kabur meninggalkan lokasi, pelaku dipergoki oleh Bagus (15), putra kedua pasangan Dukut dan Herawati, yang baru saja pulang dari sekolah. **Baca juga: Dewi Curiga Ada Motif Lain Dibalik Pembantaian Keluarganya.

Merasa aksinya akan terbongkar, pelaku juga sempat berupaya membunuh Bagus, dengan memukul kepala remaja itu menggunakan kunci inggris. Namun, Bagus yang telah terluka dikepala tetap memberikan perlawanan sambil berteriak minta tolong. **Baca juga: Begini Kronologis Pembantaian Satu Keluarga Versi Gugun.

Teriakan itulah yang kemudian didengar warga hingga berdatangan ke lokasi. Pelaku yang sempat naik ke atap rumah, akhirnya berhasil diringkus dan sempat dikeroyok warga, sebelum akhirnya diamankan polisi. **Baca juga: Pelaku Pembantaian Satu Keluarga Juga Incar Harta Korbannya.

Sesaat setelah pelaku ditangkap, barulah diketahui bila ternyata pelaku sudah membunuh tiga nyawa. Jenazah Dukut ditemukan kaku bersimbah darah di dalam kamar yang berada di lantai 2 rumah. Wajahnya tampak mengalami luka serius. **Baca juga: Satu Keluarga Korban Pembantaian Gugun Dimakamkan di TPU Selapajang.

Sedangkan jenazah Herawati dan putranya Prasetyo ditemukan di dapur, dalam posisi terlungkup. Herawati menderita luka di bagian leher yang diduga akibat sayatan benda tajam. Sedangkan Prasetyo menderit aluka di wajah dan kepala. **Baca juga: Rumah Korban Pembantaian Gugun Jadi Tontonan Warga.

Sementara, dari tangan pelaku, polisi menyita uang tunai sebesar Rp. 6 juta, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) serta handphone milik Herawati yang tergeletak diatas meja. (ali/arsa/abie/dan/bad/yud)

 

Print Friendly, PDF & Email