oleh

Penanganan Lamban, Pasien Bersalin Terbaring Lemah Rumah Sakit Harapan Mulya

image_pdfimage_print

Kabar6-Juwita Purnamasari (24), warga Perumahan Taman Kirana Surya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, terbaring lemah tanpa mendapatkan pelayanan intensif di Rumah Sakit Harapan Mulya Tigaraksa.

Pasien yang hendak bersalin namun anaknya diketahui meninggal didalam rahim tersebut, disinyalir dibiarkan tanpa penanganan diruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Yusup Sanusi, orangtua pasien mengatakan, pihaknya mengeluhkan lambannya pelayanan di RS Harapan Mulya tersebut.

Pasalnya, pasien rujukan bidan desa dekat kediamannya, dibawa ke RS Harapan Mulya sekira Pukul 03.20 WIB dini hari tadi.

Namun, istrinya baru mendapatkan penanganan dokter sekira Pukul 10.00 WIB siang tadi.

“Anak saya dirujuk bidan desa dari jam tigaan subuh tadi, tapi sampe jam 10an siang baru dicek oleh dokter dan belum dilakukan tindakan operasi,” ungkap Yusup, kepada Kabar6.com, malam ini.

Lebih lanjut Yusup mengutarakan, pihaj RS mengklaim bahwa operasi sesar tidak ditanggung BPJS Kesehatan dan harus dialihkan sebagai pasien umum serta dikenakan biaya pribadi.

Karena terkendala dengan biaya tinggi, akhirnya pasien pasrah dan harus menjalani proses persalinan secara normal. Padahal, anak yang ada dalam kandungan pasien divonis telah meninggal dunia.**Baca juga: Kota Serang Gunakan Atlet Profesional di Cabang Muay Thai.

“Pihak RS enggak mengambil tindakan operasi, karena biaya operasi sesar itu enggak ditanggung BPJS dan kita diminta untuk di alihkan ke umum dengan biaya sendiri. Kami minta pasien agar dirujuk ke RS lainnya, tapi mereka sampai sekarang masih menanannya,” kata Yusup mengutip pernyataan pihak RS Harapan Mulya.(Tim K6)

Print Friendly, PDF & Email