oleh

Pemulung di Pamulang Pilih Libur Demi 17 Agustus

image_pdfimage_print

Kabar6-Belasan warga mulai dari anak-anak hingga lanjut usia dari kalangan pemulung yang bermukim di Jalan Akasia RT 03 RW 08, Kelurahan Pamulang Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kiranya juga punya jiwa nasionalisme.

Mereka rela libur bekerja mencari limbah, demi bisa upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-70, kerjasama sejumlah elemen dan organisasi masyarakat di Pamulang dengan Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Harian Kota Tangsel.

“Baru kali ini saya ikut upacara, rasanya senang sekali. Bahkan saya sampai enggak keluar (bekerja) demi menghargai, menyambut 17 Agustus,” ungkap Narmin (43) kepada kabar6.com usai upacara pengibaran bendera Merah Putih, Senin (17/8/2015).

Meski hanya mengenakan pakaian sedikit kumal dan terlihat lusuh lantaran tidak disetrika, para pemulung ini cukup antusias.

Pas waktu menunjukan pukul 07.30 WIB, mereka langsung keluar dari rumah petak semi permanen yang disewa sejak lima tahun terakhir.

Jika pada umumnya warga peserta upacara bendera pasti tampil mengenakan sepatu. Beda dengan warga pemulung ini. Meski hanya menggunakan alas kaki sandal jepit, mereka tetap percaya diri dilihat raut gembira bercampur bingung yang tak bisa mereka sembunyikan.

Kaum marjinal ini sudah bangun sejak matahari pagi belum menampakan terik sinarnya. Bukan langsung membawa gerobak yang menjadi moda angkutan dirinya mengais rejeki mencari barang rongsokan.

“Semalem sampe saya enggak bisa tidur karena bayangin mau ikut upacara. Sampe tidur di kamar mandi saya,” ujarnya tertawa.

Narmin jelaskan, bersama pemulung lainnya ia membersihkan area sekitar pemukiman dari sampah. Sedangkan tebalnya debu tanah diguyur dengan air yang diambil dari sumur. Harapan mereka tentunya agar lokasi tempat upacara bendera bersih.

“Ini biasanya berangkat setelah shalat shubuh pulang siang hari. Tapi karena dari kemarin mau upacara jadi ya libur sehari deh,” terangnya sambil tersipu.

Narmin mengaku merasa sangat bahagia. Ia tak pernah menyangka bila mendapat perhatian para pemuda dari berbagai elemen masyarakat di Pamulang.

Apalagi jika strata sosial sebagai Wong Cilik seperti dirinya diajak bergabung merayakan hari kemerdekaan. **Baca juga: Rano Pimpin Upacara HUT RI, Puluhan Peserta Pingsan.

Ketika ditanyakan, apa makna dari HUT Kemerdekaan RI ke-70 yang dipahaminya. Narmin dengan nada lantang menyatakan bahwa bangsa Indonesia sudah bebas dari penjajah. “Saya senang masih ada yang perhatiin saya,” ujarnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email