oleh

Pemprov Banten Mantapkan SDM Kesehatan

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten kiranya tidak main-main untuk melakukan pemantapan sumber daya manusia (SDM) bidang kesehatan. Pasalnya, SDM merupakan salah satu dari tujuh fokus pembangunan di Banten.

Sedangkan tujuan pemantapan itu sendiri bertujuan untuk membentuk SDM yang sehat, Cerdas, agamis dan berdaya saing. Sebab, manusia yang sehat merupakan tujuan dari pembangunan kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, drg Sigit Wardojo, M.Kes menjelaskan, startegi utama pemabangunan kesehatan di Provinsi Banten di jabarkan dalam 6 program kerja.

Yaitu, Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu, Program Pembinaan Upaya kesehatan, Program Pengendalian Penyakit dan Penyetahan Lingkungan, program Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan, Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, dan Program peningkatan Mutu Layanan Kesehatan Masyarakat.

Saat ini, lanjutnya, kondisi pembangunan kesehatan di Banten khususnya untuk indikator pencapaian MDGS masih perlu percepatan.

Berdasarkan data SDKI tahun 2012, ada sebanayak 359 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan target tahun 2014 adalah 118 per 100.000 kelahiran hidup. AKI di Banten tercatat 308 per 100.000 kelahiran hidup menurut SDKI 2012.

Dikatakanya, tantangan besar untuk menurunkan angka kematian dan Ibu (AKI) harus disikapi dengan komitmen kuat di semua tingkat administrasi dengan upaya yang efektif, intensif dan berkesinambungan.

Seperti dengan adanya program Pukesmas mampu layanan pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergency dasar. Program layanan pelayanaan Obstetri dan Neonatal Emergency Komperhensif, sistim rujukan material dan neonatal di fasilitas kesehatan.

Sedangkan untuk angka kematian bayi di Banten menurut data BPS tahun 2012 tercatat sebanayak 30,9 per 1.000 kelahiran hidup. Dan menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 sebanyak 32 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan angka nasional adalah 34 per 1.000 kelahiran hidup dan targetnya adalah 23 per 1.000 kelahiran hidup.

“Kematian Neonatal merupakan penyumbang terbesar angka kematian bayi (AKB), oleh karena itu angka kematian neonatal (AKN) harus diturunkan dengan upaya meningkatkan kesehatan ibu hamil dan menjamin pertolongan persalinaan yang aman,” jelasnya.

Sigit menjelaskan, saat ini tuntutan yang tinggi terhadap mutu pelayanan kesehatan, mengharuskan adanya tenaga kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan tingkat pertama. Di Banten kondisi saat ini masih terdapat 15% dari seluruh Pukesmas yang tidak ada tenaga dokternya.

“Ditingkat pelayanan kesehatan lanjutan masih terdapat kekurangan untuk pemenuhan tenaga spesialis dan di bidang kebidanan dan kandungan serta spesialis anak. Ketenagaan harus pula diikuti dengan ketersediaan asarana prasarana dan peraltan yang sesuai dengan kemapuan system rujukan pelayanaan kesehatan,” papar Sigit.

Sigit mengharapkan, pembangunan kesehatan di Banten dapat sejalan dengan startegis pencapian prioritas nasional bidang kesehatan, yakni meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti dengan pengutamaan pada upaya Promotif Preventif.(ADV)

Print Friendly, PDF & Email