oleh

Pemkot Tangsel Tata Pasar Serpong Secara Bertahap

image_pdfimage_print
PKL yang mangkal di sisi jalan Pasar Serpong.(yud)

Kabar6-Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menempati area trotoar sekitar Pasar Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bakal gigit jari. Pasalnya, pemerintah daerah setempat berencana membenahi area pusat perekonomian itu secara bertahap.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel, Rohidin menyampaikan sinyal menutup pintu bagi ratusan PKL. Alasannya, kini sudah tidak lagi tersedia lapak lantaran terisi penuh.

“Mereka (PKL) tidak mungkin boleh masuk buat jualan di dalam pasar. Udah penuh lapaknya,” ungkapnya saat dihubungi, Kamis (5/5/2016).

Menurut Rohidin, sekarang sisa luas area lahan yang ada di Pasar Serpong sudah semakin sempit. Itupun hanya tersedia untuk fasilitas parkir  bagi kendaraan bermotor roda dua dan empat.

Ia mengakui, bila pedagang komoditi pertanian yang menggelar lapak dipinggir jalan dan trotoar semakin terjepit. Pasalnya, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) gabungan di Kota Tangsel terus melakukan pembenahan terhadap PKL.

Rohidin sebutkan, para PKL selalu menjadikan sedang mencari nafkah sebagai senjata menghadapi aparatur daerah. Padahal, area lahan yang mereka pakai merupakan milik masyarakat umum.

“Seharusnya juga PKL mikir. Ada hak orang lain yang diberikan jalan sehingga kondisi jalan tetap lancar,” paparnya. Rohidin bilang, PKL bisa kuat karena dilindungi oleh preman dan oknum aparat. **Baca juga: PKL Bandel, Airin Minta Troatoar Pasar Serpong‎ Dipasang Vertikal Garden.

Realitas sosial tersebut sudah terjadi di daerah manapun. PKL menghidupi para preman dengan memberikan retribusi. Jadi semakin banyak PKL pendapatan preman dan oknum aparat akan semakin banyak. **Baca juga: Libur Panjang, Larangan Melintas Truk Sembako Tergantung Arus Lalin.

“Termasuk saat baru digusur kemarin. Ada beberapa orang memcahkan pot bunga,” tambahnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email