Pemkab Lebak Minta Warga Lapor Jika Ada ODGJ Berkeliaran

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak meminta masyarakat melapor jika melihat ada orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) berkeliaran.

“Kalau ada ODGJ, masyarakat silahkan lapor ke pemerintah daerah ke Dinas Sosial. Insya Allah kita akan lakukan penanganan,” kata Sekda Lebak Budi Santoso kepada wartawan, di Rangkasbitung, Senin (19/6/2023).

Hal tersebut dikatakan Budi merespon kasus seorang ODGJ yang tewas akibat dianiaya oleh sejumlah anak masih di bawah 15 tahun di Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah.

Budi mengatakan, Dinas Sosial sudah melakukan berbagai langkah dalam mengatasi ODGJ, khususnya yang kerap berkeliaran di wilayah perkotaan.

“Ketika mendapati ODGJ langsung kami ambil kemudian kami masukkan ke fasilitas rehabilitasi dan rumah sakit yang memang sudah disiapkan pemerintah,” ujar Budi.

Ia menyebut bahwa ODGJ yang berkeliaran di wilayah Lebak berasal dari daerah lain seperti Jawa Barat dan Jakarta.

“Tapi masalah ini kan masalah bersama tidak memandang mereka berasal dari mana. Mereka yang kita dapati di jalan bisa kita bawa ke rumah sakit jiwa, Kemensos sudah menyiapkan itu di Bogor,” terang Budi

Sebelumnya diberitakan, seorang pria ditemukan tewas dengan tangan terikat di pinggir pantai, Kampung Bayah Tugu, Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak.

**Baca Juga: Fasilitasi Penjualan Produk Kelompok Wanita Tani, Pemkot Tangerang Gelar Promosi

Polisi yang melakukan penyelidikan menemukan bahwa pria yang diketahui merupakan ODGJ itu tewas karena dianiaya.

Kapolres Lebak AKBP Wiwin Setiawan menyampaikan, polisi telah mengamankan 4 orang diduga pelakunya. Tak disangka, keempatnya masih anak-anak.

Mereka berinisial MA (15), AD (14), MI (16) dan HB (13). Masing-masing pelaku anak itu berbeda peran dalam kasus tersebut.

“Perannya beda-beda, ada yang mengikat tangan korban ke pohon, ada yang memukul menggunakan batu dan kayu, kemudian pelaku lain mengucurkan bensin ke arah muka lalu membakar korban. Ide menganiaya itu muncul dari MA,” ungkap Wiwin dalam keterangannya, Jumat (16/6/2023).

Kata Wiwin, kesal menjadi motif para pelaku tega menganiaya hingga membuat korban tewas.

“Korban ini orang gangguan jiwa, jadi salah satu pelaku kesal karena pernah dilempar batu oleh korban hingga mengenai motor dan punggung,” terangnya.(Nda)