oleh

Pemkab Lebak Luncurkan Kartu Pintar

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak meluncurkan kartu pintar untuk membantu bagi siswa SMA/SMK keluarga tak mampu agar dapat melanjutkan pendidikanya.

“Semua siswa penerima kartu pintar itu gratis dari biaya Sumbangan Partisipasi Pendidikan (SPP) dan Dana Sumbangan Pendidikan (DSP),” kata Iti Octavia Jayabaya, Bupati Lebak saat Launching Kartu Pintar di SMKN 1 Rangkasbitung, seperti dirilis Antara pada Rabu (12/3/2014).

Iti Octavia menjelaskan, melalui program kartu pintar, Pemerintah Daerah (Pemda) Lebak berkomitmen untuk membangun pendidikan dan mencetak sumber daya manusia (SDM).

Menurutnya, pendidikan sangat penting untuk melaksanakan percepatan pembangunan sehingga Lebak terbebas dari ketertinggalanya menjadi daerah yang lebih maju di Provinsi Banten.

Untuk itu berbagai elemen masyarakat, pengusaha, dan perusahaan swasta harus bergerak untuk mendukung pendidikan.

“Kami yakin Lebak ke depan akan tercipta SDM-SDM yang andal jika pendidikan itu sudah membudaya di masyarakat dan tidak ditemukan lagi anak putus sekolah,” ujar Iti Octavia.

Disebutkan, jumlah siswa penerima kartu pintar tercatat sebanyak 2.889, meliputi siswa SMA dan SMK dari keluarga kurang mampu ekonomi. Kartu pintar ini bertujuan ini meningkatkan mutu pendidikan dan mengatasi anak-anak putus sekolah.

Selama ini, jelas Iti Octavia, jumlah anak-anak putus sekolah pada jenjang SMA dan SMK masih tinggi, karena pencapaian APK masih di bawah nasional, yakni 60 persen. “Kami optimistis program kartu pintar dapat mendorong peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM),” harapnya.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Cibadak Kabupaten Lebak Tuti Tuarsih mengatakan, pihaknya sangat mendukung kebijakan Pemda Lebak yang meluncurkan program kartu pintar.

Menurutnya, kartu pintar selain membantu operasional sekolah, juga mengatasi anak-anak putus sekolah, terutama dari keluarga tak mampu.

“Kami menggratiskan siswa miskin karena pemerintah daerah maupun Kementerian Pendidikan Nasional membantu biaya operasional sekolah itu,” kata Tuti Tuarsih.

Adapun Yayah, seorang siswa penerima kartu pintar, mengaku dirinya merasa lega setelah biaya pendidikan gratis dan ditanggung oleh pemerintah daerah. **Baca juga: Saidah: Kualitas Caleg Perempuan Harus Ditingkatkan.

“Kami awalnya bingung soal biaya sekolah, namun kartu pintar bisa memudahkan saya mengenyam pendidikan,” ujar Yayah, pelajar Kelas 11 SMAN 2 Rangkasbitung.(ant/yps)

Print Friendly, PDF & Email