oleh

Pemerintah Belum Punya Solusi Atasi Keluhan Cipeucang

image_pdfimage_print

Kabar6-Seluruh masyarakat yang ada di sekitar Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Cipeucang, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kiranya masih harus menghela nafas panjang alias sabar.

Pasalnya, perangkat daerah setempat belum punya jurus jitu dalam mengatasi persoalan sampah perkotaan, termasuk menuntaskan keluhan warga soal bau menyengat yang muncul dari TPST Cipeucang.

Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP), M Taher Rochmadi, mengaku, dari segi ekonomi alat penanganan sampah terbilang mahal. Dia tidak mau gegabah dalam menentukan alat seperti apa yang akan digunakan di TPST seluas empat hektar itu.

“Untuk tahun ini, belum ada tindakan di TPA Cipeucang,” kata Taher ditemui wartawan di Serpong Utara, Senin (7/4/2014).

Pihaknya masih melakukan kajian-kajian dan kunjungan terlebih dulu ke sejumlah lokasi yang terdapat tempat pengolahan sampah.

Sedangkan langkah preventif, pemerintah daerah saat ini masih mengandalkan program TPST 3R dan bank sampah.

Taher mengaku, biaya untuk pengadaan alat pengolahan sampah di TPA Cipuecang harganya cukup fantastis. Selain nilai investasi yang fantastis, diakuinya jumlah produksi sampah yang dikirim ke TPA Cipeucang juga harus mencapai 500-1000 Ton per hari.

Sementara kondisi saat ini, jumlah volume sampah yang masuk ke TPA yang sempat ditolak warga itu baru mencapai 100 Ton per hari. **Baca juga: Bau Busuk, Warga Sekitar TPST Cipeucang Gusar.

“Contohnya teknologi atau alat pembakaran sampah, seperti yang diminta warga setempat. Itu investasinya mencapai Rp 1,5 trilun lho. Itu kan jumlah investasi yang luar biasa,”terangnya.(yud)

 

Print Friendly, PDF & Email