oleh

Pemenang Ig Nobel 2020 Disabet Pria Pembuat Pisau dari Kotoran Beku Manusia

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang antropolog yang membuat pisau dari kotoran beku manusia, termasuk di antara pemenang Ig Nobel pada 2020 ini. Ig Nobel adalah sebuah parodi dari penghargaan Nobel, mengkhususkan pada hasil penelitian yang ‘pada awalnya membuat masyarakat tertawa, lalu membuat mereka berpikir’.

Penghargaan Ig Nobel diberikan setiap tahunnya pada Oktober, terhadap 10 hasil penelitian yang sesuai dengan kriteria tersebut. Namun karena pandemi COVID-19, melansir Huffpost, upacara Ig Nobel tahunan ke-30 ini menjadi acara virtual yang direkam sebelumnya selama 75 menit, bukan acara langsung seperti biasa yang digelar di Universitas Harvard.

Meskipun begitu, acara ini berhasil mempertahankan beberapa tradisi, termasuk penerima Hadiah Ig Nobel yang membagikan penelitian alternatif yang lucu.

“Itu adalah mimpi buruk, dan kami butuh waktu berbulan-bulan, tapi kami menyelesaikannya,” kata Marc Abrahams, editor majalah Annals of Improbable Research, sponsor utama acara tersebut.

Pemenang tahun ini juga termasuk sekumpulan pemimpin dunia yang berpikir mereka lebih pintar daripada dokter dan ilmuwan, dan tim peneliti Belanda dan Belgia yang mempelajari mengapa mengunyah dan suara lain membuat kita gila.

Sementara itu, pembuat pisau dari kotoran beku manusia yang bernama Metin Eren telah terpesona sejak SMA oleh kisah seorang pria Inuit di Kanada yang membuat pisau dari kotorannya sendiri. Eren dan rekan-rekannya pun memutuskan untuk mencari tahu.

Eren, asisten profesor antropologi di Kent State University di Ohio dan salah satu direktur Laboratorium Arkeologi Eksperimental universitas, menggunakan kotoran manusia asli yang dibekukan hingga (minus) -50 derajat Celcius dan membuatnya menjadi pisau dengan ujung yang tajam.

Dia kemudian mencoba memotong daging dengan itu. “Pisau kotoran itu gagal total,” katanya dalam sebuah wawancara melalui telepon. “Tidak banyak dasar empiris untuk cerita fantastis ini.”

Studi ini sedikit kasar tetapi membuat poin penting, ada banyak narasi di luar sana yang didasarkan pada sains palsu atau tidak terbukti. “Intinya untuk menunjukkan bahwa bukti dan pengecekan fakta itu penting,” terang Eren.

Ig Nobel untuk Pendidikan Kedokteran tahun ini dibagikan untuk sekelompok pemimpin dunia termasuk Presiden AS Donald Trump, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dan Presiden Rusia Vladimir Putin atas sikap mereka seputar pandemi COVID-19.

“Ini semua adalah individu yang menyadari bahwa penilaian mereka lebih baik daripada penilaian orang-orang yang telah mempelajari ini sepanjang hidup mereka, dan lebih bersikeras tentang hal itu,” kata Abrahams. ** Baca juga: Sandwich Berumur 60 Tahun Sisa Gigitan Richard Nixon Ternyata Masih Disimpan Hingga Kini

Disebutkan, Abrahams berusaha menjangkau para pemimpin dunia untuk menerima penghargaan mereka, tapi tanpa hasil. “Akan menyenangkan bagi mereka untuk ambil bagian,” katanya lagi.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email