oleh

Pelaku Usaha di Kabupaten Tangerang Galau Harga Daging Naik

image_pdfimage_print

Kabar6-Idris, pelaku usaha pembibitan sapi di Kabupaten Tangerang mengaku belum menentukan arah pasti terkait aksi mogok. Imbauan menghentikan aktivitas selama tiga hari termaktub dalam surat edaran Asosiasi Pedagang Daging Indonesia.

“Info surat edaran begitu. Kita belum tahu akan ikut atau tidak. Sebelumnya ada surat edaran juga, tapi Hoax jadi bingung kita,” ungkapnya, Selasa (.

Menurut dia, saat ini pasokan sapi hidup dari pengusaha penggemukan sapi (feedloter) sangat terbatas.ehingga memicu kenaikan harga sapi hidup bagi usaha pemotongan hewan.

“Harga bakalan sapi Australia naik, dan membeli sapi susah karena tidak semua feedlot menjual banyak ke RPH. Orang punya duit banyak juga belum tentu bisa membeli sapi dari feedlot. Karena kuota feedlot sendiri tak banyak,” kata Idris.

Sebelumnya, Idris mengaku setiap hari dapat menyembelih 10 sampai 20 ekor sapi sesuai permintaan dari para pedagang sapi langganannya.

“Sehari 10 sampai 20 ekor. Tergantung permintaan dari pedagang,” jelasnya.

Idris menjelaskan, saat ini kenaikan harga sapi bakalan (sapi hidup) dari suplayer ke RPH sebesar Rp 4000 per kilogram hidup. Dari sebelumnya, berkisar antara Rp1 sampai Rp 2 ribu perkilogram sapi hidup.

**Baca juga: Harga Daging Mahal RPH Sapi Setop Aktivitas

“Sebelum Covid-19 kenaikan per kilo sapi berat hidup seribu atau dua ribu setelah covid ini naik antara 4 ribu perkilo hidup. Kenaikan ini melebihi kenaikan harga pada saat lebaran. belum ke karkas bisa naik dua kali lipat lagi. Misal di sapi hidup kita naik seribu tapi di karkas kita naik sampai dua ribu,” paparnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email