oleh

Peduli Kelestarian, DMC Dompet Dhuafa Resmikan 5 Pangkalan Sungai Ciliwung

image_pdfimage_print

Kabar6-Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa meresmikan lima pangkalan Sungai Ciliwung.

Acara tersebut sebagai komitmen DMC Dompet Dhuafa dalam meningkatkan literasi tentang peduli lingkungan dan upaya pengurangan resiko bencana.

Rangkaian acara itu diawali dengan pengarungan Sungai Ciliwung, dan disusul meresmikan perpustakaan.

Direktur Dakwah, Budaya, dan Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa, Ahmad Shohanji menerangkan, acara ini juga digunakan sebagai pencetak generasi-generasi baru untuk menjaga alam.

“Kita bisa belajar seperti air yakni hidup dengan memberi manfaat,” ujarnya melalui rilis yang diterima kepada Kabar6.com, Jumat (1/4/2022).

Lanjutnya, adapun program intervensi yang dilakukan DMC Dompet Dhuafa yakni turut membantu pembangunan Trab Terasering, Dermaga Pangkalan serta sarana sanitasi MCK di di Saung Bambon Riverside (Srengseng Sawah), KPC Kedung Sahong (Lenteng Agung), Ciwilung Muara Bersama – CMB (Tanjung Barat), Padepokan Ciliwung Condet – PCC (Balekambang), dan Kometa (Balekambang).

Chief Executive DMC Dompet Dhuafa, Haryo Mojopahit menjelaskan, kata sungai dalam Kitab Suci Al-Qur’an terdapat 3 klaster. Pertama, terkait dengan surga.

“Ada ayat yang menjelaskan surga dengan kalimat sungai yang mengalir di bawahnya. Kedua tentang keagungan ciptaan Allah bagaimana sungai itu tercipta. Ketiga tentang bahaya air hujan yang berlimpah dalam sungai,” jelasnya.

“Poin ketiga menekankan kepada kita bahwasanya kalau tidak menjaga hujan dan kelestarian sungai dikhawatirkan akan membinasakan kita, seperti banjir dan longsor,” tambahnya.

Menurut peta interpretasi penggunaan DAS tahun 2001 dalam penelitian Kuswadi tahun 2002, kawasan hutan di sub-DAS Ciliwung Hulu mengalami penurunan dari tahun 1999-2001 sebesar 16,62 persen.

Penurunan tersebut diikuti oleh peningkatan alih guna lahan sebagai pemukiman, perkebunan, dan pertanian dataran tinggi. Berkurangnya daerah resapan air akibat penebangan hutan dan konversi lahan mengakibatkan air tidak dapat meresap ke dalam tanah namun mengalir deras di batang sungai Ciliwung, dari hulu menuju hilir.

DAS Ciliwung di daerah hulu tidak terlalu lebar, jika ditambah dengan adanya penyempitan akibat pembangunan. Pada musim penghujan kondisi tersebut dapat menyebabkan air hujan meluap ke wilayah sekitar yang menyebabkan banjir dan longsor di daerah hulu.

Hal sebaliknya juga akan terjadi pada musim kemarau, air yang tidak terserap dan tersimpan di dalam tanah akan menyebabkan turunnya debit air kali yang berdampak pada kegagalan panen dan juga kesulitan warga akan air bersih.

Atas latarbelakang tersebut Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menghadirkan “Program Pemberdayaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Berbasis Pengelolaan DAS Pada Kali Ciliwung”. Kegiatan ini berpusat pada kelompok masyarakat yang bermukim di sekitar DAS kali Ciliwung yang akan dijadikan sebagai pilot project.

Dalam sambutannya, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga BPBD DKI Jakarta Basuki Rakhmat mengapresiasi acara ini karena ada lima pangkalan yang diresmikan.

“Mudah-mudahan program ini berkembang. Hal ini juga selaras dengan BPBD DKI Jakarta yakni fokus pemberdayaan komunitas untuk ecowisata dan eduwisata,” jelasnya.

Program ini adalah sebuah kegiatan yang menyatukan unsur pelestarian lingkungan lewat aksi langsung perbaikan lingkungan.

**Baca juga: GOTF 2022 Ada Diskon Tiket Hingga 70 Persen

Selain itu juga DMC Dompet Dhuafa melakukan program edukasi dalam menjaga kelestarian lingkungan, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat agar mampu beraktivitas atau bahkan memanfaatkan lingkungan di sekitarnya untuk menambah penghasilan tanpa merusak fungsi dari DAS.

“Sangat bersyukur dan terima kasih kepada DMC Dompet Dhuafa dengan adanya pemberdayaan masyarakat. Dengan adanya terasing agar tidak longsor dan juga pembangunan sarana sanitasi MCK,” tutup Asdat Zen selaku Koordinator Saung Bambon.(eka)

Print Friendly, PDF & Email