oleh

Pasokan Terhenti Hingga Lebaran, Harga Beras Makin “Pulen”

image_pdfimage_print

Kabar6-Harga komoditi bahan kebutuhan pokok, khususnya beras di Tangerang Selatan (Tangsel) merangkak naik selama datangnya bulan Ramadhan.

“Kenaikan harga beras adalah efek domino dari kenaikan sembako lain yang sudah naik duluan,” kata Yuli, pedagang beras “Subur Makmur” di pasar Serpong kepada kabar6.com, Senin (15/7/2013).

Yuli menjelaskan, kenaikan harga beras hampir terjadi pada semua jenis dan merk. Rata-rata semua jenis beras naik dikisaran Rp 500-1000 per liternya. Seperti beras kualitas IR yang sebelumnya Rp 7 ribu per liter, kini naik menjadi Rp 8 ribu per liter.

Kemudian, untuk beras jenis Pandan Wangi harga jualnya kini telah mencapai Rp 10 ribu per liter. Padahal, harga pasaran beras Pandan Wangi sebelumnya hanya Rp 9 ribu per liter.

“Memang untuk beras kualitas super masih banyak pelanggan yang cari. Tapi kenaikan harga beras nggak berbeda dari harga sembako lain,” terang Yuli seraya menganalogikan bila beras takaran satu liter dapat di konsumsi empat orang.

Yuli mengungkapkan, alasan kenaikan kenaikan harga beras dikarenakan berkurangnya pasokan dari berbagai daerah penghasil.

Yuli mengaku telah mendapat informasi dari pemasok di daerah Karawang, Purwakarta dan Demak, bahwa kelangkaan pasokan beras akan terus terjadi hingga usai Ramadhan.

“Sebab, di daerah penghasilnya musim panen beras baru akan terjadi setelah usai lebaran,” ungkapnya.

Artinya, sambung Yuli, sepanjang bulan puasa ini pasokan beras bakal terhenti. Jika sudah begitu, maka bisa dipastikan harga beras akan terus meroket di tengah daya beli masyarakat yang meningkat selama Ramadhan.

“Mudah-mudahan prediksi saya nggak benar terjadi,” terangnya sambil terus memperhatikan layar monitor dari kamera CCTV di meja kasir.(yud)

Print Friendly, PDF & Email