oleh

Pasien Galau Sepekan Belum Ada Tindakan Medis di RSUD Balaraja

image_pdfimage_print

Kabar6-Sukari, 77 tahun, warga Kelurahan/Kecamatan Balaraja, mengeluhkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Tangerang, setempat. Ia sakit setelah terjatuh di rumahnya.

Endang Rosadi, selaku anak Sukari mengatakan, selama sembilan hari orang tuanya dirawat di ruangan Arya Wira Kencana nomor 341 RSUD Balaraja. Dokter mendiagnosis penggeseran tulang sendi yang mengakibatkan kaki kiri orangtua tidak bisa berfungsi secara normal.

“Setalah jatuh orang tua saya di larikan kerumah Sakit Metro Hospital Cikupa Tangerang lantaran sudah ada riwayat penyakit, pihak rumah sakit Metro Hospital Cikupa menyarankan untuk di rujuk kerumah sakit RSUD Balaraja,” kata Endang kepada kabar6.com saat disambangi di RSUD Balaraja, Sabtu, (13/8/2022).

Menurut dokter yang menjelaskan kepada pihak keluarga, pihak keluarga salah prosedur, banyak yang ngantri di luar sana untuk menjalankan oprasi, dan dokter sampai saat ini belum mengasih penegasan terhadap orang tua saya.

Endang heran apakah karena menggunakan BPJS sudah sembilan hari pihak keluarga belum diberi kepastian oleh pihak rumah sakit RSUD Balaraja.

“Kayak banyak sekali kejanggalan yang ada di rumah sakit ini,” ujarnya. Sejak 5 Agustus 2022, pihak RSUD Balaraja menjanjikan untuk menunggu untuk menjalan operasi tulang sendi kaki kiri orang tuanya.

Endang mengaku sudah beberapa kali bolak balik menanyakan kepada pihak rumah sakit kapan orang tuanya bisa dioperasi. Namun pihak rumah sakit belum ada penegasan terhadap pihak keluarga.

“Pihak rumah sakit menyatakan orang tua saya mempunyai penyakit diabetes jadi untuk penindakannya itu sangat lah rentan terhadap nyawa orang tua saya, namun kita pasrahkan saja gimana baik pihak kedokteran, kita juga di suruh tanda tangan untuk menyetujui oprasi berjalan,” jelasnya.

Terpisah, Humas RSUD Balaraja dokter Aang mengungkapkan akan menelusuri terkait lambat dan ketidakpastian yang dialami pasien tersebut.

Ia juga menuturkan, membutuhkan informasi yang valid dari keluarga yang menunggui pasien, agar bisa menkonfirmasi dokter yang bertanggung jawab atas pasien.

“Nanti saya akan konfirmasi ke dokternya, kenapa satu minggu belum ada tindakan operasi,” ungkapnya kepada kaba6.com, Minggu (14/8/2022).

**Baca juga: Jambret Tas Karyawati Isi Uang Rp200 Ribu dan Make Up Ditangkap di Cisoka Tangerang

Dijelaskannya, informasi tersebut juga untuk mengetahui apakah alat yang dibutuhkan untuk operasi harus dipesan terlebih dahulu, dan menentukan jenis operasi seperti apa yang harus dilakukan.

“Jadi untuk sementara itu yang dapat saya jawab, saya akan konfirmasi ke dokternya, untuk melihat satu indikasi rawat inapnya apa, dan kapan dijadwalkan sehingga keluarga diberi kejelasan kapan bisa operasi,” terangnya.(Rez)

Print Friendly, PDF & Email