Pascaserah Aset, PT PITS Sulit Kelola Pasar Serpong

Kabar6-Asisten Daerah (Asda) II Bidang Ekonomi dan Pembangunan pada Sekretariat Daerah (Setda) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Dedi Budiawan mengatakan, rencana serah-terima aset badan usaha nampaknya ada kendala.

Ia mendengar bahwa satu dari empat titik lokasi pasar tradisional pengelolaannya masih terikat kontrak dengan pihak ketiga dari kalangan swasta.

“Informasinya, untuk Pasar Serpong itu kerjasamanya baru terjalin. Dan, kita enggak tahu sampai berapa tahun habis masa kontraknya,” terang Dedi ditemui wartawan, Selasa (27/10/2014).

Sedangkan kontrak kerjasama antara PD Pasar Niaga Kerta Rahardja dengan PT Betania selaku pihak swasta yang mengelola Pasar Ciputat, diketahui sudah rampung.

Oleh karena itu, terang Dedi, Pemkot Tangsel berharap kepada anak perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Tangerang tidak lagi menjalin kerjasama dengan pihak ketiga manapun.

Sebab, aset badan usaha ini rencananya akan diserah-terimakan pada akhir November besok. Setelah diserahkan, Pemkot Tangsel akan langsung mengutus PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PITS) selaku induk perusahaan (holding company) untuk mengelola badan usaha itu.

“Jangan diperpanjang dulu untuk sementara waktu, sampai penyerahan asetnya sudah berada di Tangsel,” tutur Dedi. Kemudian dua pasar lain adalah Pasar Jombang dan Pasar Cimanggis yang hingga kini tidak ada pengelola swastanya.

Sehingga bisa dipastikan bila penanganan kebersihan pada pasar-pasar tradisional bisa terjaga. Walaupun aset sudah diserahkan ke Pemkot Tangsel, Dedi bilang, penataan ulang fungsi pasar pun bisa jadi berubah. **Baca juga: Nama Calon Kadinkes Tangsel Sudah di Meja Airin.

Tata ruang untuk Pasar Cimanggis bisa saja alih fungsi menjadi taman kota atau area hijau. “Cimanggis itu dekat dengan Pasar Ciputat, jadi bisa kita sentralkan disana. Itu nantilah, baru rencana. Belum ada kajian lebih lanjutnya,” ujarnya.(yud)