oleh

Pasangan Capres Dianggap Bisa Dongkrak Suara Legislatif di Daerah

image_pdfimage_print

Kabar6-Pengamat politik, Gun Gun Heryanto menyebut capres dan cawapres bisa memiliki ‘coat-tail effect’ atau efek ekor jas yang bisa mendongkrak suara partai pada pemilihan legistalif di daerah. Dari dua pasangan capres cawapres, hanya dua partai yang menikmati secara maksimal efek ekor jas itu, yakni PDIP dan Gerindra.

“Memang ada istilah coat-tail effect kan, efek ekor jas, jadi biasanya itu dipengaruhi oleh pesona figur oleh tingkat keterpilihan partai. Meskipun sejarah coat-tail effect itu tidak begitu, okelah kita ikut common sense, pesona figur pada insentif elektoral di legislatif. Saya lihat gini, yang dapat coat-tail effect dari pencapresan 2019 itu PDIP, kemudian Gerindra, itu besar sekali,” ujarnya selepas diskusi bertajuk ‘Rematch Jokowi VS Prabowo’ di kedainkopi Litera, Mega Mall Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (18/8/2018).

Direktur eksekutif The Political Literacy Institute itu juga mengatakan PKB berpeluang mendapatkan efek ekor jas dari Ma’ruf Amin dan PKS bisa mengkapitalisasi Sandiaga Uno dengan alasan kesamaan visi.

Namun menurutnya, coat-tail effect yang muncul tidak akan bennar-benar mendongkrak perolehan suara partai di daerah.

“Mungkin ada nanti jika diperbaiki strateginya ada PKB dengan icon Kyai Ma’rufnya. Termasuk juga di posisi penantang, itu PKS bisa saja mengkapitalisasi soal Sandi yang mungkin irisannya dianggap mewakili aspirasi PKS. Tapi menurut saya tidak bisa seoptimal dan sesignifikan mengkapitalisasi efek ekor jas Jokowi untuk PDIP dan Prabowo untuk Gerindra, termasuk di daerah,” paparnya.

Namun Dosen di Fisip UIN Jakarta itu juga menyebutkan pendongkrak suara partai bukan hanya dari efek ekor jas capres cawapres, melainkan ada tiga hal utama.

Tiga faktor utama tersebut adalah sicalon legislati (caleg), kepala daerah di daerah tersebut dan partai di wilayah itu.**Baca Juga: U-Turn Ditutup, Warga Sandratex Ancam Demo.

“Pertama calegnya, kedua kepala daerah di daerah bersangkutan, itu akan menjadi icon yang mendorong partainya all out. Yang ketiga, partai, misalnya DPD-nya, bisa enggak dia menggenjot perolehan suaranya. Tetapi kalau tidak, ya tidak akan siapapun capresnya,” paparnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email