oleh

Pantai Carita Terpuruk, Pemerintah Disebut Punya Banyak Dosa Besar

image_pdfimage_print

Kabar6-Kawasan wisata pantai Carita disebut kian terpuruk, hal itu dibuktikan adanya penurunan jumlah kunjungan antara 3-4 persen setiap tahunnya yang terjadi sejak 2010 sampai saat ini.

Hal itu dikatakan Ketua Komunitas Peduli Pariwisata Carita (KPPC) Frengky usai acara Diskusi Panel Kepariwisataan ini digelar di hotel Mutiara Carita, Pandeglang, Selasa (11/12/2018).

“Sejak tahun 2000 sampai 2018 mulai merosot,” ungkapnya.

Frengki menyebutkan Pemkab Pandeglang punya tiga dosa besar terhadap kepariwisataan di Carita. Pertama, tidak adanya fasilitas umum, hilir mudik mobil besar, termasuk pusat kuliner.

“Kenapa Carita mulai terpuruk, trotoar tidak ada, jalan, banyak mobil tronton, tidak ada gedung kesenian untuk mementaskan kesenian lokal, pusat kuliner tidak ada,” bebernya.

Dosa besar kedua, lanjut Frengki, ketidakhadiran bupati Pandeglang Irna Narulita diacara diskusi panel seolah-olah tidak mengamini kegiatan tersebut, yang menbuat panita, pelaku wisata carita dan KPPC kecewa, dan ketiga sumpah Irna-Tanto kepada Allah atas jabatan mereka.

“Ketidak hadiran mereka (keacara Diskusi panel) semakin jelas dan terang, pemerintah sendiri tidak perduli terhadap Carita, Carita mau dibawa kemana Carita,” sesalnya.

Seharusnya, kata dia, Pemkab Pandeglang memilik grandesign untuk kemajuan kawasan Carita. Pasalnya Carita memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan mulai wisata, pantai, air terjun, wisata alam dan lainya.

Hal yang sama dikatakan akademisi UNMA Banten, Eko Supriatno. Ia mengatakan, ada dua dosa besar yang dilakukan Bupati karena tidak hadir dalam diskusi tersebut. Dosa pertama, Bupati mengindahkan undangan dari media dan wartawan.

“Yang kedua dosa besarnya itu menghindari sesuatu hal yang urgent, yang penting yaitu carita,” ujar Eko yang turut menjadi pemateri.

Mengenai pariwisata, Eko menyinggung studi banding yang dilakukan Bupati ke Kabupaten Banyuwangi namun sampai saat ini tidak ada penerapan dari hasil kunjungan tersebut.

“Ini kalau ada Bupati tadinya akan saya minta contoh dia kan pernah ke Banyuwangi. Bayuwangi itu tidak boleh ada hotel masyarakat dilatih oleh pemerintah. Pemerintah intervensi melatih bahasa inggris, kuliner dan sebagainya. Hal-hal kecil, toilet dibikin sayembara namanya revolusi toilet. Keren, tidak kaya carita, sepi, kitu wae ti baheula. Karena pemerintahnya tidak becus,” katanya.

Sementara, pelaku wisata yang ada di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Teja Heriana mengatakan, dulu kawasan wisata Carita menjadi sebuah ‘kampung’ bagi bule atau wisatawan mancanegara (Wisman).

Hal ini karena kawasan wisata Carita yang banyak dikunjungi Wisman dari berbagai negara.

Bahkan, setiap hari wisman banyak menginap di hotel dan villa. Dampaknya sektor perekonomian dan usaha perhotelan yang ada di Carita menjadi berkembang.

Namun hal tersebut kini tidak lagi ditemukan karena beberapa faktor, diantaranya ketidakhadiran Pemerintah Daerah baik pihak legislatif dan eksekutif.

“Dulu kita berharap bahwa otonomi mendekatkan pimpinan dengan masyarakat. Undang-undang otonomi itu semestinya menjadikan pemerintah dekat dengan masyarakat tapi kenapa sekarang pemerintah itu justru jauh, jauh dihati jauh dimata. Pada saat seperti ini mereka tidak datang, apa kepeduliannya,” katanya.

Teja menambahkan, dengan ketidakhadiran Bupati dan anggota DPRD dalam diskusi tersebut, menandakan saat ini Pemerintah Daerah tidak mempunyai keinginan untuk membangun kawasan Carita.

Padahal, tambah dia, Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban untuk hadir dan memberikan keadilan bagi seluruh masyarakat.

“Mereka yang menentukan karena mereka yang memiliki mengelola APBD. APBD ini adalah untuk pembangunan masyarakat. Itu namanya keadilan anggaran. Tapi itu tidak ada di carita,” tambah dia.

Untuk diketahui, awalnya bupati bakal jadi pembicaraan bersama ketua DPRD Pandeglang, namun berhalangan hadir, Pasalnya Irna tengah melakukan mengikuti kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUMS) BJB di Bandung.**Baca juga: Kasus Narkoba Warga Kronjo Dilimpahkan ke Satnarkoba Polresta Tangerang.

Hadir dalam kesempatan Kasi Promosi Dispar Imron Maulana, Camat Carita dan Kadispar Pandeglang Asmani Raneyanti. Namun Asmani datang saat acara sudah selesai.(Aep)

Print Friendly, PDF & Email