oleh

Pandemi Covid-19, Skema Antisipasi Pemerintah Kota Tangsel Usai Lebaran

image_pdfimage_print

Kabar6-Diperkirakan sekitar 30 persen dari total populasi 1,7 warga yang bermukim di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pergi mudik lebaran. Momentum perayaaan Idul Fitri 1442 Hijriah ini bertepatan dengan pandemi Covid-19.

Padahal pemerintah telah berulang kali melarang warga untuk mudik lebaran. Alasan mendasarnya arus mudik rawan terjadi penularan virus yang dampaknya angka kasus berpotensi naik lagi.

“Kami sudah siapkan antisipasi pas arus balik mudik. Minimal tiga hari, maksimal 10 hari setelah lebaran,” kata Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menjawab pertanyaan kabar6.com ditemui usai shalat, Jum’at (7/5/2021).

Pertama adalah aktivasi satgas-satgas di tingkat bawah, mulai dari kelurahan RT/RW hingg kelurahan. Kedua, terang Benyamin, dirinya sudah instruksikan agar semuan Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) atau puskemas untuk siaga penuh

“Standby, kalau perlu 24 jam. Sejak hari pertama setelah lebaran untuk mengantisipasi apabila terjadi kasus kasus bawaan dari luar daerah. Saya sih berharap, saya sih minta bahwa mereka di swab dulu deh sebelum pulang dari kampung halamannya,” jelasnya.

Kabar6.com
Puskesmas Parigi di Kecamatan Pondok Aren.(yud)

Benyamin bilang, warga pemudik wajib swab dulu sebelum pulang ke Kota Tangsel untuk memastikan bahwa virus Covid-19 ataupun varian lainnya tidak dibawa oleh mereka. Nanti cek poin pemeriksaannya sudah koordinasi dengan polres setempat.

“Yang pasti memang bukan penyekatan. Tapi nanti kita aktivitasi di tingkat satgas RT RW,” ujar Benyamin.

Ia mendorong seluruh aparatur wilayah melakukan pencermatan terhadap warganya yang baru pulang mudik lebaran. Jika merasakan punya gejala klinis warga sebaiknya langsung ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

**Baca juga: Pemkot Tangsel Siap Melayani Perayaan Idul Fitri 2021

Menurutnya, pemeriksaan medis sangat penting untuk mencegah sekaligus memastikan kondisi kesehatan warga pemudik. Angka warga pemudik sekitar 30 persen pun diyakininya masih terus bergerak.

“Intinya warga pemudik setiap harinya harus disiplin dan patuh terhadap protokol kesehatan,” ujar Benyamin.(ADV)

Print Friendly, PDF & Email