oleh

Pandemi Covid-19, Nelayan di Serang Banting Setir Jadi Petani

image_pdfimage_print

Kabar6 – Pandemi covid-19 seja tahun 2020 lalu, merubah banyak hal, termasuk perekonomian nelayan di Pelabuhan Karangantu, Kota Serang, Banten. Salah satu nya Dulatif (50), dia terpaksa banting stir menjadi petani padi, menggarap sawah, agar dapurnya tetap ngebul selama pandemi.

Pria berkulit hitam dengan tubuh kekar karena selalu terpapar matahari di laut, pernah kembali melaut, namun hasilnya tak menutup biaya melaut.

Saat masih aktif menjadi nelayan, dia setiap hari tidur di atas kapal. Pulang ke rumahnya di Desa Bojong Menteng, Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang, Banten, jika dia sudah mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk keluarganya.

“Udah berhenti nelayan 1 tahun. Ikannya sedang telat dan murah. Semenjak corona harga ikan agak jatuh. Saya tani, nanem padi, di sawah sendiri,” kata Dulatif (50), ditemui di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Karangantu, Kota Serang, Banten, Selasa, (28/09/2021).

**Baca juga: Nelayan Dan Masyarakat Pelabuhan Karangantu Di Vaksin Covid-19

Dulatif datang ke Pelabuhan Karangantu untuk mengikuti vaksin covid-19. Dia berharap banyak dengan vaksinasi, bisa menaikkan harga ikan, agar kehidupannya sebagai nelayan bisa kembali membaik.

“(Harga ikan) paling murah Rp 10 ribu, biasanya Rp 17 ribu sampai Rp 18 ribu, ikan tongkol per kilo nya. Mudah-mudahan aja harga ikan naik abis di vaksin,” terangnya.(dhi)

Print Friendly, PDF & Email