Pandangan Mahasiswa Soal Adanya Isu DOB Kota Tangerang Tengah

Kabar6-Para mahasiswa yang berada diwilayah yang masuk kedalam perencanaan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kota Tangerang Tengah angkat bicara.

Mahasiswa asal Kelapa Dua, Ahmad Rizky Mauluddin mengatakan, rencana pemekaran yang terdiri dari 5 kecamatan yaitu Pagedangan, Cisauk, Kelapa Dua, Curug, dan Legok dinilai bagus.

Alasan yang diberikan olehnya karena saat ini jika mengurus administrasi ke Tigaraksa sebagai induk dari Kabupaten Tangerang dinilai sangat jauh.

“Nah menurut saya kalau mahasiswa sendiri setuju atau tidak setuju, itu mungkin saya sendiri bilang sepakat adanya pemekaran,” ujarnya kepada Kabar6.com di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Kamis (16/12/2021).

**Baca Juga : Perdana, Kejari Tangsel Gelar Restorative Justice Kasus Penganiayaan

Pemuda yang akrab disapa Kiki ini berharap, adanya pemekaran Kota Tangerang tengah ini jangan terlalu fokus terhadap isu itu saja, melainkan ada yang harus difokuskan lainnya, terlebih terhadap sektor pendidikan, kesehatan, kesejahreraan masyarakat, dan sosial masyarakatnya.

Menurutnya, jika isu pemekaran yang terus dibahas, memang suatu saat pemekaran Kota Tangerang Tengah ini bakal terwujud.

“Tetapi terkait kesejahteraan kita belum tau, mungkin adanya Kota Tangerang Tengah ini kedepannya mungkin mudahnya administrasi masyarakat, tapi tidak tau terkait perekonomiannya, terkait pendidikannya, terkait kesehatannya kedepannya bagaimana. Dan itu harus dikaji lagi mendalam, supaya masyarakat itu merasa bahwa masyarakat merasakan langsung efek dari (pemekaran, red) Tangerang Tengah,” paparnya.

Sementara itu, mahasiswa asal Pagedangan, Adam memberikan pendapat soal adanya isu ini. Menurutnya, pembahasan pemekaran ini tidak tepat waktunya.

Adam memberikan 3 alasan utama mengapa pembahasan pemekaran ini tidak tepat waktunya. Pertama, menurutnya saat ini masyarakat dan pemerintah seharusnya bergotong-royong agar Pandemi Covid-19 cepat hilang dari Bumi Pertiwi.

Selanjutnya, pemekaran ini mendekati Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024, menurutnya, pejabat pada saat ini menjadi tidak fokus terhadap pemekaran, melainkan fokus terhadap mencari simpati dan suara untuk mengamankan posisinya pada tahun politik tersebut.

“Sehingga pejabat-pejabat terkait pun dibanding mensupport masyarakat untuk memberikan pemekaran terhadap kota tangerang tengah, malah memfokuskan diri terhadap pemilu itu,” terangnya.

Terakhir, menurutnya, minat masyarakat untuk memekarkan diri dan memisahkan diri dari Kabupaten Tangerang masih sangat minim. Lanjutnya, alasan utama adalah karena ribet mengurus pemindahan administrasi dari Kabupaten Tangerang menjadi Kota Tangerang Tengah.

Diungkapkannya, hal itu yang membuat masyarakat memiliki pemikiran daripada melakukan pemekaran lebih baik tetap bertahan di wilayah Kabupaten Tangerang.

“Selanjutnya, alasannya karena sedang kesulitan dengan adanya pandemi, tapi ditambah lagi ngurus administrasi yang membuat para masuarakat di sekitar kita malah jadi repot. Saya setuju adanya pemekaran tapi timingnya saja tidak tepat,” ucapnya.

“Nah yang sekarang lebih baik kita sebagai mahasiswa bergotong-royong meminimalisir pandemi ini memuncak lagi, dan fokus membantu keluarga-keluarga dan teman-teman kita yang sedang ditimpa kesulitan karena pandemi ini,” tutupnya.(eka)