oleh

PAN-PDI P Kota Tangerang Respon soal Pernyataan Presiden

image_pdfimage_print

Kabar6-Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak boleh ada lagi permainan politik identitas dan polarisasi dalam pertarungan Pemilu 2024 mendatang.

“Saya ingatkan, jangan ada lagi politik identitas. Jangan ada lagi politisasi agama. Jangan ada lagi polarisasi sosial,” ujar Jokowi dalam pidato Kenegaraan Sidang Tahunan MPR di Jakarta beberapa waktu lalu.

Menyikapi pidato kenegaraan Presiden tersebut, Ketua DPD PAN Kota Tangerang Dwiki Ramadhani, menegaskan sejak awal sudah menerapkan itu untuk menghindari politik identitas.

“PAN dari awal sudah menerapkan itu. Kita sudah tegas, tidak boleh menggunakan politik identitas, politisasi agama dan semacamnya,” kata Dwiki di Gedung DPRD Kota Tangerang dikutip, Senin (22/8/2022).

Menurut Politisi Muda ini, PAN sejak awal sudah mengeluarkan statement politik tengah. Gagasan politik tengah ini agar supaya hal yang bersifat istilah cebong-kampret ditengah-tengah masyarakat tidak terulang.

“Itu kan polarisasinya di masyarakat luar biasa. Karena yang kita lihat hasil dari Pemilu 2019 terpecah belah, apa apa cebong kampret. Sampe saya aja dibilang kampret,” katanya.

Dwiki pun berharap pada Pemilu 2024 nanti tidak terjadi pecah belah lagi. “Udahlah gak usah jual-jual agama, udah gak laku. Gagasan yang harus diutamakan,” tegasnya.

**Baca juga: Mayat Pria Dalam Boks di Periuk Tangerang Bertato Bunga

Sementara, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang Gatot Wibowo menegaskan pernyataan Presiden itu tentang semangat gotong royong, semangat persaudaraan.

“Bahwa kita semua bersaudara. Gak usah membeda-bedakan kelompok lagi, itu sebenarnya isi pointnya. Jadi tidak boleh berpecah-pecah sesama anak bangsa,” kata Ketua DPRD Kota Tangerang ini. (Oke)

Print Friendly, PDF & Email