Pakar Peringatkan, Kecerdasan Buatan Berisiko Musnahkan Umat Manusia
Kabar6-Direktur Center For AI Safety (CAIS), Dan Hendryckys, mengatakan bahwa AI dapat mengambil ‘banyak jalur’ menuju ‘risiko sosial’, bahkan mungkin mulai membunuh jika menyadari bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mematikan AI.
Ya, melansir Nytimes, pakar telah memperingatkan bahwa kecerdasan buatan (artificial Intelligence/AI) dapat menimbulkan ancaman yang lebih besar ketimbang pandemi COVID-19, bahkan dapat berisiko memusnahkan umat manusia. Hendryckys memperkirakan, AI dapat melakukan ini dengan mengakses bahan dan alat yang diperlukan untuk membuat ‘senjata biologis’ yang direkayasa secara genetik. Menurut Hendryckys, ini akan ‘lebih menghancurkan daripada pandemi apa pun’ yang bertahan di dunia.
“Atau, aktor jahat dapat dengan sengaja melepaskan AI jahat yang secara aktif berusaha untuk menyakiti umat manusia” kata Hendryckys. “Jika AI semacam itu cukup cerdas atau mampu, itu dapat menimbulkan risiko yang signifikan bagi masyarakat secara keseluruhan.”
Salah satu sumber industri teknologi mengatakan masuk akal untuk meyakini bahwa AI dapat memesan alat yang diperlukan untuk membuat virus secara online, merekayasanya, dan menyebarkannya ke dunia.
“Senjata biologis dan toksin adalah mikroorganisme seperti virus, bakteri atau jamur, atau zat beracun yang diproduksi oleh organisme hidup yang diproduksi dan dilepaskan dengan sengaja untuk menyebabkan penyakit dan kematian pada manusia, hewan atau tanaman,” demikian pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menggambarkan senjata biologis.
Michael Wooldridge, profesor ilmu komputer di Universitas Oxford, mengatakan bahwa skenario ‘mudah dibayangkan’ di mana AI dapat menggunakan teknologi manusia yang ada untuk memusnahkan penciptanya.
Ada juga kekhawatiran di antara para ahli AI dapat mengakses teknologi nuklir dan memerangi perubahan iklim untuk memusnahkan populasi manusia.
Akhir bulan lalu ratusan tokoh, termasuk pakar, peneliti, dan pemimpin industri teknologi menandatangani surat yang menyerukan untuk menjadikan upaya ‘mengurangi risiko kepunahan AI sebagai prioritas global bersama dengan risiko skala sosial lainnya seperti pandemi dan perang nuklir’. (ilj/bbs)