Sekda Tangsel Instruksikan Jajarannya Telusuri Data BPS
Kabar6-Biro Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa 20 ribu keluarga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masuk dalam golongan miskin.
Kondisi tersebut membuat pemerintah daerah setempat gusar karena kontras dengan laju pertumbuhan ekonomi yang mencapai 8,6 persen dari pencapaian tingkat nasional yang hanya 6,4 persen.
“Coba dicermati lagi angka tersebut,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel, Dudung E Diredja, di Saung Serpong Selasa, (17/7/2012), dalam Workshop Program PNPM Mandiri Perdesaan.
Dudung menjelaskan, BPS telah menyebutkan jika 20 ribu keluarga di Kota Tangsel masuk ke kategori miskin. Sementara jumlah keseluruhan keluarga di daerah hasil pemekaran dari kabupaten Tangerang ini mencapai 34 ribu. “Ini sama saja setengahnya lebih keluarga di Tangsel miskin,” ujarnya.
Airin Rachmi Diany, lanjut Dudung, pada anggaran 2012 perubahan ini telah mempunyai program pengentasan kemiskinan. Melalui program padat karya pemberian bantuan, diantaranya lewat Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Seluruh keluarga yang telah termasuk dalam golongan miskin melalui pemetaan akan diberikan bantuan usaha untuk mengangkat kesejahteraan ekonominya.
Tak tanggung-tanggung, sambung Dudung, dana yang akan digelontorkan pemerintah daerah melalui APBD Perubahan 2012 untuk program pengentasan kemiskinan mencapai Rp 3 milyar.
Dana tersebut Rp 2 Milyar berasal dari pemerintah pusat dan sisanya hasil konsering atau bagi hasil dengan pemerintah daerah.
“Orang miskin jangan dijadikan obyek. Obyek yang dijadikan pembenaran, tapi pembenaran itu sendiri idealnya melalui program padat karya,” ujarnya kepada Kabar6, usai menghadiri acara tersebut.
“Setiap kelompok pengentasan kemiskinan tentunya mempunyai program yang berbeda. Oleh karena itu, setiap kelompok mempunyai ciri dan karakter program yang berbeda-beda. Sehingga dari hari ke hari angka kemiskinan terus berkurang,” terangnya.(ymw)