Rahma Hilang Dibawa Pria Langganan Jablay

Kabar6-Hilangnya Rahma Fauziah Subekti (9) kiranya bukan tanpa cerita. Bocah perempuan bisu itu diduga dibawa oleh pria hidung belang yang merupakan langganan dari seorang wanita malam (jablay) yang tinggal disebelah rumah kontrakan korban.

Hal itu diungkap oleh ibunda korban, Lili Fauziah saat ditemui kabar6.com di rumah kontrakannya dibilangan Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (27/8/2012).

Menurut Lili, putri kesayangannya itu diperkirakan hilang sejak Sabtu (25/8/2012) sekira pukul 02.30 WIB. Saat itu, Rahma sedang bermain di depan rumah kontrakan yang dihuni Poniem (25), Jablay asal Boyolali, Jawa Tengah, yang kebetulan berada persis disamping rumah kontrakan korban.

“Soalnya jam 02.30 WIB saya sedang mencuci pakaian dibelakang rumah. Tiba-tiba datang pria langganan Poniem. Bahkan, saya sempat menganjurkan pria itu agar langsung mengetuk pintu kamar Poniem,” ujar Lili.

Namun, setelah Lili selesai mengambil dua ember air dibelakang rumahnya, pria hidung belang langganan Poniem itu sudah tidak kelihatan. Rahma juga tidak ada.

“Saya sempat menanyakan keberadaan Rahma pada Poniem, tapi dijawab tidak tahu. Saya curiga, karena Poniem tidak mau melayani langganannya, pria itupun kemudian membawa Rahma,” ujar Lili lagi.

Alhasil, sepanjang dini hari itu jadilah Lili belingsatan sendirian mencari Rahma sendirian. Namun, meski sudah mencari kemana-mana, tetap saja Rahma tidak diketahui keberadaannya. Keberadaan Rahma baru terkuak setelah Lili berinisiatif melaporkan hal itu ke Polsek Pondok Aren.

Seperti di beritakan sebelumnya, Rahma Fauziah Subekti dikabarkan hilang sebelum kemudian di temukan warga tengah kebingungan diwilayah Jalan Jombang Raya, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel. 

Oleh warga, Rahma yang tidak bisa bicara itupun kemudian dibawa ke Polsek Pondok Aren. Selanjutnya, pihak polsek menyerahkan Rahma kepada LSM Marceila Foundation untuk dirawat sementara, selama proses pencarian orang tua bocah itu berlangsung.(turnya/tom migran)




Rahma Fauziah Subekti Diduga Menjadi Korban Pemerkosaan

Kabar6-Rahma Fauziah Subekti (9), bocah perempuan bisu tuli yang sebelumnya dikabarkan hilang dan terlantar dibilangan Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (25/8) lalu, diduga menjadi korban pemerkosaan.

Dugaan itu diperkuat setelah korban mengeluhkan sakit pada bagian kemaluannya, beberapa saat setelaha ditampung oleh LSM Marcilea Foundation.

“Saat di antarkan ke rumah kami, korban sudah terlihat kumuh dan sesekali mengerang kesakitan sambil tangannya menunjuk ke perut bagian bawah,” ujar Ketua LSM Marcelia Foundation, Marsilea ST. Krenata, Senin (27/8/2012).

Bahkan, lanjut Marcelia, saat tas korban diperiksa ternyata didalamnya detemukan betadine vagina. Dasar itulah yang kemudian membuat kami curiga dan melapor ke Polsek Pondok Aren, sebelum membawa korban ke Rumah Sakit Fatmawati untuk divisum.

Dari keterangan dokter rumah sakit yang memeriksanya, diketahui bahwa vagina Rahma Fauziah mengalami robek serta terdapat adanya bercak sperma.

“Merujuk keterangan dokter yang memeriksa Rahma itulah yang membuat indikasi kami semakin kuat, bahwa bocaah itu telah menjadi korban kejahatan seksual,” ujar Marceila lagi. 

Seperti di beritakan sebelumnya, Rahma Fauziah Subekti dikabarkan hilang sebelum kemudian di temukan warga tengah kebingungan diwilayah Jalan Jombang Raya, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel. 

Oleh warga, Rahma yang tidak bisa bicara itupun kemudian dibawa ke Polsek Pondok Aren. Selanjutnya, pihak polsek menyerahkan Rahma kepada LSM Marceila Foundation untuk dirawat sementara, selama proses pencarian orang tua bocah itu berlangsung.(turnya/tom migran)




Bocah Perempuan Bisu Itu Bernama Rahma Fauziah Subekti

Kabar6-Identitas bocah perempuan bisu tuli yang dikabarkan terlantar dan ditemukan warga di Jalan Jombang Raya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Sabtu (25/8) lalu akhirnya terkuak.

Bocah yang belakangan diketahui bernama Rahma Fauziah Subekti (9) itu adalah putri dari pasangan suami istri, Lili Fauziah (30) dan Roni Subekti (40), warga Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel.

Identitas Rahma sendiri terkuak setelah Lili Fauziah, ibunda Rahma mendatangi Polsek Pondok Aren guna melaporkan perihal hilangnya Rahma, pada Senin (27/8/2012). 

Laporan Lili Fauziah langsung direspon oleh petugas Polsek Pondok Aren, dengan mempertemukannya kepada pihak LSM Marcilea Foundation, yang sebelumnya mengambil Rahma untuk dirawat.

“Saya akhirnya berkumpul kembali dengan Rahma, setelah melapor ke Polsek Pondok Aren. Kebetulan, pada Sabtu (25/8/2012), Rahma sudah berada di Polsek sebelum kemudian dibawa untuk dirawat oleh pihak LSM Marceila Foundation,” ujar Lili.

Seperti di beritakan sebelumnya, Rahma Fauziah Subekti dikabarkan hilang sebelum kemudian di temukan warga tengah kebingungan diwilayah Jalan Jombang Raya, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel. 

Oleh warga, Rahma yang tidak bisa bicara itupun kemudian dibawa ke Polsek Pondok Aren. Selanjutnya, pihak polsek menyerahkan Rahma kepada LSM Marceila Foundation untuk dirawat sementara, selama proses pencarian orang tua bocah itu berlangsung.(turnya/tom migran)




Kemarau Hingga November, Ini Tips Mencegah Kebakaran

Kabar6-KepalaBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah II Ciputat, Kota Tangsel, Subarjo, memprediksi bahwa musim kemarau akan berlangsung relatif lama.

Masyarakat diingatkan agar mewaspadai musibah kebakaran karena hingga kini sedikitnya telah terjadi 35 kasus.

“Tahun ini kemarau cukup lama yakni dari Juni lalu dan hampir tidak ada hujan. Jika tahun lalu masih ada hujan, tahun ini diprediksi intensitas hujan sangat sedikit,” ungkap Subarjo, Senin (27/8/2012).

Subarjo menerangkan, musim kemarau tahun ini terjadi karena suhu permukaan air laut masih rendah. Hal ini mengakibatkan tidak terjadi penguapan air laut yang menjadi turunnya hujan.

“Untuk Tangsel sendiri merata suhunya berkisar 32-34 derajat celcius,” paparnya. Menurut Subarjo, musim kemarau ini diperkirakan akan berlangsung hingga November mendatang diberbagai wilayah di Indonesia.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Kantor Pemadam Kebakaran Kota Tangsel, Uci Sanusi, mayoritas kasus kebakaran yang telah diakibatkan hubungan arus pendek listrik. Namun, dia pun membenarkan bila musim kemarau turut menjadi salah satu pemicu meluasnya kebakaran.

“Suhu matahari yang panas membuat bahan material bangunan jadi mudah terbakar,” jelas Uci, kepada Kabar6.com melalui sambungan selularnya.

Guna menghindari terjadinya kebakaran, Uci memaparkan sejumlah tips yang patut dipahami dan diingat masyarakat. Tips tersebut diantaranya, hindari penggunaan peralatan listrik yang melebihi beban kapasitas meter listrik.

Kedua, pemasangan instalasi listrik di rumah jangan terlalu banyak sambungan isolasi karena bila terkena panas listrik mudah memuai dan mengelupas.

Ketiga, pada saat listrik padam jangan meletakkan lilin dekat dengan bahan yang mudah terbakar. “Keempat, hindari peralatan dan bahan yang mudah terbakar dari jangkauan anak-anak,” paparnya.

Kelima yang tak kalah penting, lanjut Uci, adalah memeriksa secara berkala instalasi listrik di rumah. Apabila ada kabel rapuh, sambungan atau stop kontak yang aus atau tidak rapat segera ganti dengan yang baru. Keenam, memeriksa kondisi tungku masak dan segera ganti jika ada yang bocor.

Ketujuh, menempatkan bahan-bahan yang mudah terbakar pada tempat khusus, bercampur dengan dengan bahan yang dapat menimbulkan reaksi kebakaran. Sementara kedelapan adalah menyiapkan alat pemadam kebakaran, air, pasir, karung goni yang dibasahi di lingkungan sekitar.

“Makanya pihak kami ga bosan ingatkan kepada masyarakat agar selalu waspada dan tahu cara mencegah kebakaran,” pesannya. (yud)




Pascalebaran PKL Bertambah, Ada Oknum “Bermain”

Kabar6-Usai lebaran bukan hanya para pencari kerja asal daerah saja yang akan mencoba mengadu nasib di ibukota dan seluruh wilayah penyangga, termasuk Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Namun, juga jumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) dapat dipastikan akan bertambah.

“Sekarang aja PKL di pasar Serpong dan Ciputat ada 500-an. Biasanya setiap tahun meningkat antara 5-10 persen,” kata Kepala Satpol PP Kota Tangsel, Sukanta, kepada wartawan, Senin (27/8/2012).

Mantan Camat Serpong Utara ini menjelaskan, setiap tahun pascalebaran jumlah PKL di pasar tradisional selalu bertambah. Sama halnya dengan pertambahan penduduk yang ingin mencari pekerjaan diberbagai industri dan perusahaan.

Arus urbanisasi ini yang dipastikan dapat menambah masalah sosial bagi setiap pemerintah daerah, terang Sukanta, tidak dapat dihindari.

Meski pun seringkali telah dilakukan upaya penertiban terhadap para PKL oleh petugas gabungan. Sukanta tak menampik bila hal tersebut selama ini hanya sia-sia karena PKL kembali menggelar lapak dagangan di sepanjang bahu jalan.

Sehingga kemacetan arus lalu lintas kendaraan yang melewati pasar-pasar tradisional menjadi semrawut. Sukanta pun juga tak menampik bila ada oknum aparatur daerah yang “bermain” dengan meminta upeti kepada para PKL.

Selain  dalih sebagai sewa lahan, oknum juga akan memberikan informasi setiap akan digelar kegiatan penertiban.

“Mungkin ada oknum kami tapi harus dilandasi dengan bukti” tegasnya. Sukanta menambahkan, praktek pungutan liar terhadap PKL tidak dibenarkan karena menyalahi aturan.

Sukanta berkelit, penanganan masalah PKL tak bisa sepenuhnya hanya diserahkan ke aparat penegak peraturan daerah saja. Namun, juga perlu melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), stake holder terkait serta institusi lainnya.

“Saya selalu pesan ke anggota saya. Nangani PKL ini jangan bosan, anggap aja dijadikan hobi,” jelasnya. “Upaya ini harus dikoordinasikan dengan dinas lain seperti perdagangan, agar mereka memiliki tempat yang tidak melanggar untuk berdagang” tutupnya.(yud)




500 Penganaggur di Kota Tangerang Dilatih Keahlian

Kabar6-Sebanyak 500 warga pada tahun 2012 ini bakal diberi pelatihan untuk berbagai jenis keahlian oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Tangerang.

Rencananya, 500 warga tersebutr akan dilatih dalam 25 angkatan dan akan disalurkan ke perusahaan yang sudah bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan BLK.

Kepala BLK Kota Tangerang Deden Sujana mengatakan, pihaknya telah menganggarkan sebanyak 25 program pelatihan yang akan diberikan kepada 500 orang tahun 2012 ini.

Adapun jenis pelatihan yang diberikan berupa, pelatihan montir motor, pelatihan montir mobil, pelatihan menjahit, dan pelatihan las.

“Total semua ada 25 angkatan untuk 4 jenis pelatihan tersebut. Dengan rincian, 3 angkatan pelatihan montir mobil, 8 angkatan pelatihan montir motor, 8 angkatan pelatihan menjahit, dan 6 angkatan pelatihan las,” ujar Deden, Senin (27/8/2012).

Sejak program pelatihan ini dijalankan, lebih lanjut Deden menjelaskan, sejauh ini telah dilakasanakan 13 kali angkatan pelatihan berbagai jenis pelatihan.

“Untuk Septembe ini, rencananya kami akan lakasanakan 2 angkatan pelatihan menjahit, dan 2 angkatan pelatihan motor di Kelurahan Alamjaya dan Kelurahan Jatake,” jelasnya.

Selan itu, di bulan yang sama, pihaknya juga akan melakukan pelatihan 2 angkatan las dan 2 angkatan montir motor di Kecamatan Batuceper. “Selanjutnya, kami juga masih akan melakukan pelatihan untuk dua angkatan di BLK Neglasari untuk menjahit dan montir motor,” bebernya lagi.

Masih kata Deden, dari pelatihan yang sudah dilaksanakan, sedikitnya 90 persen diantaranya sudah berhasil diserap sejumlah perusahaan yang telah menjalin kerjsama dengan Disnaker dan BLK Kota Tangerang.

“Tenaga yang kami latih ini banyak diminta perusahaan onderdil motor di Kota Tangerang, sedangkan untuk mereka yang dilatih las, dibutuhkan beberapa perusahaan di kawasan bandara,” ucapnya.

Disinggung soal penyerapan tenaga terlatih lainnya, Deden mengatakan, untuk tenaga latih jenis menjahit banyak disalurkan ke PT Pan Brothers di Pasar Kemis, dan PT Manggala di Batuceper.

“Untuk siswa pelatihan montir mobil banyak diambil bengkel-bengkel resmi Toyota dan Honda. Dan kami harapkan pelatihan yang telah diberikan memang untuk meminimalisir penggauran di Kota Tangerang ini,” pungkasnya.(iqmar)




Disporbudpar Kota Tangerang Dorong Perda Kepemudaan

Kabar6-Draf rancangan peraturan daerah (Raperda) Kepemudaan di Kota Tangerang segera di sosialisasikan dan dibahas bersama kalangan muda diwilayah setempat.

Rencananya, akhir tahun ini Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tangerang bakal mendorong Raperda Kepemudaan itu agar bisa direalisasikan secepatnya.

Kepala Seksi (Kasi) Kelembagaan Pemuda pada Disporabudpar Sapar Dianto mengatakan, draf Raperda Kepemudaan saat ini sudah disusun dan siap disosialisasikan kepada kelompok pemuda yang tergabung dalam DPD KNPI Kota Tangerang dan masyarakat luas.

“Untuk draf sudah ada, tinggal disosialisasikan agar ada masukan dari masyarakat umum dan kaula muda,” jelasnya, Senin (27/8/2012).

Menurut Sapar, para pemuda yang dimaksud dalam Raperda ini adalah organisasi pelajar dalam satuan pendidikan SMA atau sederjata dan orgainasi kemahasiswaan serta organisasi kepemudaan yang sudah bernaung dalam DPD KNPI Kota Tangerang.

“Kami sedang menyusun jadwal sosialisasinya. Paling cepat sebelum Rapeda ini dibawa ke DPRD untuk dibahas, sosialisasinya sudah selesai di akhir November mendatang,” bebernya.

Sapar juga menjelaskan, substansi pembuatan Perda Kepemudaan  adalah untuk menyesuaikan dan memperluas Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 2009 tentang Pembangunan Kepemudaan dan Pelayanan Kepemudaan.

“Harapannya adalah, dengan adanya Perda Kepemduaan, jaminan tentang pengembangan pemuda dengan berbagai fasilitasnya bisa dijamin aturan yang jelas. Sehingga, pemuda ini punya pedoman dalam mengembakan diri,” tuturnya.

Kapala Bidang (Kabid) Kepemduaan pada Disporabudpar Kota Tangerang Wawan Fauzi menambahkan, maksud dari sosialiasi draf Raperda sendiri bertujuan untuk membumikan UU Kepemudaan, dan untuk memberikan kesempatan kepada kaula muda untuk mengatur sendiri pengembagan diri mereka.

“Dengan adanya Perda maka pemerintah mengerti dan peduli, mau bawa kemana pemuda,” tambahnya.

Selain itu, adanya Perda Kepemudaan semakin mendorong pemerintah dalam berbagai tingkatan untuk memenuhi kewajibannya untuk memfasilitasi hal-hal yang berkaitan dengan kepemudaan, baik itu sarana maupun perasarananya.

“Contoh, sarana dan prasarana pemuda akan dibangun, sebab saat ini hanya ada gedung KNPI,” katanya.

Kata Wawan lagi, dengan sosialisasi draf Raperd ini juga, pastinya akan membuka peluang pemuda untuk memberikan masukan apa yang mereka butuhkan untuk mengembangkan jati diri mereka yang juga dianggap perlu diatur dalam Perda. 

“Rencanaya sosialisasi sendiri pada triwulan ke-4, yakni antara bulan Oktober-November, dan tahun ini diusahakan Raperda ini diajukan untuk diperdakan,” pungkasnya.(iqmar)




Terekam CCTV, Perampok Alfamidi Gasak Rp. 700 Ribu

Kabar6-Mini market kiranya masih menjadi incaran terpaforit bagi para pelaku kejahatan. Kali ini, yang disasar adalah Alfamidi 24 jam di Jalan KH Hasyim Ashari, No.90, RT 04/07, Kelurahan Buaran Indah, Kecamatan Tangerang, Minggu (26/8) dini hari.

Dalam aksinya, pelaku yang beraksi sendirian dengan menggunakan senjata api jenis revolver itu, sukses menggondol uang tunai hasil penjualan mini market sebesar Rp. 700 ribu.

Aksi kejahatan yang berlangsung cepat itu bahkan terekam jelas dalam Circuit Cable Televition (CCTV) yang ada di dalam Alfamidi.

Syamsul, salah seorang karyawan Alfamidi mengatakan, peristiwa itu berlangsung pada Senin (27/8/2012) dini hari. Pelaku datang ke lokasi dengan mengendarai mobil sedan Toyota Vios.

Sementara, saat itu Alfamidi hanya dijaga oleh tiga orang, yakni kasir Eka Afriyadi, sales penjaga Syamsul, dan seorang supervisor toko bernama Ridwan.

Dengan modus berpura-pura sebagai pembeli, pelaku masuk ke dalam Alfamidi dan langsung mengambil minuman penambah stamina jenis kratingdaeng.

Setelah sempat berkeliling toko guna mengamati situasi, pelaku kemudian mendatangi meja kasir. Saat itulah, pelaku langsung menodong Eka Afriyadi yang saat itu berada di meja kasir.

“Sewaktu dikasir, pelaku sempat melirik ke kanan, kiri dan belakang. Kemudian dia meminta minumannya dibungkus dengan plastik yang kecil. Begitu Eka mengambil plastik, pelaku langsung menodongkan senjata,” beber Syamsul.

Eka yang kaget ditodong senjata, tambah Syamsul, sempat mundur selangkah. Naamun, karena takut ditembak, Ekapun akhirnya menuruti keinginan pelaku.

“Saat itu Eka kemudian menyerahkan keinginan pelaku yang meminta uang yang ada dalam kasir diserahkan kepada pelaku. Sayangnya Eka tidak langsung berteriak, dia langsung mendekati saya dan bilang kalau yang tadi itu maling,” kata Syamsul.

Setelah mendapatkan uaang, pelaku langsung kabur dengan mobilnya. “Sekitar 20 menitan petugas Polsek Benteng yang telah mendapat laporan dari datang ke lokasi kejadian. Sayang, nomor polisi mobilnya tidak tercatat,” singkatnya.

Kapolres Metro Tangerang, Kombespol Wahyu Widada membenarkan peristiwa itu. Menurutnya, pihaknya tengah melakukan penyelidikan dan menganalisa dari barang bukti di lokasi.

Dalam peristiwa itu, pelaku tidak membawa barang berharga kecuali uang tunai dari laci kasir sebesar Rp. 700 ribu.

“Aksi pelaku memang terekam CCTV. Saat ini, kami sedang menyelidikinya, termasuk melakukan analisa apakah senjata api itu palsu atau tidak,” singkatnya.(iqmar)




Buruh Serabutan Tewas Tergantung di Pohon Nangka

Kabar6- Sahmad, 35, warga Sukarame, Kec. Cikeusal, Kab. Serang,  ditemukan tewas dengan leher terjerat tambang plastik   di pohon nangka di belakang rumahnya,  Senin (27/8). Kematian Sahmad, diduga akibat bunuh diri.

Mayat Sahmad  pertamakali  diketahui oleh Slamet, 55, warga setempat yang kebetulan melintas di lokasi. Peemuan mayat itu lalu dilaporkan ke warga lainnya. Dalam waktu singkat kabar penemuan mayat itu tersebar ke peloksok kampung.

Warga lalu berbondong-bondong mendatangi lokasi kejadian. Warga lainnya melapor ke Polsek Cikeusal. Setelah diidentifikasi, mayat Sahmad diserahkan kepada keluargnya untuk dimakamkan.

Menurut keterangan, Sahmad yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh serabutan sempat mengeluhkan kondisi ekonomi keluarganya.  Sekitar pukul 07:00, korban sempat minum kopi bersama isterinya Asih, 37. Setelah itu Asih pamit pada suaminya untuk mengambil daun pisang di kebun belakang rumahnya.

Bersamaan dengan itu, Sahmad juga pamit dengan alasan akan mencari bambu. Korban waktu itu pergi dengan membawa golok dan tambang. Sejam kemudian Sahmad ditemukan sudah tewas tergantung.(sak)

 




Ibu Korban Pembunuhan di Pamulang Masih Shock

Kabar6-Bagai disambar petir tengah hari bolong. Perasaan itulah yang dirasakan keluarga Nurdin Salam (36) alias Udin, tukang ojek sepeda motor yang menjadi korban pembunuhan, pagi akhir pekan kemarin.

Saat Kabar6.com menyambangi rumah korban di jalan Arjuna Kampung Parakan RT 02/08 Nomor 7, Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, tenda duka cita masih berdiri kokoh. Saudara dan kerabat korban masih berdatangan untuk memberikan rasa empati terhadap keluarga korban.

“Masih tahlilan sampe seminggu,” ujar Nuryani, istri korban yang ditemui di rumah duka.

Keluarga korban merasa sangat kehilangan sosok Udin, bapak bagi dua anak dikenal sebagai baik dan rajin mencari nafkah.

Termasuk Sami (90), ibu korban yang hingga kini masih shock sepeninggal anaknya. Perempuan lanjut usia yang paling dekat dengan korban diantara ketiga bersaudara lainnya.

Menurut Nawi Salam, kakak pertama korban, menceritakan keluarga mulai panik saat Udin diketahui belum pulang ke rumah. Rutinitas yang kerap dilakoninya selain mengojek sepeda motor, juga melayani jasa antar jemput anak-anak sekolah menggunakan mobil rental.

“Nyai (ibu) sampe sekarang aja lihat kayak begitu (terbaring di bale bambu depan rumah-red). Pagi-pagi ada kabar ditemuin korban pembunuhan, taunya tukang sayur yang kasih tau,” jelas Nawi.

Dia tak habis pikir bila adik bungsunya ini harus meregang nyawa dengan cara tragis. Menurut Nawi, Udin dikenal sangat dekat dengan lingkungan sekitar dan tak mempunyai musuh.

“Keluarga berharap pelaku dapat cepat ditangkap dan dihukum sesuai dengan perbuatannya,” harapnya dengan tatapan nanar.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga di kampung Parakan RT 02/09 Kelurahan Pondok Benda, Sabtu (25/08/2012) pagi digegerkan penemuan mayat.

Pria malang yang diketahui bernama Udin terindikasi kuat menjadi korban pembunuhan. Sebab, korban tewas dengan luka bacokan dibagian kepala atas dan belakang.

Pelaku pembunuh Udin diduga menghabisi nyawa korban menggunakan senjata tajam. “Korban meninggal luka bacok. Barang yang diambil 1 unit sepeda motor Honda Supra X warna Hitam Nopol B 6995 NAX,” ujar sumber Kabar6.com dari Kesatuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

Hingga berita ini diturunkan, sejumlah aparat gabungan dari Polres Metro Jakarta Selatan dan Polsek Pamulang masih berada di rumah duka.

Petugas terus mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi mata dan warga sekitar untuk mengungkap aksi pembunuhan sadis ini.(yud)