Muspika Tigaraksa Gotong Royong Benahi Panti Narkoba

Kabar6-Segenap Muspika Tigaraksa Dan tokoh masyarakat menggelar gotong royong di Panti Rehabilitasi Narkoba Yayasan Pondok Pesantren Hikmah Saadah, Desa Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa.

Pantauan, nampak puluhan anggota TNI dari Koramil 11 Tigaraksa terlihat antusias melakukan gotong royong di lokasi tersebut. Ada yang melakukan pengecetan, membersihkan rumput dan selokan.

Di sela-sela gotong royong terlihat pula kesibukan menggali lubang untuk pemasangan pancang Penerangan Jalan Umum (PJU) di area yayasan yang juga Pondok Pesantren.

Camat Tigaraka Mas Yoyon Suryana mengatakan akan dipasang Tiga PJU di lokasi Yayasan.

“Yayasan ini bukan hanya tempat rehabilitasi narkoba saja, tetapi juga sebagai tempat singgah bagi para terlantar, sehingga diperlukan penerangan yang layak,” ujar Mas Yoyon.

Ia menuturkan, Tiga PJU berasal dari bantuan Pemkab Tangerang melalui DKPP Kabupaten Tangerang.

“Ini salah satu bentuk perhatian Pemkab Tangerang, sebab eksistensi yayasan ini tidak hanya diakui di Kabupaten Tangerang, tapi se Banten, bahkann se Indonesia,” katanya.

Danramil Kapten Inf.Moh.Ridwan mengatakan 30 anggota dikerahkanan untuk gotong royong di lokasi yayasan narkoba. “Bersama Muspika Tigaraksa Gotong royong di mulai sekitar pukul 07.30 WIB,” ujarnya.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Hikmah Syahadah. KH. Romdien mengapresiasikan bantuan dari Pemkab Tangerang tersebut.

“Semoga bisa manfaat dan menambah spirit kami untuk lebih peduli terhadap sesama. Dan pondok pesantren tidak gelap lagi jika malam hari,” katanya.(dre/*)

 




Sembilan Gedung Sekolah di Tangsel Pembangunannya Molor

Kabar6-Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, Mathodah, mengatakan bahwa memasuki pekan pertama di 2013 ini masih ada sejumlah pekerjaan pembangunan sekolah. Seluruh kontraktor tersebut dipastikan terkena denda atau pinalti karena tidak mampu mengerjakan sesuai kesepakatan.

“Dalam waktu dekat akan kita selesaikan, sudah saya sampaikan pada kontraktornya. Mohon ada percepatannya, tapi dalam aturannya 50 hari kerja,” kata Mathodah, kepada wartawan di MAN Insan Cendikia, Serpong, Selasa, (7/1/2013).

Mathodah menjelaskan, berdasarkan hasil inventarisir pihaknya terhadap sekolah yang diperbaiki. Hingga kini dari 19 titik lokasi masih ada delapan bangunan SD Negeri dan satu SMK Negeri yang perbaikannya belum rampung.

Saat ditanyakan kontraktor mana saja yang belum merampungkan pekerjaan perbaikan sekolah, Mathodah mengaku tidak ingat dan pastinya pada perusahaan yang berbeda.

Sesuai kesepakatan dalam perjanjian setiap kontraktor yang melewati batas waktu pekerjaan dikenakan denda per hari satu perseribu dari nilai kontrak. Semua proses pekerjaan perbaikan sarana gedung sekolah, tambah Mathodah, mendapatkan pengawasan langsung dari konsultan yang disewa oleh pihaknya.

“Dana denda tentunya dimasukan ke kas daerah, bukannya masuk ke kantong pribadi kita,” tambah Mathodah.

Ia menjelaskan, ada beberapa alasan keterlambatan didalam pekerjaan perbaikan gedung sekolah. Para kontraktor mayoritas menyatakan karena faktor cuaca atau curah hujan yang belakangan terus meningkat.

Selain itu juga karena memasuki penghujung tahun lalu banyak hari libur sehingga pekerjaan menjadi tertunda. Ditambah lagi adanya sanggahan dari kontraktor terhadap proses bangunan yang dibuat.

“Mulai tahun 2013 ini semua pekerjaan perbaikan gedung sekolah kita serahkan ke Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman. Diserahkan kepada ahlinya,” tutup Mathodah.(yud)




Bappeda Ingatkan UPK Jangan Selewengkan Dana Gebrak Pakumis

Kabar6-Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang, leading sektor program Gerakan Bersama Rakyat Atasi Kawasan Padat Kumuh dan Miskin (Gebrak Pakumis), memberi peringatan keras kepada seluruh elemen yang terlibat dalam program itu, agar tidak menyelewengkan dana bantuan langsung miskin tersebut.

“Kepada UPK Jangan coba-coba selewengkan hak warga miskin,” ungkap Kepala Seksi Pembangunan Bappeda Kabupaten Tangerang, Erwin Wanandi, saat mengikuti rapat evaluasi Program Gebrak Pakumis (PGP) yang dihadiri sejumlah Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) dan Pokja PGP, di aula kantor Bappeda, Selasa (8/1/2013).

Jika bantuan tersebut tetap diselewengkan kata Erwin, maka konsekwensinya akan ditanggung oleh mereka sendiri. “Tak ada toleransi bagi mereka (UPK-red) yang menyelewengkan bantuan itu,” tegas anggota tim teknis Pokja PGP ini.

Ditempat yang sama, Kepala Bappeda Kabupaten Tangerang, Edi Junaedi mengatakan, saat ini pihaknya tengah berkonsentrasi menyusun perencanaan pembangunan sekitar 700 unit rumah tak layak huni untuk tahap tiga yang bakal laksanakan pada Juni 2013 mendatang.

Anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan 700 rumah kumuh sekitar Rp8 miliar. Tahun ini, konsentrasi pembangunan berada di enam kecamatan yakni, wilayah Tengah, Utara dan Barata Kabupaten Tangerang.

“Insyaallah, pembangunan 700 rumah kumuh akan dilakukan pada Juni-September mendatang,” ucapnya.

Tahun ini lanjut Edi, ada penambahan nilai bantuan. Semula, pada tahap satu dan dua nilai bantuan yang didapat warga miskin untuk bedah rumahnya sebesar Rp5 juta/ unit rumah kumuh.

“Tahun ini, nilainya naik sekitar Rp7 jutaan. Pemkab Tangerang hanya membantu sebesar itu, karena bantuan ini merupakan program stimulan dan butuh swadaya dari penerimanya,” tuturnya.

Ditambahkan Edi, merujuk pada data yang ada, jumlah rumah tak layak huni yang tersebar di daerah ini sekitar 81 ribu unit. Hingga saat ini, baru sekitar 3 ribu rumah yang telah tertangani.

Disamping itu imbuhnya, Dinas Cipta Karya (DCK) sendiri melakukan hal yang sama dengan Bappeda. Hanya saja, program yang ditangani DCK, berupa Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tidak berbasis kawasan sebanyak 3 ribu unit rumah kumuh.

“Jadi untuk menuntaskan persoalan itu, pemkab Tangerang butuh waktu paling cepat 15 tahunan,”

Dijelaskan Edi, dalam menjalankan program itu, dirinya kerap menemui berbagai kendala seperti, buntunya komunikasi dan koordinasi akan pemahaman program antara Tim Pendamping Masyarakat (TPM), UPK, dan Kelompok Penerima Manfaat (KPM).

“Kami berharap, tahun ini PGP berjalan lancar dan tak banyak menemui kendala,” tutupnya. (din)




Busyet. Pria Ini Buah Zakarnya Seberat 45,3 Kg

Kabar6-Wesley Warren Jr,47,  pria  Los Angeles, Amerika Serikat, punya penyakit aneh dan langka memiliki buah zakar yang terus membesar. Hingga kini buah zakar pria ini memiliki bobot sebesar 45,3 kilogram .

Dilansir Tribunnews.com dari asiaone.com, pria itu bernama Wesley Warren Jr. Wesley didiagnosa menderita penyakit kantung pelir gajah. Hal ini menyusul kondisi buah zakar Wesley yang terus menerus dipenuhi cairan.

Disebutkan, kelainan kantung pelir gajah biasanya disebabkan oleh infeksi parasit yang disebarkan oleh nyamuk. Penyakit ini pun menghambat sistem limfatik tubuh. Hal ini menyebabkan pembengkakan ketika cairan terkumpul dalam jaringan.

Walau demikian, dokter yang merawatnya, tidak menemukan adanya penyakit menular di dalam darahnya. Mereka juga belum berhasil menemukan faktor penyebabnya.

Wesley menduga hal itu disebabkan saat ia tidak sengaja menendang buah zakarnya dengan kakinya sendiri ketika ia tengah tertidur di akhir 2008.

Pria berusia 47 tahun tersebut langsung merasakan sakit luar biasa, dan ketika ia terbangun keesokan harinya, ia mendapati buah zakarnya membengkak menjadi seukuran bola sepak.

Dia segera pergi ke pusat medis untuk mencari bantuan, di mana dokter mendiagnosanya mengalami infeksi. Ia pun harus meminum obat antibiotik selama dua pekan. Namun bengkak di buah zakarnya tidak juga mengempis. Ia kemudian memeriksakan dirinya ke sejumlah dokter lainnya, termasuk seorang spesialis lymphedema.

Akibat besar buah zakarnya, Wesley mengaku sulit buang air kecil dengan benar. Ia memakai peti susu dan bantal untuk menopang buah zakarnya.(sak)




2 Penjahat Bercadar dan Bersenjata Api Rampok Indomaret

Kabar6-Perampokan dengan sasaran minimarket terjadi lagi di wilayah tangerang. Kali ini yang menjadi sasaran adalah Minimarket Indomaret di Jalan Daan Mogot KM 20, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Selasa (8/1/2013).Pelaku dua orang dengan mengendarai sepeda motor dan membawa senjata api berhasil merampas uang tunai Rp 600 ribu dan 30 bungkus rokok.

Informasi dari Polsek Metro Tangerang, pelaku dua orang datang dengan mengendarai sepeda motor sekira pukul 02:00 WIB. Dengan mengenakan cadar dan helm kedua pelaku masuk langsung menodongkan senjata api kepada dua orang karyawan, Ahmad Susanto, 34 tahun, dan Jupri Rachmana, 20 tahun. Diancam mau ditembak, kedua karyawanitu ketakutan dan tak berdaya..

Salah satu pelaku masuk ke area kasir dan mengambil uang tunai Rp 600.000 yang ada di laci kasir, kemudian mengambil sekitar 30 bungkus rokok berbagai merk. Total kerugian senilai Rp 1 juta.

Kedua pelaku selanjutnya kabur ke arah Lampu Merah Tanah Tinggi.Peristiwa tersebut dilaporkan dan ditangani Polsek Metro Tangerang. (HP/sak)

 




400 Relawan Tagana Diterjunkan Bantu Korban Banjir

Kabar6-Upaya pertolongan dan evakuasi terhadap ratusan warga korban banjir yang tersebar di sejumlah wilayah di Provinsi Banten terus dilakukan.

Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Banten bersama Taruna Siaga Bencana (Tagana) hingga Selasa (8/1/2013) dini hari terus melakukan penyisiran dilokasi-lokasi banjir.

Ketua Tagana Banten H. Andika Hazrumy mengaku telah menerjunkan 400 anggotanya untuk membantu korban banjir yangt ersebar di sejumlah wilayah di Banten.

“Sampai dini hari ini, penyisiran terhadap warga korban banjir masih terus dilakukan,” ujar Andika Haazrumy kepada kabar6.com.

Upaya penyisiran dilakukan menggunakan perahu karet. Selain menyisir pemukiman warga yang terendam, tim SAR dan Tagana juga mulai mengevakuasi warga dari dalam rumah yang terendam.

“Selain membantu penyisiran, relawan kita juga sudah mendirikan dapur umum untuk masyarakat yang mengungsi,” ujar Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Banten itu lagi.(rani)




800 KK Terpaksa Mengungsi, Banten Dikepung Banjir

Kabar6-Banten di kepung banjir. Ratusan rumah yang tersebar di tiga wilayah di Banten, yaitu Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak dan Pandeglang, terendam banjir, Senin (7/1/2013).

Tak hanya merendam rumah, luapan air banjir juga memaksa ratusan kepala keluarga mengungsi, serta memutuskan jembatan penyebrangan yang ada.

Data yang berhasil dihimpun kabar6.com dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Propinsi Banten, mengungkap sedikitnya ada 165 rumah di Kampung Sukamulya, Desa Cikadu, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang yang terendam.

Ratusan rumah yang terendam itu berada di lingkungan RT 24, RT 25, RT 26, RW 5 Desa Cikadu. Ketinggian air banjir yang mencapai 70 centi meter itu, juga memaksa sekitar 800 KK mengungsi.

Ketua Tagana Banten H. Andika Hazrumy mengatakan, selain di Kabupaten Serang, banjir juga merendam kawasan Kabupaten Pndeglang, seperti kecamatan Patia, air banjir bahkan mencapai ketinggian 1 meter.

Sementara di Kabupaten Lebak, ada sekitar 30 rumah di Kampung Cipedang, Kecamatan Wanasalam, yang terendam air mencapai 30 centimeter.

Kondisi serupa juga melanda Kampung Cidadap, Kecamatan Wanasalam. Diwilayah ini, sebanyak 15 rumah terendam banjir dengan ketinggian 30 centimeter.(rani)




Gubernur Banten Diminta Abaikan Usulan Perusahaan Penangguh UMK

Kabar6-Persoalan yang melilit tubuh perburuhan seolah tak pernah usai. Kali ini, sedikitnya 53 perusahaan yang tersebar di wilayah Kabupaten Tangerang, menangguhkan pembayaran Upah Minimum Kabupaten (UMK).

Atas penangguhan pembayaran UMK sebesar Rp2,2 juta yang rencananya diberlakukan pemerintah pada awal tahun ini, sejumlah Serikat Buruh meminta Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, untuk mengabaikan usulan puluhan perusahaan penangguh UMK tersebut.

Informasi yang diperoleh Kabar6.com Senin (7/1/2013), sebanyak 53 perusahaan di daerah berjuluk kota seribu industri ini, telah mengajukan penangguhan UMK.

Penangguhan UMK tersebut, informasinya telah diplenokan di tingkat Provinsi Banten dan saat ini tinggal menunggu persetujuan atau teken dari Gubernur setempat.

“Sebelum meneken, selayaknya Gubernur Banten harus terlebih dahulu memperhatikan kondisi riil di perusahaan, seperti menginvestigasi langsung ke lokasi, agar keputusan tersebut objektif,” ungkap Ketua KSPSI Kabupaten Tangerang, Ahmad Supriyadi.

Dikatakan Supriyadi, pihaknya tak mempersoalkan jika pihak perusahaan menangguhkan UMK. Namun, penangguhan UMK itu harus sesuai dengan fakta-fakta yang terjadi di perusahaan tersebut.

“Itu salah satu sikap agar perusahaan lebih berkesinambungan melihat upah yang memang naik drastis,” katanya.

Disamping itu lanjutnya, perusahaan yang layak melakukan penangguhan itu  yakni, perusahaan padat karya atau low margin.

“Justru itu Gubernur Banten meski jeli dan tidak asal meneken penangguhan kepada perusahaan yang padat modal, sebab dikuatirkan ada perusahaan yang hanya mengklaim tidak mampu saja,” tuturnya.

Senada, Ketua KSPSI Bojong, Cikupa, Imam Sukarsa mengatakan, dirinya juga tak keberatan atas penangguhan UMK tersebut. “Sepanjang memenuhi syarat dan yang terpenting para pekerja bisa bekerja,” tandasnya.

Dia berharap, Gubernur Banten tidak langsung menyetujui atau menandatangani usulan itu. Pemprov Banten, tentunya harus meninjua kembali usulan itu, sebelum mengeluarkan keputusan.

Seperti, meneliti lebih jauh akan kondisi keuangan perusahaan itu, sehinga bisa mencegah potensi perusahaan yang hanya ikut-ikutan melakukan penangguhan.

“Memang tidak sedikit perusahaan yang tak mampu, tapi banyak pula perusahaan yang memang tidak mau membayar sesuai UMK 2013,” ucapnya. (din)




Pegawai Pemkab Tangerang Dukung Sanksi Pemotongan TPP

Kabar6-Sejumlah pegawai di Pemerintahan Daerah Kabupaten Tangerang, mendukung penuh penerapan sanksi pemotongan Tunjangan Prestasi Pegawai (TPP) bagi para pegawai yang telat masuk kantor, mangkir dan lainnya.

Penerapan sanksi pemotongan TPP tersebut, mengacu pada  Peraturan Bupati (Perbup) Tangerang Nomor 49/2012 Tentang Disiplin Pegawai.

“Kami sangat setuju dan mendukung rencana pemkab Tangerang yang bakal menerapkan sanksi pemotongan TPP bagi pegawai yang mangkir dan telat ngantor,” ungkap Ketua Komunitas Pegawai Tangerang (Kupat), Ahmad Hidayat, kepada Kabar6.com, Selasa (8/1/2013).

Menurut staf Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Kabupaten Tangerang ini, penerapan sanksi itu dinilai dirinya cukup bagus serta sebuah langkah maju dari pemerintah daerah setempat.

Asal, besaran TPP untuk pegawai di daerah berjuluk kota seribu industri ini, bisa kompetitif atau minimal lebih besar dari Kota Tangerang dan Tangerang Selatan.

“Jangan sampai penerapan sanksi itu malah timbul demotivasi kerja pada pegawai berprestasi,” katanya.

Dan yang terpenting lanjut Dayat, dalam penerapan aturan disiplin kerja itu, harus ada pula unsur keteladanan dari atasannya.

Terpisah, Sekretaris Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang, Ajad Sudrajat mengatakan, pihaknya mendukung penuh langkah Pemkab Tangerang yang menerapkan sanksi tersebut.

Sanksi itu kata Ajad, setidaknya dapat memacu para pegawai untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.

“Aturan ini, kami pandang postif dan memang harus dilakukan, supaya para pegawai memiliki rasa tanggungjawab terhadap kewajibannnya,” tuturnya.(din)




DPRD Minta Pengerjaan Rehab Sekolah di Tangsel Dipercepat

Kabar6-Komisi II DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendesak pihak kontraktor yang menangani rehab gedung sekolah diwilayah itu agar mempercepat pengerjaannya.

Hal itu menyusul masih banyaknya proses rehab fisik bangunan sekolah yang belum juga selesai dari target waktu yang ditentukan. Sedianya, batas akhir pengerjaan proyek rehab sekolah itu adalah tanggal 20 Desember 2012 lalu.

“Proyek rehab sekolah harus dikebut. Karena masih banyak yang belum selesai sampai sekarang,” ujar Ketua Komisi II, DPRD Tangsel, Siti Chadijah, disela sidak ke proyek rehab sekolah, Senin (7/1/2013).

Ya, menurut Siti Chadijah, sidak itu sengaja digelar untuk mengawasi kinerja Dinas Pendidikan setempat, sebagai lembaga yang bertanggungjawab dalam hal pendidikan diwilayah itu.

“Tentunya kami tidak ingin, lambannya proyek rehab sekolaah itu akan berdampak pada terganggunya aktivitas belajar siswa. Makanya,a kami minta pihak kontraktor mempercepat proses penyelesaian proyek,” kata Siti lagi.

Ditanya tentang hasil sidak yang dilakukan, Siti mengaku sampai saat ini proses belajar siswa di sekolah yang sedang dalam proses rehaab masih berjalan lancar dan belum terganggu.

Sementara, perwakilan Dari Dinas Pendidikan Tangsel, Dedi Rafidi mengatakan bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi, sehingga proses rehab bangunan sekolah masih banyak yang belum selesai.

Salah satu kendala dimaksud adalah faktor cuaca. Namun demikian, Dinas Pendidikan Kota Tangsel akan terus mendorong kontraktor agar segera menyelesaikan pekerjaannya.(Turnya)