Masih Numpang, Kemenag Dicarikan Lahan 2000 Meter

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) segera menyiapkan lahan seluas 2.000 meter guna didirikan bangunan kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat.

Demikian diungkapkan Pjs Kemenag Tangsel, Muhammad Subhi usai bertemu Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany, Kamis (10/1/2013).

“Kami sudah usulkan lahan seluas 2.000 meter untuk dibangun kantor Kemenag langsung kepada Wali Kota Tangsel. Karena sampai saat ini kantor Kemenag masih menumpang di MAN Insan Cendikia,” katanya.

Subhi berharap, pihaknya berharap bisa sesegera mungkin mendapatkan lahan tersebut untuk kemudian dibangun kantor Kemenag demi memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Mudah-mudahan Pemkot Tangsel bisa secepatnya menyiapkan lahan sebagaimana yang telah kita usulkan. Dan, bila lahannya sudah ada, bisa segera dibangun kantor,” harap Subhi.

Terpisah, Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengatakan, untuk melengkapi fasilitas Kemenag Tangsel, pihaknya akan memenuhi permintaan Kemenag.

Hanya saja, kata Airin, lantaran lahan di Tangsel saat ini cukup sulit di dapat, saat ini pemerintah setempat butuh waktu untuk mencarikan lahan dimaksud.

“Kami akan memberikan lahan seperti yang diminta pihak Kemenag. Namun, karena cukup sulit mendapatkan lahan seluas itu di Tangsel, kami akan mencarikannya terlebih dahulu,” kata Airin.

Airin tentunya berharap, pelayanan bidang keagamaan bisa tetap dilaksanakan dengan baik oleh Kemenag Tangsel.(iqmar)




Sungai Cisadane Meluap, Tangsel Waspada Banjir

Kabar6-Debit air di sungai Cisadane terus meningkat dan menyebabkan salahsatu restoran, yakni restoran Taman Aer di Pondok Jagung Timur, Serpong, sempat terendam banjir setinggi 1 meter.

Tika (29), pemilik kafe di Taman Aer, mengaku terpaksa menutup tempat usahanya karena ketinggian air terus meningkat sejak pukul 22.00 WIB.

Ia mengakui musibah banjir ini membuat omzet pendapatan usahanya menurun dan berharap genangan air terus surut dari sebelumnya mencapai 1 meter.

“Kalau weekend (akhir pekan) yang paling berasa karena biasanya pengunjung restoran dan kafe ramai sekali,” ujarnya, ditemui kabar6.com di lokasi usahanya, Kamis (10/1/2013) dinihari.

Secara terpisah, Kepala Seksi Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan, Rokhman, mengatakan bahwa pihaknya telah menetapkan status waspada banjir.

Pihaknya juga terus memantau informasi dari BMKG, titik-titik di 31 lokasi rawan banji dan ketinggian Situ-situ sebagai daerah resapan air.

“Kemarin di serpong memang ada genangan air sampai ke jalan saja, tidak sampai ke perumahan-perumahan warga. Tadi cek ke Katulampa sudah siaga IV,” terang Rokhman di kantornya.

Siaga IV, papar Rokhman, bila kondisi normal di mana setiap titik pantau seperti di Katulampa kurang dari 80 centimeter, Depok 200 centimeter dan Manggarai kurang dari 750 centimeter.

Sedangkan siaga III, Katulampa debit ketinggian air berada di angka 80 centimeter, Depok 200 centimeter dan Manggarai 750 centimeter.

Masih menurut Rokhman, untuk penetapan siaga II bila ketinggian debit air di Katulampa di angka 150 centimeter, Depok 270 centimeter dan Manggarai 850 centimeter.

Sementara siaga I bila Katulampa titik tinggi air sudah mencapai 200 centimeter, Depok 350 centimeter dan Manggarai 950 centimeter.

“Sore ini masih diambang batas normal. Meski begitu kita tetap harus waspada karena curah hujan belakangan ini terus meningkat,” paparnya.(yud)




April 2013, Tangsel Bakal Gulirkan Pajak Online

Kabar6-Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membuat terobosan baru sistem pelayanan pajak.

Mekanisme pelaporan dan pembayaran pajak di bakal digulirkan melalui sistem online host to host dengan bank.

“Kami menawarkan inovasi terbaru kepada wajib pajak menggunakan sistem online. Kita menginginkan clear and clean (bersih dan mudah), sistem pajak online sudah dilakukan oleh negara-negara berkembang diseluruh dunia,” ungkap Kepala DPPKAD Kota Tangerang Selatan, Uus Kusnadi, kepada kabar6.com Jumat, (11/1/2013).

Uus menjelaskan, bahwa Pemerintah Daerah terus melakukan reformasi sistem perpajakan. Hasil studi menemukan reformasi pajak yang paling umum adalah memperkenalkan perbaikan sistem online guna menerapkan kepatuhan pajak.

Laporan ini menemukan bahwa selama beberapa tahun kebelakang terjadi penurunan jumlah pembayaran yang perlu dilakukan dan juga waktu yang dibutuhkan bagi perusahaan berukuran menengah guna mematuhi kewajiban pajak mereka.

Penurunan beban administrasi pajak di seluruh kawasan di dunia ini merupakan perkembangan yang sangat baik.

“Pelaporan dan pembayaran secara online mengurangi birokrasi dan kerumitan sistem pajak dan dapat meningkatkan kepatuhan pajak dan mengurangi biaya administrasi pajak. Insya Allah tiga bulan kedepan sudah bisa dimulai,” jelasnya.

Uus mengklaim di delapan kabupaten/kota di Provinsi Banten, hanya Tangsel yang menerapkan sistem pelaporan dan pembayaran pajak secara online.

Ia meminta kepada masyarakat selaku wajib pajak untuk segera melaporkan bila ada oknum pegawai yang mencoba mengajak konspirasi.

“Kami juga akan membuat perjanjian tertulis mulai dari saya sampai staf-staf dibawah untuk mampu bekerja dan melayani sistem perpajakan yang sangat baik. Wajib pajak itu jangan dikecewakan, jangan terlalu retorika tapi action-action (tindakan) terus,” tambah Uus.(yud)




Gedung SMK 2 Tertimpa Pohon Tumbang, 6 Sepeda Motor Rusak

Kabar6-Angin kencang disertai hujan deras menumbangkan pohon besar yang ada dilingkungan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negri 2 Kota Tangerang, Kamis (10/1/2013).

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa alam tersebut. Namun, lobby gedung SMK dan 6 unit sepeda motor siswa rusak akibat tertimpa pohon.

Budi Santoso, petugas keamanan SMKN 2 Kota Tangerang mengatakan,
tumbangnya pohon besar dilingkungan sekolah itu akibat kencangnya tiupan angin.

“Pohon tumbang akibat akar tidak sanggup menopang dahan yang tertiup angin. Akibatnya, lobby depan sekolah dan 6 unit sepeda motor siswa rusak tertimpa,” ujar Budi.

Beruntung, saat kejadian aktivitas belajar mengajar disekolah itu telah berakhir. Saat kejadian, hanya ada beberapa siswa dan guru yang tengah menunggu hujan reda.

Wakil Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah yang datang meninjau kondisi sekolah itu mengatakan, bahwa Pemkot Tangerang sudah berupaya mengantisipasi pohon tumbang dengan melakukan pemotongan dahan-dahan yang dirasa lapuk.

Dari pengecekan, lanjut Arief, setidaknya ada 5 titik pohon tumbang yang terjadi akibat angin kencang hari ini. Namun demikian, Arief belum bisa memprediksi besar kerugian yang ditimbulkan dari kerusakan akibat pohon tumbang tersebut.(rani)

 




CATATAN HARI INI: Waspadai Pohon dan Papan Reklame Roboh

Kabar6-Beberapa hari ke depan, warga di wilayah Tangerang Raya dan Banten pada umumnya diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan robohnya pohon dan papan reklame, akibat hujan lebat yang disertai tiupan angin kencang.

Fenomena alam ini berdasarkan perkiraan cuaca yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Sepanjang Jumat (11/1/2013), sebagian besar wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya seperti Tangerang, Depok, Bekasi, dan Bogor, bakal diguyur hujan dan disertai angin kencang.

Hujan mulai terjadi sore hingga malam hari seperti hari ini. Fenomena alam disertai hujan lebat ini akan terjadi sampai tiga hari ke depan. BMKG mengingatkan agar seluruh warga di Jabodetabek bersikap lebih waspada untuk menghindari terjadinya musibah pohon tumbang atau papan reklame roboh.

Kepala BMG Gunawan Ibrahim menjelaskan, penyebab fenomena alam tersebut adanya peningkatan intensitas siklon tropis di Samudra Hindia dari barat daya Sumatera dan selatan Nusa Tenggara Barat. Kejadian ini menimbulkan gangguan cuaca untuk beberapa hari ke depan. Sebab itu, pihaknya meminta warga agar mewaspadai fenomena cuaca ekstrem ini.
Peristiwa ini, tutur Gunawan, sudah mulai terjadi pada Kamis sore di Jakarta dan sekitarnya. (w)

 




2 Perampok Toko Emas Sejahtera Ditangkap Polisi

Kabar6-Dua pelaku perampokan Toko Emas Sejahtera di Jalan KH. Wahid Hasyim, RT 03/04, Kelurahan Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Rabu (9/1) lalu, berhasil diringkus tim buser Polres Kota Tangerang.

Pelaku yang diketahui berinisial F (30) dan A (35) itu, ditangkap petugas di tempat persembunyiannya di daerah Jakarta Barat, Kamis (10/1) siang. Dari tangan keduanya, polisi menyita sejumlah perhiasan emas hasil rampokan yang belum sempat dijual.

Kepala Polres Kota Tangerang, Kombespol Bambang Priyo Andogo mengatakan, tak menampik penangakapan dua tersangka perampokan toko emas tersebut.

Kapolres bahkan mengklaim, bahwa pengungkapan kasus perampokan itu berhasil dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam. “Anggota dilapangan masih menyelidiki kemungkinan adanya tersangka lain dalam kasus itu,” ungkap Bambang Priyo Andogo.

Diketahui, dua perampok bersenjata apo menyatroni Toko Emas Sejahtera yang berada di Jalan KH. Wahid Hasyim, RT 03/04, Kelurahan Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel, Rabu (9/1/2013) sore.

Pelaku yang menggunakan sepeda motor itu masuk ke dalam toko emas sambil menodongkan senjata api kepada karyawati dilokasi. Dengan leluasa pelaku kemudian menggasak perhiasan senilai Rp 200 juta yang dipajang di dalam etalase toko.(Abie)

 




Pertanyakan Proyek e-KTP, Komisi I Datangi Disdukcapil

Kabar6-Komisi I DPRD Kabupaten Tangerang mendatangi kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Didukcapil) setempat, Kamis (10/1/2013).

Kedatangan para wakil rakyat ini, guna mempertanyakan proyek pengadaan bangko elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) senilai Rp22 miliar yang dianggarkan pemerintah daerah setempat melalui APBD 2012 lalu.

Proyek card smart identitas elektronik tersebut tidak dapat dilaksanakan, mengingat proyek itu masih menjadi tanggungjawab pusat.

Sehingga, anggaran yang sudah terlanjur dianggarkan itu dikembalikan ke kas daerah dan menjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa).

“Kami datang ke Disdukcapil ini, mau mempertanyakan alasan tidak terserapnya anggaran pada proyek itu,” ungkap Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Tangerang, Moh. Nawa Said Dimyati, kepada Kabar6.com, usai menggelar hearing dengan sejumlah pejabat Disdukcapil.

Menurut Nawa, saat itu prakiraan wajib KTP di daerah ini, sebesar 2.349.200, sedangkan kuota e-KTP yang ditanggung pusat hanya 1.668.999 dan realisasinya sekitar 1.413.709 jiwa.

“Sisa dari angka itu ditanggung daerah. Namun, dalam perjalannya proyek itu tidak jadi dilaksanakan, karena terlalu rumit pengadaannya,” katanya.

Jika dilihat hasil persentase perekaman e-KTP ini lanjut Ketua Fraksi Demokrat, kinerja pemerintah daerah cukup baik hingga mencapai angka 84, 70 persen.

“Bahkan, daerah ini mendapat peringkat ketujuh nasional,” bebernya.

Sementara itu, Sapri, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tangerang mengatakan, pihaknya menilai langkah yang diambil pemerintah daerah terkait pengadaan blangko dan 30 mesin cetak atau printer e-KTP sudah tepat.

Pasalnya, langkah itu merupakan bagian dari antisipasi mereka dalam memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat.

“Kami nilai langkah itu sudah tepat. Kami juga sudah cek fisik printer itu dan barangnya memang masih tersimpan di Disdukcapil,” tandasnya. (din)




Bergaul Dengan “Maut” Demi Misi Kemanusiaan

Kabar6-Taruna Siaga Bencana (Tagana) telah hadir di Provinsi Banten sejak Tahun 2005 silam. Relawan kebencanaan ini pada awalnya hanya beranggotakan beberapa puluh orang saja.

Oleh: Ibnu Jandi, S.Sos. MM

Berkat pembinaan yang intensif dan berkesinambungan, dalam kurun waktu empat tahun Tagana Banten yang di Ketuai oleh Sdr. Andika Hazrumy telah memiliki kurang lebih 1.300 personil yang tersebar di 8 Kabupaten dan Kota.

Untuk memaksimalkan perannya dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, maka pada tanggal 23 Desember 2008 di Lebak, Banten, dilakukan pembentukan Kepengurusan atau Tim Koordinasi Tagana Provinsi Banten.

Keberadaan Tim Koordinasi ini kemudian dikukuhkan melalui SK Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Nomor 188.4/1/128/TAGANA/DINSOS/XII/2008.

Tagana Provinsi Banten prioritasnya adalah memberikan bantuan Sosial “Kepekaan dan Keterpanggilan” kepada masyarakat yang terkena musibah, terutama bencana alam yang seperti banjir akibat hujan terus menerus seperti sekarang ini.

Sedangkan misi Tagana Banten adalah merupakan panggilan jiwa untuk menjawab sejumlah isu kemanusiaaan di wilayah Banten dan wilayah lainnya tanpa kecuali. 

Demikian doktrin yang ditanamkan oleh Sdr H. Andika Hazrumy kepada seluruh organic Tagana Banten. Isu kemanusiaan sejatinya adalah “hajatan besar” umat manusia tanpa memandang strata sosial.

Kita selayaknya terpanggil hadist sebagai orang-orang mukmin dalam hal kasih sayang, saling menyayang dan saling cinta bagaikan satu tubuh, jika salah satu anggotanya merasa sakit, maka anggota tubuh lainnya ikut merasakan sulit tidur dan demam.

Loyalitas Tagana Banten beserta jajarannya yang di ketuai  oleh Sdr. H. Andika Hazrumy patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, Tagana Banten tak pernah menampik tugas kemanusiaan, meski sekalipun harus berhadapan dengan maut.

Kesiagaan Tagana telah menjadi sikapnya dalam motivasi kemanusiaan. Senjata H. Andika Hazrumy beserta jajarannya dalam melayani masyarakat adalah keikhlasan dan kesiapan mendatangi, membantu sepenuhnya, menyapa saudara-saudara yang ditimpa bencana/kemalangan.

Musibah merupakan kejadian yang datang atas ketentuan Allah SWT dan tidak bisa ditolak. Manusia diwajibkan untuk menghindar dari musibah yang akan dan sudah terlanjur menimpa dirinya.

Kalau sakit, kita harus berobat dan kalau tertimpa banjir, kita harus menghindar dari bahaya banjir. Upaya untuk menghindari musibah tidak hanya melakukan pencegahan saja, seperti mencegah datangnya penyakit, tetapi juga pada tingkat penanggulangannya.

Allah SWT melarang manusia menjatuhkan atau membiarkan dirinya dalam kebinasaan seperti pada ayat : “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah:195).

Untuk Tagana Banten beserta jajaranya…semangat…semangat…semangat…Demi Misi Kenusiaan.(***)




400 Polisi Disebar di Tol Ciujung “Jamer”

Kabar6-Polres Serang menerjunkan 400 personelnya ke lokasi banjir dan sekitarnya di jalan Jakarta-Merak seputaran Ciujung. Ratusan personel tersebut ditugaskan untuk memantau keadaan dan mengatur lalu lintas di sekitar jalan tol yang lumpuh total akibat banjir setinggi lebih dari 1 meter.
AKBP Ady Soeseno, Kapolres Serang di Tol Ciujung pada Kamis (10/11/2012), menjelaskan, personel disebar ke beberapa titik untuk mengurangi ruas jalan yang macet. Jalan-jalan arteri yang menjadi jalan alternatif dijaga oleh petugas juga. Supaya titik kemacetan bisa berkurang.

Selain itu, petugas juga melakukan penjagaan di depan pintu Tol Ciujung. Tujuannya agar tidak ada masyarakat yang terjebak masuk ke rute tol hingga tidak bisa keluar.
Mereka juga menyebar ke kampung-kampung yang terendam banjir. Petugas dikirimkan untuk memberikan bantuan kepada warga yang terjebak banjir di sekitar tol Ciujung.
Petugas juga diminta terus bersiaga agar bisa memberikan keamanan kepada masyarakat sekitar.

Sementara, hingga saat ini kemacetan di ruas jalan tol Tangerang-Merak diakibatkan ditutupnya ruas tol Tangerang-Merak dari KM 39-60. Banjir akibat luapan Sungai Ciujung terjadi di KM 58-59.

Sedangkan bahu jalan tol dipenuhi oleh tenda darurat warga pengungsi yang datang dari daerah aliran Sungai Ciujung, karena rumah mereka terendam banjir. Masih di lokasi tersebut, jejeran sepeda motor milik pengungsi juga memenuhi sebagian bahu jalan tol. Sementara sejumlah warga tampak meminta bantuan kepada pengguna jalan yang lewat. (w)




KAI Bongkar Paksa “Bangli” Pinggir Rel

Kabar6-PT. Kereta Api Indonesia (KAI) membongkar paksa bangunan dan lapak liar yang menempati lahan di sepanjang pinggir jalur kereta api Tangerang-Jakarta.

Pembongkaran yang dilakukan di sekitar Stasiun Poris Pelawad, Kota Tangerang, Kamis (10/1/2013), dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi lahan dan keamanan serta kenyamanan masyarakat sendiri.

Kepala Stasiun Poris Pelawad, M. Nurdin, mengatakan upaya pembersihan jalur kereta dari bangunan dan lapak liar, juga dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan PT. KAI kepada pengguna jasa dan sebagai rintisan jalur kereta api Tangerang-Bandara Soekarno Hatta.

Pembongkaran berjalan lancar, bahkan warga pemilik bangunan dan lapak memindahkan barangnya masing-masing, karena mereka menyadari bangunan tersebut berdiri di atas lahan milik PT. KAI. Namun, menurut sejumlah warga mereka bisa mendirikan bangunan di lokasi tersebut, karena membayar sejumlah uang kepada oknum tertentu.

Salah seorang warga, Shohib misalnya, sudah mendiami lokasi tersebut selama belasan tahun dan setiap bulannya ia membayar sewa lahan sebesar Rp300 ribu. Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci siapa pihak yang menerima uang sewa tersebut. Yang pasti, Shohib harus angkat kaki tanpa ada ganti rugi.

Menurut rencana, PT. KAI akan membuat lahan di sepanjang tepi jalur kereta api untuk taman dan area parkir. Sebab, menurut perkiraan, jumlah penumpang akan mengalami peningkatan pada waktu mendatang.(rani)