Gelombang 4 Meter, 2 Dermaga di Pelabuhan Merak Ditutup
Kabar6-Gelombang tinggi mencapai 4 meter yang terjadi di Selat Sunda membuat operasional Kapal Feri di Pelabuhan Merak, Banten, terganggu.
PT ASDP bahkan terpaksa mengurangi jumlah Kapal Ferry beroperasi dan menutup Dermaga IV dan Dermaga V di pelabuhan tersebut. Kondisi gelombang tinggi diprediksi bakal terjadi hingga sepekan kedepan.
General Manager PT ASDP Merak, Supriyanto mengatakan, cuaca tidak bersahabat disertai gelombang tinggi di Selat Sunda sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir.
“Gelombang tinggi mengakibatkan terjadinya antrian panjang Kapal Ferry yang hendak sandar di Dermaga Pelabuhan Merak. KOndisi serupa kemungkinan juga terjadi di Pelabuhan Bakauheni,” ujar Supriyanto, Jumat (11/1/2013) malam.
Mengacu dari perkiraan BMKG setempat, kata Supriyanto, pihaknya terpaksa mengambil langkah dengan tidak mengoperasikan sebagian kapal Ferry Roll on Roll of atau Roro, hingga cuaca kembali normal.
“Saat ini, kami hanya mengoperasikan 19 Kapal Ferry dari 35 kapal yang ada. Kita evaluasi Kapal Roro yang layak untuk beroperasi dalam kondisi cuaca buruk,” kata Supriyanto.
Menurut Supriyanto, dalam kondisi cuaca normal bisa 90 trip Kapal Ferry beroperasi dari pelabuhan Merak menuju Bakahueni maupun sebaliknya. Namun, dalam kondisi cuaca buruk seperti sekarang, hanya ada 44 trip Kapal Feri yang beroperasi dalam sehari.
Selain mengurangi jumlah Kapal Ferry yang beroperasi, PT ASDP juga menutup pintu Dermaga IV dan Dermaga V di Pelabuhan Merak. Gelombang ombak dan angin kencang sangat menyulitkan Kapal Ferry untuk bersandar tenang di kedua dermaga tersebut.
“Saat ini, hanya Dermaga I, II dan III yang dibuka untuk jalur keluar dan masuk Kapal Ferry,” ujar Supriyanto lagi.
Pengurangan jumlah Kapal Ferry dan penutupan dua dermaga tersebut, tak pelak mengakibatkan antrian panjang truk dan kenderaan di Pelabuhan Merak. Tak hanya itu, proses bongkar muat barang ke dalam Kapal Ferry juga harus dilakukan secara hati-hati.(rah)