1

Terlibat Ricuh, Napi Lapas Pemuda Kantongi Ganja

Kabar6-Heboh di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas I Tangerang, Jum’at (20/7). Seorang narapidana yang terlibat pertikaian dengan narapidana lainnya, digelandang ke Polres Metropolitan Tangerang, karena kedapataan memiliki daun haram ganja.

Kepala Lapas Pemuda Kelas I Tangerang, Sugeng Irawan mengatakan, narapidana yang diamankan tersebut bernama Efengky alias Efendi, terpidanaa 5 tahun kasus narkotika.

“Awalnya terjadi keributan atara Efengky dan Ian Tarif, terpidana kasus perampokan di Blok B. Petugas yang datang melerai, kemudian menggeledah para napi tersebut. Ternyata, di saku celana Efengky ditemukan satu linting ganja siap pakai,” ujar Sugeng Irawan.

Selanjutnya, Efengky langsung digelandang ke Mapolrestro Tangerang, guna pengusutan lebih lanjut. Dari hasil pemeriksaan, ternyata barang haram itu didapatkan Efengky dari seorang temannya yang datang membesuknya di dalam Lapas.

“Saat ini, perkara ganja Efengky sedang dalam pemeriksaan polisi. Tentunya Efengky akan mendapatkan hukuman ganda guna mempertanggungjawabkana perbuatannya itu,” ujar Sugeng lagi. 
Ditambahkan Sugeng, selama ini penyelundupan narkoba kedalam Lapas terus diantisipasi oleh pihaknya, kini para tamu maupun kerabat yang ingin berkunjung ke dalam Lapas, harus menangalkan barang miliknya dan diganti dengan barang milik Lapas.

Cara itu dinilai lebih efektif dalam pencegahan masuknya peredaran narkoba  ke dalam Lapas. “Pengujung yang sebelumnya ke Lapas mengunakan sepatu, kami minta menganti sepatu mereka dengan sandal jepit yang kami sediakan,” kata Sugeng lagi.(rah)




Tangsel Harus Mampu Kembangkan Kemajuan Teknologi

Kabar6-Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) , Marzan A. Iskandar, berharap Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dapat maju dan mampu menerapkan teknologi mutakhir di setiap lini bidang.

Seperti di negara Jerman yang telah berhasil membentuk kota teknopolitan atau paling tidak menyamai Kabupaten Jembrana, di Bali yang telah berkembang pesat memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi.

Demikian disampaikan dalam acara penandatanganan nota kesepakatan atau MoU dengan Pemkot Tangsel di gedung Teknologi 2 Puspiptek, kemarin.

“Saat ini harus realistis jika Puspiptek merupakan bagian dari Tangsel yang tidak bisa dipisahkan. Bukan tidak mungkin Jerman yang bisa membuat daerah teknopolitan juga bisa diterapkan di Tangerang Selatan karena letak laboratorium teknologi nasional ada disini,” utara Marzan.

Menurut Marzan, peneliti di daerah-daerah Jerman pmerintahnya mengajukan proposal untuk kegiatan penelitian dengan menggandeng industri dan ini bisa juga diterapkan. Hal ini kedepan yang paling terdepan mendapatkan fasilitas yakni Kota Tangerang Selatan.

Apalagi jika dilihat dari SDM terdidik, mungkin Kota Tangerang Selatan, lanjut Marzan, tertinggi diantara kabupaten/kota lainnya di Indonesia telah bisa.

Bila dilihat dari banyaknya lembaga perguruan tinggi yang konsen pada kurikulum penerapan ilmu pengetahuan teknologi. Potensi yang luar biasa untuk bisa menyusun pembangunan yang berdasarkan pada perkembangan teknologi. Tinggal bagaimana bisa mengelola dengan pebisnis, lembaga perguruan tinggi dan unsur lainnya.

“Menarik usaha baru yang mampu menarik lapangan pekerjaan. Saya yakin ini bisa dilakukan. Pengelolaan sampah, seperti Balai Penelitian Lingkungan, perikanan, punya ikan nila jantan untuk di budidayakan dan dikembangkan,” utara Marzan.

Berpengalaman BPPT dalam membangun sistem informasi daerah sudah banyak terbukti. Seperti di Jembarana yang menerapkan sistem layanan satu loket sudah ditularkan.

Disana sudah ditetapkan waktu sistem pelayanan dan ternyata sistem pelayanan ini mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kabupaten Jembrana telah jadi proyek percontohan KTP elektronik. Bahkan, 79 kali pemilihan kepala dusun menggunakan KTP elektronik.

“Kita berharap MoU ini dapat berjalan dengan menjalin kebersamaan, kolaborasi dengan membangun. Saya berharap Kota Tangerang Selatan. Membangun atas pembangunan yang berlandaskan pada teknologi,” ujarnya. (ymw)

 




Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H

PIMPINAN, STAF, dan WARTAWAN KABAR6.COM
MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1433 H
MINAL AIDIN WAL FAIZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.




Hasil Sidang Isbat: 1 Ramadan 1433 H Jatuh Pada Sabtu 21 Juli 2012

Kabar6-Pemerintah, dalam sidang isbat memutuskan 1 Ramadan 1433 H jatuh pada hari sabtu (21/7/ 2012). Keputusan itu disampaikan oleh Menteri Agama Suryadarma Ali.

“Dengan ucapkan Bismillaahirrohmaanirrohiim kami tetapkan 1 Ramadan 1433 jatuh pada Sabtu 21 Juli 2012,” ujar Menteri Agama, Suryadarma Ali saat memutuskan sidang Istbat di gedung Kemenag, Jl MH Thamrin, Jakarta, Kamis (19/7/2012) malam.

Sejumlah organisasi Islam seperti Persis, Dewan Masjid Indonesia dan NU, menyetujui puasa jatuh pada Sabtu. Adapun yang berbeda pendapat dalam sidang itu adalah organisasi FPI dan An-Najat, menetapkan hari pertama puasa pada Jumat 20 Juli (hari ini).

Keputusan itu dibacakan setelah pembacaan laporan pengamatan hilal oleh Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Binmas), Kementerian Agama, Ahmad Jauhari.

“Laporan rukyat yang masuk ke pusat sebanyak 38 lokasi. Semuanya menyatakan tidak melihat hilal,” ujar Jauhari.

Titik lokasi pemantauan antara lain Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Sulawesi tenggara, Sulut, Sulawesi tengah, NTT,
Bali, NTB, Sulsel, Mamuju, Kalteng, Kaltim, Kalbar, Kaltim, Kalsel, Jatim, DIY, Jateng, hingga Aceh.

Dalam  sidang isbat, hadir sejumlah tokoh Islam , Ketua Komisi VIII DPR, Ida Fauziah, perwakilan dari BMKG, perwakilan ormas Islam, MUI, Dewan Masjid Indonesia, Badan Hisab Rukyat, dan ICMI.(bbs/sak)

 




Pemkot Tangsel Kesulitan Peroleh Lahan TPST

Kabar6-Dalam hal pengadaan lahan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami kendala keterbatasan lahan.

Hal ini dapat dilihat dari rencana akan membangun 54 titik lokasi TPST 3 R (Reduce, Reuse, Recycle), pemerintah daerah setempat baru mampu mengoperasikan sebanyak 12 yang tersebar di sejumlah wilayah.

“Kami harapkan ada warga yang mau menghibahkan lahannya untuk pembuatan TPST 3R,” kata Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany, saat meresmikan TPST 3R di RW 010 Perumahan Maharta, Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, kemarin.

Airin menjelaskan, untuk mengejar target tersedia 54 TPST 3R hingga tahun 2014 mendatang. Pemerintah daerah terus menginventarisir lahan-lahan Fasos dan Fasum milik pemerintah dan pengembang perumahan yang hingga kini belum diserahkan.

Pemkot Tangsel didalam pengadaannya telah siap menfasilitasi yang dialokasikan melalui APBD setiap tahunnya. Yakni, mulai dari pembebasan lahan dan pembangunan TPST 3R, hingga pengadaan alat mesin pengelolaan.

Menurut Airin, keberadaan TPST 3R cukup efektif dalam menanggulangi masalah sampah perkotaan yang telah lama membelit daerah penyangga ibukota ini.

“TPST juga dapat memberikan nilai ekonomis. Karena sampah yang dikelola bisa dijadikan kompos atau kerajinan tangan setelah dipilah-pilah antara sampah basah dan kering,” ujar Airin.

Sementara itu, Kepala Dinas Tata Kota, Perumahan dan Permukiman Kota Tangsel, Djoko Suryanto, menjelaskan, dalam mendirikan satu unit TPST membutuhkan lahan seluas 500 meter.

Pemerintah daerah telah siap menggelontorkan dana sekitar Rp 300 juta per satu unit TPST 3R. Artinya, warga hanya menyediakan lahan saja sedangkan proses pembangunan hingga pengadaan alat siap ditanggung pemerintah.

“Ya, memang kita kesulitan dalam hal pengadaan lahan TPST,” ungkap Djoko, kepada Kabar6.com disela-sela peresmian.

Dia memaparkan, pada tahun 2010 lalu telah dibangun TPST 3R di 2 titik lokasi, yaitu di Perumahan Griya Serpong, kelurahan Kademangan, Setu dan Villa Pamulang Mas, kecamatan Pamulang.

Sementara di tahun 2011 ada 8 TPST 3R, dimana 6 titik lokasi pembangunannya dilaksanakan langsung oleh masyarakat dan 2 diantaranya dilakukan pihak ketiga (kontaktual), yaitu di Perumahan Pamulang Permai 1 dan Benda Baru.

“Tahun 2012 ini melalui APBD Perubahan harus tersedia 14 lokasi. Karena target kami tahun 2014 mendatang bisa menyediakan 54 TPST 3R,” papar Djoko.(ymw/tur)

 




Pencipta Lagu Mars Tangerang Selatan Gusar

Kabar6-Pencipta lagu Mars Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengeluh saat proses peluncuran berlangsung. Hal ini dikarenakan pemerintah daerah hanya memberikan penghargaan (reward) berupa selembar kertas piagam sebagai hadiah terhadap karya ciptanya.

“Saya sudah tanyakan kepada panitia mengenai hadiahnya, tetapi hanya diberikan plakat saja,” kata Al Mansyur, salah satu pencipta ditemui Kabar6.com Jumat (20/7/2012).

Pria yang juga menjabat sebagai anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Kesra DPRD Kota Tangsel ini beranggapan, semestinya Pemkot memberikan hadiah sebagai bentuk perhatian meski nilainya tidak besar. Meski begitu, dirinya berharap lagu mars Tangsel dapat disosialisasikan ke seluruh masyarakat.

Masih menurut Al Mansyur, syair lagu mars Tangsel sudah dipersiapkan sejak akhir tahun 2008 saat akan dilakukan pemekaran dari Kabupaten Tangerang.

Dirinya tak menampik bila syair dan aransement lagu mars yang diciptakan bersama Yeni Widhawati dan Anwar Gan ini telah mengalami sedikit perubahan Lalu untuk studio recording dilakukan oleh Herry Ageng Trisnady.

“Di sana-sini ada penyesuaian untuk penyempurnaan dan kalau yang sekarang ini sudah melalui proses recording (rekaman) ya. Saya inginnya lagu mars ini mudah di download berikut dengan syairnya dan ada di website pemda,” ujar Al Mansyur.

Ditempat yang sama secara terpisah, Kepala Kantor Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangsel, Edi Wahyu menuturkan, mengenai hadiah untuk pencipta lagu Mars Tangsel pihaknya tidak mengetahui. Sebab, lomba lagu Mars Tangsel sudah dilaksanakan sejak tahun 2011 dan bukan pada masa kepemimpinan saat ini.

“Pas saya menjabat, lagu Mars Tangsel sudah ada sehingga saat ini hanya menjalankan tugas untuk melakukan launching dan tidak tahu tentang hadiah kepada penciptanya,” katanya.

Pihaknya, lanjut Edi, juga akan gencar mensosialisasikan lagu mars Tangsel kepada seluruh elemen masyarakat. Termasuk bagi sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan agar dikumandangkan setiap pelaksanaan kegiatan upacara atau seremonial lainnya.

“Tapi memang lebih pasnya lagu hymne yang wajib dibawakan setiap ada kegiatan upacara. Tapi sampai sekarang lagu hymne belum ditentukan,” ujar mantan Sekretaris Dishubkominfo Kota Tangsel ini.(ymw)




Berkah Ramadhan Bagi Pedagang Bunga Tabur di TPU Pondok Aren

Kabar6-Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Setidaknya bukti dari kata kiasan itu sudah dirasakan langsung oleh Miti (60).

Ya, sejak sepekan terakhir Nenek Miti memutuskan untuk rubah pekerjaan, dari pedagang nasi uduk keliling menjadi tukang bunga tabur dadakan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).

Seiring dengan berubahnya pekerjaan, penghasilan Nenek Mitipun ikut berubah. Bila sebelumnya penghasilan Nenek Miti tak sampai Rp. 100 ribu perhari, kini justru meningkat pesat hingga Rp. 250 ribu sampai Rp. 300 ribu perhari.

“Lumayanlah, dari jualan bunga tabur ini saya bisa punya lebihan sedikit yang bisa ditabung untuk tambah-tambah beli baju cucu Lebaran nanti,” ujar Nenek Miti saat ditemui kabar6.com di TPU Pondok Aren, Kamis (19/7/2012).

Pengamatan kabar6.com, berdagang bunga tabur kiranya memang menjanjikan pada saat menjelang ramadhan seperti sekarang. Khususnya di TPU Pondok Aren. Pasalnya, jumlah pejiarah makam yang datang cukup membludak.

Bila hari biasa, hanya satu atau dua pejiarah yang datang untuk nyekar ke TPU. Tapi, saat menjelang ramadhan seperti sekarang, dalam sehari bisa sampai 300 hingga 400 pejiarah yang datang.

Kucuran rezeki jelang ramadhan kiranya juga dirasakan oleh Asep, seorang guide makam yang biasa mangkal di TPU Pondok Aren.

Bahkan, sejak sepekan terakhir, pemuda pengguran ini mengaku sudah mendapatkan penghasilan lebih dari Rp. 500 ribu. Uang itu didapatkan Asep dari hasil membantu penjiarah untuk membersihkan makam. 

“Dari pada bengong dirumah, mending nongkrong disini. Tiap hari, tak kurang dari Rp. 100 ribu bisa saya peroleh dari hasil membantu penjiarah membersihkan makam,” kata Asep lagi.

Sementara, Hasanah (40), salah seorang penyekar di TPU Pondok Aren mengaku sangat senang dengan keberadaan para pedagang bunga tabur dan para guide makam tersebut.

“Selain memudahkan pejiarah dalam mencari bunga tabur, harganya juga tidak terlalu mahal kok. Jadi, wajarlah. Sebagai sesama muslim, kita jugakan diwaajibkan untuk saling membantu,” ujar Hasanah lagi.(tur)




Pengusaha di Ruko Spark Paramount Pertanyakan Surat Disporbudpar

Kabar6-Kami salah satu pengusaha baru di bidang usaha makanan dan minum yang ada di ruko Spark di Gading Serpong, dan baru saja (tgl 15-07-2012) mendapatkan surat dari Disporabudpar perihal: Pemberitahuan.

Yang isi diantaranya; diwajibkan mendaftarkan usahanya ke BP2T dengan terlebih dahulu mendapat Rekomendasi dari Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang, dengan alamat Gedung Kantor Usaha-usaha Daerah lantai 4 perkantoran Tigaraksa Kabupaten Tangerang, Contact Person 08128011204 An Drs H Eddy R.E. Wijaya M.Pd. dan ditanda tangani oleh Drs H. Soma Atmaja.

Disertai pula alinea tembusan kepada: Yth. Kepala BP2T Kabupaten tangerang, Yth Kepala Satpol PP Kabupaten Tangerang, Yth Para Camat se Kabupaten Tangerang.

Yang menjadi pertanyaan kami adalah, apa benar surat tersebut resmi adanya?

Lalu, mengapa hanya sekitar ruko Spark yang mendapatkan edaran tersebut sedangkan ruko2 lainnya tempat usaha makan dan minum yg sudah jauh lebih lama ada (semisal di sekitar sektor 1 A & B).

Dan, bahkan surat Domisili saja banyak yg sudah mati (ada pula yg malah tdk punya), tidak mendapatkan surat edaran tersebut? Bahkan ada yg sudah melakukan usahanya tahunan tidak pernah mendapatkan edaran semacam ini? Atau, ini memang belum dilakukan?

Mohon penjelasannya agar kami tidak salah pengertian, terlebih mengingat surat ini diberikan justru pada saat mendekati bulan Ramadhan. Tentu akan banyak penafsiran yang macam-macam terhadap Disporabudpar atau Pemda Tangerang. Trima kasih.(Email From: basukihar@yahoo.co.id)

 




Selama Ramadhan, Jam Kerja PNS Kota Tangerang Normal

Kabar6-Selama bulan ramadhan, jam kerja Pegawai Negri Sipil (PNS) dilingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang tetap akan berjalan sebagaimana biasa, yaitu mulai pukul 08.00-16.00 WIB.

Hal itu dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang, Harry Mulya Zein, merujuk surat edaran yang telah dikeluarkan Pemkot Tangerang, tentang jam kerja selama bulan ramadhan.

“Aktivitas PNS di Pemkot Tangerang tetap normal sebagaimana biasa. Mulai jam 08.00-16.00 WIB,” ujar Harry Mulya Zein, Kamis (19/7/2012).

Namun demikian, lanjut Harry, selama ramadhan Pemkot Tangerang memberikan dispensasi kepada semua PNS di Kota Tangerang, untuk tidak menggelar apel pagi. Kegiatan apel pagi diganti dengan pengajian dan pengisian rohani.

Menurut Harry, ketentuan tidak adanya pengurangan jam kerja selama ramadhan itu berlaku untuk semua pegawai di Pemkot Tangerang. Mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, SKPD, unit pelayanan teknis dinas (UPTD) hingga jajaran pejabat teras yang ada.

“Kami himbau kepada seluruh aparatur pemerintahan, agar tetap memberikan pelayan terbaik kepada masyarakat. Tidak ada alasan lemas atau alasan lain, karena pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat tetap yang utama,” katanya.

Sementara, sejumlah badan usaha milik daerah (BUMD) di Kota Tangerang menyatakan siap mengikuti aturan yang dikeluarkan pemerintah daerah. Sebab, sebagai perusahaan milik daerah, aturan jam kerja pegawai baik yang diberlakukan pemerintah maupun BUMD tetap sama.

“Biasanya, kami masuk mulai 07.30-16.00 WIB di hari biasa. Kalau nanti masuk mulai jam 08.00-16.00 WiB, kami tetap akan mentaatinya,” kata Humas PDAM Tirta Bentang (TB), Ichsan Sodikin.

Hal senada juga diungkapkan Dirut PD Pasar Kota Tangerang, Saipul Wijaya. “Kami ikuti pemerintah saja. Karena, PD Pasar adalah Badan USaha Milik Daerah,” katanya.(iqmar)




Sehari Jelang Ramadhan, Harga Ayam & Daging Sapi Naik Lagi

Kabar6-Kurang sehari datangnya ramadhan, harga daging sapi dan ayam negeri di Tangerang kembali naik. Kenaikan harga dua jenis komoditi tersebut, dipicu oleh meningkatnya permintaan pasar.

“Hari ini, harga ayam naik hingga Rp. 5.000 jadi Rp. 35.000 per ekor. Padahal sebelumnya cuma Rp.30.000 per ekor untuk ukuran 1 kilogram,” ujar Suta (33), salah seorang pedagang ayam negri di Pasar Bengkok, Kota Tangerang, Kamis (19/7).

Suta mengklaim, kenaikan harga itu disebabkan momentum puasa, dimana konsumi masyarakat meningkat kerena tradisi munggahan di awal-awal puasa. “Kalau sudah seminggu ramadhan juga akan turun lagi,” katanya.

Hingga memasuki H-1 ramadhan, Suta mengaku omsetnya dagangannya meningkat hingga 30 persen dibanding sebelumnya. “Biasanya saya bawa 50 atau 70 ekor per hari. Tapi hari ini saya bawa 100 ekor karena permintaan naik,” ujarnya.

Selain ayam, kenaikan juga terjadi pada harga daging sapi. Saat ini, untuk daging sapi murni dijual Rp85.000 perkilogram, dan has dalam Rp90.000 perkilogram.

“Harga daging sapi naik Rp. 5.000 dalam dua hari terakhir. Bahkan, daging kerbau juga naik menjadi Rp. 90.000 perkilogram, padahal sebelumnya cuma Rp.80.000 perkilogram,” kata Rochim (44), pedagang daging sapi di Pasar Bengkok, Kota Tangerang.

Sementara, kenaikan harga ayam dan daging sapi itu justru ditanggapi apatis oleh sejumlah ibu rumah tangga. Mereka mengklaim bahwa kenaikan harga jelang hari besar sudah menjadi budaya di Indonesia.

“Kita mau ngeluh juga gak ngaruh buat pemerintah. Buktinya, walau kenaikan harga ini rutin terjadi, tetap saja pemerintah tidak punya solusi. Paling banter cuma sidak ke pasar,” ujar Ny. Rohimah, salah seorang pembeli di Pasar Bengkok, Kota Tangerang.(iqmar)