Pemprov Banten Rencanakan Bangun Under Pass di Alam Sutera

Kabar6-Kemacetan arus lalu lintas di sepanjang jalan Raya Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) semakin parah. Perlu pembenahan khusus untuk mengurai kemacetan di ruas jalan tersebut yang statusnya milik Provinsi Banten.

Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Kota. Tangerang Selatan (Tangsel), Aries Kurniawan, mengungkapkan, keberadaan akses putaran arah (u-turn) yang ada di jalan Raya Serpong semrawut. Banyaknya u-turn ditenggarai menjadi salahsatu penyumbang kemacetan.

“Terlebih lagi mereka yang sedang melakukan kegiatan ekonomi tentu saja kemacetan ini bisa mempengaruhi pendapatan masyarakat,” kata Aris,  Kamis (3/1/2013).

Aris mengungkapkan, setelah dilakukan pekerjaan peningkatan seperti penambalan aspal jalan hingga akhir tahun 2012. Pihak Provinsi Banten bakal menata u-turn di sepanjang jalan raya Serpong.

“Desain Engeenering Detailnya sedang dibuat pihak Pemprov Banten. Nantinya u-turn akan ditata. Kami sudah berkoordinasi dengan Pemprov Banten,” ungkapnya.

Dikatakan nantinya u-turn di sepanjang jalan raya Serpong hanya ada dua titik yakni di putaran Alam Sutera dan memasuki kawasan BSD yakni u-turn depan petronas. “Sehingga tidak ada penumpukan kendaraan saat diputaran arah,” ucapnya.

Rencananya, sambung Aries setelah penataan u-turn pihak provinsi bekerjasama dengan Pemkot Tangsel, di sepanjang jalan yang menghubungkan dengan Kota Tangerang tersebut bakal dilengkapi dengan jalur sepeda dan jalur hijau.

“Selain itu, untuk mengatasi kemacetan akan dibangun under pass (jalur kendaraan melintas dari bawah) Alam Sutera,” katanya.

Penutupan titik u-turn disambut positif sejumlah pengendara dan masyarakat sekitar. Salahsatu pengendara, Bahrudin menuturkan dirinya mendukung rencana penataan u-turn. Lantaran, sejumlah u-turn tersebut menjadi pemicu kemacetan.

“Lebih bagus ditata. Daripada seperti ini,
banyaknya u-turn malah memacetkan arus lalu lintas,” ujar pengendara mobil sedan itu.

Sebelumnya, Kanit Lantas Polsek Serpong, Inspektur Satu (Iptu) Renta Helena Manurung mengatakan u-turn tersebut dinilai memicu kemacetan.
Berdasarkan analisa lalu lintas, u-turn tersebut illegal dan menyalahi aturan. Kemacetan di jalan Raya serpong telah mengalami peningkatan, setiap menitnya terdapat 200 kendaraan yang melintas, yang sebelumnya hanya 150 kendaraan.

“Peningkatan jumlah kendaraan yang melintas di jalan Raya Serpong meningkat,” katanya.

Pantauan dilapangan mulai dari Melati Mas hingga lampu merah Gading Serpong terdapat lima putaran arah. Yakni di depan giant melati mas, WTC Serpong, Rumah Durian, Depo Bangunan Pakulonan, dan dekat PT. Pratama Abadi Industri, Serpong Utara.(yud)




Sapol PP Gerebek Mal Alam Sutera, Ribuan Botol Miras Disita

Kabar6-Mal Alam Sutera yang belum lama dibuka langsung diobrak-abrik Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang, Kamis (3/1/2013).

Dari lokasi pusat niaga tersebut, pihak Satpol PP menyita minuman keras (miras) dengan kadar alkohol 5 persen sampai 15 persen.

Kabid Penertiban Satpol PP Kota Tangerang, Afdiwan mengatakan penemuan ribuan botol miras yang dijual bebas di The Food Hall Mal Alam Sutera itu berdasarkan pengamatan petugas Satpol PP  selama beberapa minggu kebelakang.

“Setelah disurvey, ternyata benar supermarket tersebut menjual bebas miras berbagai merek,” ujar Afdiwan.

Dikatakannya, ada sebanyak 1915 botol dan kaleng miras dengan estimasi total nilai jual sebesar Rp 50.500.000 yang kami sita dari mal itu. “Saat ini, barang bukti ribuan boto miras itu kami amankan di markas Satpol sebelum nantinya dimusnahkan,” ujar Afdiwan lagi.

Dijelaskan Afdiwan, langkah penertiban dilakukan guna menimbulkan efek jera dalam rangka penegakan Perda Kota Tangerang Nomor 7 tahun 2005, tentang pelarangan terhadap produksi, mengkonsumsi, maupun menjual minuman keras.

“Berapa pun kadar alkoholnya atau dimanapun miras tersebut dijual, kami tidak pandang bulu. Tetap akan kami sita,” tegasnya.(arsa)




DPRD Tangsel Minta Sekolah Bebas dari Iklan Komersil

Kabar6-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangsel merespon positif dikeluarkannya Peraturan Wali Kota (Perwal) 32/2012 tentang Penyelenggaraan Reklame, yang melarang sekolah di Tangsel di pasangi iklan komersial. Untuk itu, dinas terkait diminta untuk segera melakukan penertiban.

Wakil Ketua DPRD Tangsel asal Fraksi Golkar Syihabudin Hasyim mengatakan, jika dalam aturan yang dikeluarkan Walikota tertuang ketentuan itu, maka Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangsel harus segera menghapuskan iklan tersebut dari sekolah.

“Kalau memang ada aturannya harusnya ditegakkan,” ucapnya, Kamis (3/1), kemarin.

Menurutnya, meskipun pihaknya tidak tahu persis apakah sudah ada sekolah di Tangsel yang dipasangi iklan komersil salah satu produk, tetap saja aturan soal penghapusan iklan komersil dari sekolah musti dijalankan.

“Saya belum lihat di lapangan seperti apa praktik pemasangan iklan itu, tapi kalau ada aturan harus dijalani,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dindik Kota Tangsel Mathodah menyatakan, pihaknya belum bisa mengambil tindakan atas keluarnya Perwal dimaksud. Khususnya yang berkaitan dengan Pasal 16, yang jelas-jelas mengatur soal larangan iklan komersil di sekolah.

“Nanti saya akan baca dulu Perwalnya. Kalau memag tidak boleh akan saya keluarkan edaran,” singkatnya.

Sebelumnya, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Tangsel berencana menertibkan keberadaan media iklan reklame branding di Tangsel yang semakin menjamur dan mudah ditemui, hingga ke sekolah di Tangsel.

“Reklame yang ongkosnya paling murah ini bakal ditertibkan oleh pemerintah daerah setempat karena dianggap banyak memberikan mudharat,” kata Bambang Nortjahyo, Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) pada BP2T Tangsel.

Perlu diketahui, reklame branding adalah media iklan yang diselenggarakan dengan cara menempelkan stiker ukuran besar pada dinding, kaca bangunan atau mengecat bangunan menggunakan bahan cat tembok, cat minyak dan sejenisnya.

Reklame jenis branding banyak terlihat di jalan Raya Juanda, Ciputat, yang didominasi milik jaringan telekomunikasi. Iklan semisal juga banyak dijumpai di sekolah-sekolah di Tangsel. (Iqmar)

Belum Sepekan 2013, Harga Sembako di Tangsel Meroket

Kabar6–Memasuki awal tahun 2013, sembilan kebutuhan pokok (Sembako) mengakami kenaikan di sejumlah pasar tradisional yang tersebar di Kota Tangsel.

Kenaikan itu terjadi khususnya pada komoditi beras, gula pasir, daging sapi, daging ayam dan minyak curah.

Pantauan di Pasar Serpong, untuk komoditas beras, dibandingkan pekan lalu, harganya mengalami kenaikan antara Rp100 sampai Rp250 per kilogram. Seperti beras IR KW I yang bisanya dijual Rp8.725 per kilogram naik menjadi Rp9.000 per kilogram.

“Untuk KW II dan KW III juga naik, dari semula Rp8.400 menjadi rata-rata Rp8.800 per kilogram,” jelas Muslihin, pedagang beras di pasar tersebut.

Kenaikan harga beras ini juga terjadi di Pasar Ciputat dan Pasar Jombang. Kenaikannya pun hampir merata antara Rp100 sampai Rp250 per kilogram.

“Harga beras naik. Tapi tidak terlalu tinggi, paling tinggi kenaikannya Rp250 per kilogram. Kenaikan karena stoknya belum terkirim setelah tahun baru,” jelas Kurniawan, pemilik Toko Beras Makmur di Pasar Ciputat.

Pada komoditi daging sapi, masih bertahan diangka Rp90 ribu per kilogram. Harga itu mengalami kenaikan lagi dibanding sebelum tahun baru, sepekan lalu, dengan nilai jual antara Rp85 ribu per kilogram sampai Rp87 ribu per kilogram.

“Harga daging sapi naik. Keniakan cukup tinggi pada daging sapi impor sampai Rp5 ribu per kilogram,” jelas Sulaeman, penjual daging Pasar Ciputat.

Sementara itu, pada komoditi daging ayam dan telur, juga mengalam kenaikan. Meski hanya berkisar antara Rp2.000-Rp2.500 per kilogram, kenaikan itu cukup dikeluhkan pelanggan.

“Harga daging ayam juga naik. Banyak yang mengeluh, tapi kerena mereka (konsumen) butuh akhirnya membeli juga,” ucap Jajang, penjual Ayam di Ciputat.

Kasi Pengolahan Data dan Analisis Pasar pada Dinas Perindustrian dan Pergagangan (Disperindag) Kota Tangsel Edwin menjelaskan, kenaikan harga Sembako pekan ini disebabkan tersendatnya pasokan pasca tahun baru lalu.

Menurutnya, pada pekan mendatang, harga akan kembali normal seiring lancarnya kembali pasokan dari produsen. “Kenaikannnya masih normal,” imbuhnya.(Iqmar)

 




Warga Tangsel Minta Perbaikan Layanan Jamkesda

Kabar6–Sejumlah warga Keranggan, Kecamatan Setu meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel untuk melakukan perbaikan pelayanan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dan layanan di Puskesmas.

Demikian permintaan ini dilayangkan langsung sejumlah utusan Organisasi Kepemudaan (OKP) Keranggan, melalui audensi ke Dinkes, Kamis (3/1). “Banyak layanan di puskesmas yang belum maksimal. Sebab, masih banyak warga yang belum terlayani,” kata Wahidin.

Masalah lambannya pelayanan ini lebih banyak terjadi saat warga akan meminta layanan Jamksesda di puskesmas.

“Belum lagi ngurus soal Jamkesda, lamban sekali. Warga yang sakit harus mengurus berhari-hari agar bisa dilayani Jamkesda. Masa harus menunggu warga menderita baru terlayani,” keluhnya.

Kepala Bidang Layanan Dasar Kesehatan pada Dinkes Kota Tangsel Andi Fatma mengataan, khusus di Kelurahan Keranggan tercatat sekitar 1.000 orang yang telah terlayani Jamkesda.

“Dari 5.200 kartu Jamkesda yang kami sebarkan, 1.000 dintaranya ada di Keranggan, jadi harusnya terlayani dengan baik. Keluhan di Puskesas ini akan kami perbaiki,” jelasnya.

Sementara warga yang belum memiliki kartu Jamkesda, Pemkot Tangsel masih memberikan layanan pembuatan Jamkesda tersebut.

Dengan alur yang sudah ditetapkan sesuai dengan standar operasional program (SOP) Jamkesda. Yakni, mengusulan ke RT dan RW, Kelurahan, Kecamatan, sampai ke Dinkes Tangsel.

“Prosesnya hanya dibutuhkan 3 x 24 jam, jika dijalani dengan tepat oleh calon pengaju Jamkesda. Dimulai dari pengajuan RT dan RW, verifikasi lapangan oleh Puskesmas, sampai pengesahan dari Kepala Dinas Kesehatan Tangsel. Setalah ada persetujuan kepala dinas warga bisa terlayani Jamkesda,” bebernya

Sedangkan untuk pengurus rujukan ke RSUD Tangsel melalui Jamkesda, juga cukup mudah. Sebab, hanya cukup meminta rujukan dari Puskesmas untuk ke RSUD Tangsel.

“Kalaupun nanti harus dirujuk lagi ke 12 rumah sakit yang bekerjasama dengan Tangsel juga mudah mendapatkannya d RSUD maupun di Dinkes Tangsel,” bebernya.(Iqmar)




Anggaran Kesehatan Tangsel Naik Rp.50 Miliar

Kabar6–Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) mengalokasikan anggaran Rp.221 miliar untuk bidang kesehatan pada APBD murni tahun 2013 ini. Artinya, anggaran untuk bidang pendidikan naik 50 milliar dibanding tahun 2012 .

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel Ida Dahlia mengatakan, setelah pada tahun 2012 dikeluarkan dana Rp171 miliar pada anggaran murni, dan ditambah lagi hingga mencapai Rp258 miliar pada anggara perubahan 2012 lalu, tahun ini  dana kesehatan murni mencapai total Rp221 miliar.

“Jika dilihat dari anggaran murni, ada peningkatan hingga Rp50 miliar untuk dana kesehatan di Tangsel. Dana itu tentu menunjukkan keseriusan Pemkot Tangsel mencanangkan program layanan kesehatan kepada masyarakat,” katanya saat ditemui di Pamulang, Kamis (3/1/2013).

Menurutnya lagi, dana tersebut juga mencakup dana alokasi Jaminan Kesehatan Daerah sebesa Rp11,5 miliar, pembagunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangsel tahap kedua, dan juga dana pembebasan lahan dan pembangunan 13 Puskesmas.

“Sisanya untuk belanja langsung dan belanja tidak langsung lainnya yang ada di dinas kesehatan,” bebernya.

Sementara itu, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany menjelaskan, penambahan dana pada bidang kesehatan, pendidikan dan pengentasan warga miskin memang jadi prioritas Tangsel tahun 2013 ini.

Bahkan, mulai Juni mendatang, seluruh warga Tangsel akan digratiskan biaya kesehatannya. “Bidang kesehatan salah satu prioritas saya sejak memimpin daerah ini,” tegasnya.

Sepanjang tahun lalu, jelasnya, untuk dana Jamkesda, Pemkot Tangsel telah mengeluarkan Rp25 miliar. Dan itu akan ditambah terus seiring penggunaan layanan Jamkesda oleh warga masyarakat Tangsel.

“Jika layanan kesehatan sudah digratiskan bagi seluruh warga Tangsel, akan kami tambah lagi sesuai dengan kebutuhan,” pungkasnya. (Iqmar)




Berdalih Cari Teman, RR Ditangkap Polsek Serpong

Kabar6-Pedagang buah atau makanan tapi mata celingak-celingkuk. RR (23), seorang pemuda yang mencurigakan ditangkap aparat Polsek Metro Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) karena kedapatan membawa senjata tajam.

“Penangkapan ini berawal dari kecurigaan warga yang merasa aneh melihat prilaku tersangka dan langsung melaporkan ke petugas dilapangan,” ungkap Kapolsek Metro Serpong, Komisaris (Kompol) Leganek Mawardi, kepadaa wartawan saat gelar perkara dikantornya, kemarin.

Mawardi menceritakan, penangkapan RR terjadi di tepi jalan Kampung Priyang, kelurahan Pondok Jagung, kecamatan Serpong Utara. Kepada warga sekitar pemuda asal Lampung ini mengaku ingin mencari rekan yang tinggal didaerah tersebut.

Tapi, ketika ditanyakan identitas rekannya tersebut RR menjawab secara singkat. Apalagi warga melihat tersangka membawa sebilah pisau yang diselipkan dibalik baju bagian depan badannya.

“Modus operasi ini orang mencari teman satu kampung. Kita mencurigai dia akan berbuat kejahatan,” jelas Mawardi, sambil memegangi pundak pelaku yang terus menunduk menghindari sorotan kamera para pewarta.

Atas temuan kedapatan membawa atau menguasai senjata tajam tanpa ijin. Mawardi menegaskan bahwa tersangka dijerat 2 Ayat (1) Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun kurungan penjara.

“Barang bukti sebilah pisau bergagang kayu dengan sarungnya kulit warna cokelat kita amankan,” tegasnya.(yud)

 




Hermansyah Si Pembunuh Istri Terancam Hukuman Berat

Kabar6-Meski Hermansyah, suami keji yang tega menikam  istrinya hingga tewas mengaku hilap dan menyesal, namun, polisi menjerat pembuatan tersangka dengan hukuman berat.

“Kami akan menjerat  tersangka dengan pasal  340 KUHP tentang pembunuhan berencana  dengan ancaman hukuman minimal  20 tahun,”ujar Kapolsek Karawaci, Kompol Priyo Utomo pada kabar6.com, Kamis (3/1/2013).

Sementara Hermansyah yang ditemui di Mapolsek Karawaci secara gamblang mengakui perbuatannya. Ia mengaku hilap dan menyesal karena terlanjur membunuh istrinya.

“Semua ini rasa cemburu. Dia (Nurhasanah) berani selingkuh padahal masih berstatus istri syah saya,”ujar Hermansyah sambil menundukan kepala.

Hermansyah tidak menampik, bila saat ini hubungan rumah tangganya dengan Nurhasanah sedang tidak harmonis. Bahkan sejak beberapa bulan terakhir mereka tidak lagi tinggal di rumah dan tidur seranjang.

“Dia masih istri syah saya, saya ingin memperbaiki hubungan rumah tangga kami,”ujar Hermansyah.

Seperti diketahui M. Nurhasanah (37) tewas dibunuh suaminya Hermansyah (34), di Wisma PKPN Jalan Arya Santika no 72 RT 03/02 Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Karawaci Kota Tangerang, Kamis (3/1/2013).(Ali/ir)

 




Dikejar Puluhan Atlet, Camat Serpong Berikan Penghargaan

Kabar6-Setelah sempat menebarkan janji kepada para atletnya yang bertarung diajang Pekan Olahraga Masyarakat ke-II. Camat Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akhirnya memenuhi janji memberikan kadeudeuh setelah wilayahnya berhasil menyabet gelar juara umum.

“Ini sebagai bentuk komitmen saya kepada atlet Serpong yang berprestasi,”  kata Camat Serpong, Durahman, kepada kabar6.com disela-sela pemberian penghargaan dikantornya, Kamis, (3/1/2013).

Durahman menjelaskan, sudah sepatutnya para atlet yang berhasil menyumbangkan medali disetiap cabang olahraga mendapatkan perhatian. Mereka telah mampu memberikan kontribusi prestasi olahraga bagi wilayahnya.

Dirinya berharap bentuk perhatian yang diberikan aparatur wilayah hendaknya tak dilihat dari besaran nominal. Tapi, menurut Durahman, harus dilihat sebagai bentuk apresiasi pihak kecamatan kepada para atlet sesuai dengan kemampuan.

“Pesan saya kepada para atlet agar mampu meningkatkan dan mempertahankan prestasi yang telah diraih,” jelas Durahman.

Ia mengakui, sebelum Kota Tangsel dimekarkan melalui otonomi daerah. Setiap ajang Pekan Olahraga Daerah Tingkat Kota Kabupaten Tangerang, perolehan juara umum selalu diraih oleh wilayah bagian selatan.

“Dulu waktu masih 36 kecamatan di Kabupaten Tangerang juara umumnya kalau tidak Ciputat ya Serpong. Rupanya prestasi olahraga ini tidak berubah,” ungkap Durahman.

Ditempat sama, Koordinator Atlet Kecamatan Serpong, Muhammad Acep, mengutarakan, hasil pencapaian juara umum ini tidak terlepas dari semangat para atlet untuk memberikan kontribusi bagi daerahnya. Termasuk kesabaran para pelatih dan official yang sabar dan memiliki daya juang tinggi untuk membina atlet di masing-masing cabang olahraga.

“Target juara umum ini memang sebelumnya sudah kita prediksi. Kenapa, karena kita tahu di Serpong ini banyak atlet potensial,” utara Acep.

Acep menambahkan, setelah kecamatan Serpong mampu menjadi juara umum dan para atlet diberikan penghargaan bukan berarti selesai. Pihaknya terus memberikan pembinaan kepada para atlet potensial untuk dipersiapkan menghadapi kejuaraan yang lebih tinggi.

“Kita melakukan evaluasi sekaligus pembinaan kepada atlet-atlet potensial. Sayang rasanya bila atlet yang karakter dan prestasinya sudah mumpuni tapi dibiarkan. Tentunya mereka terus kita poles biar siap ke kejuaraan yang lebih tinggi,” tambahnya.

Berdasarkan catatan kabar6.com, dalam Pekan Olahraga Masyarakat yang digelar pada November 2012 lalu. Kecamatan Serpong mampu menyabet 29 medali emas, 27 perak dan 33 perunggu. Kompetisi ini mempertandingkan 12 cabang olahraga yang diikuti oleh 870 atlet dari sekolah-sekolah negeri dan swasta di Kota Tangsel.(yud)




Pembunuhan Nurhasanah Bermotif Asmara

Kabar6-Ternyata motif pembunuhan M.Nurhasanah (37) dilatar belakangi cemburu. Sang suami yang diketahui bernam Hermasnyah (34)  tidak terima karena sang  istri menjalin asmara dengan pria lain.

Demikian diungkapkan Kapolsek Karawaci Kompol Priyo Utomo, pada kabar6.com, Kamis (3/1/2013).

“Pelaku cemburu karena istrinya selingkuh,ujar Priyo.

Dijelaskan Kapolsek, saat di kamar wisma  pelaku juga sempat mengajak pulang kerumah, namun ajakan itu ditolak korban. Hingga sang suami marah.

“Pasangan suami istri terlibat cekcok mulut hingga menikam istrinya hingga tewas,”ujar Kapolsek.

Seperti diketahui M. Nurhasanah (37) tewas dibunuh suaminya Hermansyah (34), di Wisma PKPN Jalan Arya Santika no 72 RT 03/02 Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Karawaci Kota Tangerang, Kamis (3/1/2013).(Ali/ir)




Besok,Musdakot II Lanjutan KNPI Tangsel di STIE Ahmad Dahlan

Kabar6-Empat pengelola gedung yang bakal dipergunakan sebagai tempat pemilihan musyawarah daerah kota (Musdakot) II lanjutan DPD-KNPI Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menolak. Mereka khawatir kejadian ricuh terulang lagi.

“Jadinya di STIE Ahmad Dahlan, Cirendeu,” ungkap Ketua Steering Commite (SC) Musdakot II KNPI Kota Tangsel, Muhammad Acep, kepada kabar6.com di Serpong, Kamis (3/1/2013).

Seperti diberitakan sebelumnya, keempat titik lokasi yang sempat menjadi opsi panitia penyelenggara Musdakot II lanjutan yakni, Gedung Serba Guna (GSG) kecamatan Pondok Aren, GSG Ciputat, gedung Sport Centre Alam Sutera di Serpong Utara dan gedung Joeang PGRI di kecamatan Pamulang.

Acep menjelaskan, keempat pengelola gedung tersebut menolak dipinjami KNPI Kota Tangsel menjadi tempat pemilihan orang nomor satu di induk organisasi kepemudaan. Para pengelola berdalih bahwa gedung sudah dipesan atau akan dipergunakan untuk kegiatan.

“Mereka sudah baca di koran-koran kalau Musdakot II di Megamendung kemarin ricuh. Cuma di sana (STIE Ahmad Dahlan) yang mau nerima gedungnya dipakai,” jelasnya. 

Saat disinggung terkait masalah keamanan agar insiden kericuhan tak terulang sehingga proses kegiatan Musdakot bisa berjalan aman dan lancar. Acep menambahkan, pihak panitia penyelenggara sudah melakukan koordinasi dengan Polres Metro Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya.

“Koordinasi keamanan tidak ke Polsek (Ciputat), tapi langsung ke Polres. Di Polres pun disuruh ke Polda Metro Jaya,” tambah Acep.

Seperti diberitakan sebelumnya, kegiatan Musdakot II yang berlangsung  Sabtu (20/12/2012) lalu di Taman Aer Megamendung, Kabupaten Bogor, berakhir ricuh. Kericuhan terjadi karena sejumlah peserta sidang menolak laporan pertanggungjawaban (LPj) pengurus periode 2009-2012.

Dibawah kepemimpinan Lukman Hakim, peserta sidang menuding pengurus telah melakukan korupsi dana hibah dari Pemkot Tangsel sebanyak Rp 300 juta. Selain minimnya kegiatan dan program kerja yang digulirkan, sistem penyampaian LPj juga dianggap tak transparan.(yud)