Disperindag Kabupaten Tangerang Akan Cek Harga Sembako

Kabar6-Melonjaknya harga cabe dan  sembako lainnya pada awal 2013 ini, cukup membuat para Ibu rumah tangga meradang.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, berjanji dalam waktu dekat ini akan melakukan pengawasan sekaligus mengecek harga sembako di pasaran.

“Karena kemarin habis libur panjang, jadi pengecekan baru akan dimulai Senin besok,” ungkap Petugas Pengawas Barang dan Jasa Beredar Disperindag Kabupaten Tangerang Solihul Akmal, Sabtu (5/1/2012).

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kabupaten Tangerang, Dedeh Hadijah mengaku harga sembako di pasar terlihat masih stabil.

Hal itu, mengacu pada data rekapan yang dilakukan instansinya belum lama ini.

“Berdasarkan data minggu kemarin harga cabe rata-rata di beberapa pasar berkisar Rp 16 ribu/kilogram,” katanya.

Pengawasan yang dilakukan Disperindag lanjutnya, hanya sebatas  pada pengaturan stok.

“Semua mekanisme memakai hukum pasar, lebih pada pengaturan stok barang. Tapi biasanya, jika kenaikan di atas 13 persen akan dilakukan operasi pasar,” ujarnya. (din)




Aden Akui Musda II KNPI Tangsel Langgar AD/ART

Kabar6-Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) KNPI Provinsi Banten mengakui Musda II KNPI Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di Aula Sjafruddin Prawiranegara, STIE Ahmad Dahlan, Ciputat Timur, pada Jumat (4/1/2013) kemarin, cacat hukum dari segi Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

Pasalnya, sesuai Undang-Undang KNPI No No 40 tahun 2009 menyebutkan, bahwa batas usia ketua KNPI tidak boleh melebih 40 tahun.

“Musda II KNPI Kota Tangsel memang cacat hukum dari segi batas usia dan itu sudah melanggar AD/ART,” ujar Aden Abdul Khaliq, Sabtu (5/1/2013).

Namun, pada pra musda yang diadakan di puspitek beberapa hari yang lalu diputuskan Azas musyawarah untuk mufakat lebih mendominasi ketimbang aturan dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga.

“Memang DPD KNPI Provinsi Banten sudah mewanti-wanti kepada DPD KNPI Kota Tangsel pada pra musda di Puspitek tersebut. Tapi, karena ada kesepakatan bersama antara kandidat, maka diambil azas musyawarah untuk mufakat. Dan, inilah hasil dari Musda ini. Tapi dari segi aturan Musda ini sudah melanggar AD/ART,” ujarnya.

Ia menambahkan, DPD Provinsi banten siap menerima surat keberatan dari para kandidat yang bertarung di Musda II tersebut.

“Silahkan mengajukan keberatan ke DPD KNPI Provinsi Banten. Supaya DPD bisa mempelajarinya. Jika memang benar terbukti, maka DPD akan menindaklanjuti dan kemudian surat keberatan tersebut akan kita konsultasikan ke DPP KNPI Pusat,” katanya.

Lanjut Aden, DPD KNPI Provinsi Banten sesuai UU No 40 tahun 2009 sudah mensosialisaikan ke DPD KNPI Kota dan Kabupaten untuk mengingatkan seluruh organisasi kepemudaan (OKP) harus mematuhi UU dengan menyiapkan pengurus yang berusia di bawah 40 tahun.

“Pada dasarnya DPD KNPI Provinsi sudah mensosialisasikan UU tersebut. Namun pada kenyataannya, hasil musda KNPI yang usianya tidak sesuai UU. Ia mencontohkan KNPI Kota Tangerang dan KNPI Tangsel yang usianya sudah melewati 40 tahun,” ujarnya.

Adenpun berjanji dan akan bertanggung jawab atas kejadian musda ini. “Atas nama pribadi dan DPD KNPI Provinsi Banten saya siap bertanggung jawab,” katanya.

Sebelumnya, Musyawarah Daerah (Musda) II Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tangsel ternyata masih menyisahkan persoalan. Buktinya, dua kandidat calon yang menganggap terpilihnya Eeng Sulaiman sebagai ketua dinilai cacat hukum.

Calon kandidat ketua KNPI Kota Tangsel Muji SP dan Muslih Basar menyatakan mosi tidak percaya dan menolak hasil Musda tersebut.

Bahkan, calon Kandidat Muji SP akan melayangkan surat pengajuan keberatan yang ditujukan kepada Ketua Umum DPP KNPI Pusat, Ketua umum DPD KNPI Provinsi Banten, Dispora Kota Tangsel.(Evan)




Wow, Harga Cabe di Kabupaten Tangerang Meroket

Kabar6-Seiring meroketnya harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di sejumlah pasar di Kabupaten Tangerang pada awal 2013 ini, harga cabe pun turut merangkak naik.

Kenaikan harga cabe yang mencapai hingga angka 100 persen, membuat para petani cabe tersenyum lebar.

“Harga semua jenis cabe naik,” ungkap Baginda, pedagang sayur di Pasar Ciu, Kecamatan Tigaraksa kepada wartawan, Sabtu (5/1/2013).

Harga cabe merah kriting kata dia, sebelumnya sekitar Rp10 ribu/kilogram menjadi Rp15 ribu/kilogram dan cabe Hijau sebelumnya Rp8 ribu saat ini Rp16 ribu/kilogram.

“Cabe rawit malah mencapai Rp24 ribu/kg, padahal sebelumnya cuma Rp12 ribu/kg,” katanya.

Meroketnya harga cabe ini lanjutnya, karena pasokan cabe akhir-akhir ini sedikit berkurang.

“Penyebabnya gak jelas. Saat ini, pamasokannya minim dan harganya tinggi,” tuturnya.

Dia berharap Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, agar bisa mengatur pasokan sembako tersebut.

“Semestinya ada tidakan serius dari Disperindag terkait melonjaknya harga di awal 2013 ini,” katanya.(din)




Tangguhkan Penahanan Penyelundup TKI, Polres BSH Diprotes

Kabar6-Penangguhan penahanan yang dilakukan Polres Bandara Soekarno Hatta (BSH) terhadap tersangka penyelundup 17 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) berbuntut panjang.

Pasalnya, Polres BSH dianggap tidak adil dalam memberikan penangguhan penahanan terhadap tersangka. Alhasil, salah seorang tersangka mengancam akan melaporkan Polres BSH ke Propam Polda Metro Jaya.

Persoalan ini berawal ketika Polres BSH menahan Taufik, warga Kapuk, RT 03/10, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, pada 9 November 2012 lalu, karena diduga telah mengirimkan TKI secara ilegal ke Abu Dhabi. 

Dalam proses penyidikan kasusnya, POlres BSH kemudian kembali meringkus dan menahan Agus Firdaus Bin Abdulah Habib, warga Jalan Pejaten Raya, No. 15, RT 13/02, Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang tak lain adalah bos dari Taufik.

Dalam perjalanan penanganan kasusnya, Polres BSH kemudian mengabulkan permohonan penangguhan penahanan terhadap Agus. Sementara, penangguhan penahanan yang diajukan Taufik tidak digubris.

Alhasil, keputusan POlres BSH membuat Taufik meradang. Melalui kakak kandungnya, Defrisal dan kuasa hukumnya, Rinto Ariando, Taufik yang kini mendekam di Lapas Pemuda Tangerang, mengancam bakal melaporkan persoalan itu ke Propam Polda Metro Jaya.

Kasat Reskrim Polres BSH, Kompol Siswo Yuwono mengatakan, pihaknya mengakui telah menangguhkan penahanan terhadap tersangka Agus.

“Ya penangguhan penahan yang kami lakukan itu sudah sesuai dengan prosedur dan Agus selama proses penyidikan telah bertindak kooperatif,” ujar Siswo.(arsa)




Musda KNPI Tangsel Dinilai Cacat Hukum, Umur Eeng Disoal

Kabar6-Musyawarah Daerah (Musda) II Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ternyata masih menyisakan persoalan.

Buktinya, dua kandidat calon Ketua KNPI Tangsel menolak kemenangan Eeng Sulaiman sebagai ketua terpilih dan menuding kemenangan Eeng cacat hukum.

Dua kandidat Ketua KNPI Kota Tangsel yang memprotes kemenangan Eeng Sulaiman tersebut adalah Muji SP dan Muslih Basar. Keduanya menyatakan tidak percaya dan menolak hasil Musda tersebut.

Bahkan, Muji SP mengancam akan melayangkan surat pengajuan keberatan atas hasil Musda Tangsel kepada Ketua Umum DPP KNPI Pusat, Ketua umum DPD KNPI Provinsi Banten, Dispora Kota Tangsel.

“Kami menolak keputusan Musda ini. Karena tidak sesuai AD/ART KNPI alias cacat hukum,” kata Muji dari Sapma PP Sabtu (5/1/2013).

Ditambahkannya, dalam Musda tersebut, penyampaian Laporan Pertanggung jawaban (LPJ) pengurus demisioner pun tidak disebutkan anggaran penggunaan untuk apa saja.

Menurut Muji, keputusan Musda KNPI yang mengesahkan Eeng Sulaiman menjadi ketua KNPI Kota Tangsel tidak mendasar dan tidak bisa diterima.

“Kami melihat Musda ini cacat hukum karena batas usia calon Ketua KNPI Kota Tangsel harus dibawah 40 tahun, ini malah melebih 40 tahun 11 bulan,” tegasnya.

Atas dasar itulah, lanjut Muji, pihaknya mengajukan surat mosi keberatan agar DPP KNPI Banten bisa menganulir keputusan Musda menetapkan Eeng Sulaiman sebagai ketua KNPI Kota Tangsel.

Sementara, Muslih Basar mengatakan, menerima hasil keputusan tersebut. Namun demikian, Muslih bersama team pemenangannya dalam Musda memberikan sejumlah catatan terhadap hasil Musda tersebut.

“Saya menerima hasil musda tersebut dengan berbagai catatan,” katanya.(Evan)




Pelaku Curanmor Nongol Lagi di Citra Raya, Dua Motor Raib Digasak

Kabar6-Kawasan Citra Raya, Cikupa, Kabupaten Tangerang, memang benar-benar surga bagi para pelaku Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor).

Pasalnya, dalam dua hari terakhir 2 unit sepeda motor yang diparkir dihalaman parkir Citra Raya Food Festival (Ciffest) raib digasak maling.

“Pelaku Curanmor nongol lagi. Kemarin-kemarin sempat aman gak ada kehilangan. Sekarang malah parah dua hari berturut-turut 2 motor hilang,” ungkap Sardono, Satpam rumah cepat saji KFC Citra Raya, kepada Kabar6.com , Sabtu (5/1/2013).

Senada dituturkan Yumi Hidayat, rekan seprofesi Sardono, Kamis lalu, satu unit sepeda motor Suzuki Satria FU warna hitam dengan Nomor Polisi B 1334 COY hilang sekitar Pukul 22.20 WIB.

Sepeda motor milik Tedi Widiana, warga Kalideres, Jakarta Barat tersebut, tengah diparkir didepan rumah makan Hoka-hoka Bento.

“Hari ini, sekitar jam 8 tadi satu unit motor Yamaha Vixion yang diparkir di rumah makan Solaria diembat lagi,” ujarnya.

Menanggapi itu, Kepala Kepolisian Sektor Cikupa, Komisaris Polisi Arlon Sitinjak mengatakan, pihaknya telah berupaya memperketat pengamanan dengan melakukan patroli rutin di kawasan tersebut.

Namun, dengan minimnya personil dan luasnya wilayah kata dia, cukup membuat mereka kewalahan.

“Kamtibmas tetap rutin kami lakukan. Kami pun, sering mengingatkan kepada pengelola perumahan itu untuk lebih memperketat pengamanan internal,” tegasnya.

Arlon menambahkan, pihaknya tetap akan memberikan perhatian khusus pada kasus curanmor yang kerap terjadi di wilayahnya.

Bahkan lanjut Arlon, pengungkapan kasus curanmor terus dilakukan. “Kami, sudah banyak juga ungkap kasus curanmor di wilayah ini,” tandasnya.

Tak hanya itu ujar Arlon, pihaknya juga tak segan-segan mengambil tindakan tegas kepada para pelaku yang melawan petugas atau kabur saat berlangsungnya penangkapan.

“Tapi, itu dia pelaku curanmor ini tak pernah jera,” paparnya.(din)




Eeng Sulaiman Terpilih Menjadi Ketua KNPI Tangsel 2013-2016

Kabar6-Musyawarah Daerah (Musda) II Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memutuskan Eeng Sulaiman sebagai Ketua KNPI terpilih untuk periode 2013-2016.

Eeng Sulaiman sukses meraih kemenangan penuh sebanyak 46 suara dari rivalnya, Muslih Basar yang hanya meraih 28 suara dalam Musda II yang berlangsung dua putaran tersebut.

Sebelum meraih kemenangan penuh, Eeng harus bertarung dengan 4 kandidat lainnya yang mendaftar sebagai calon Ketua KNPI Tangsel.

Pada Musda putaran pertama itu, Eeng hanya meraih 29 suara, disusul MUslih Basar 23 suara, Popon Sofyan 13 suara, Muji SP 7 suara dan Aay Samudera 0 suara.

Mengingat hasil perolehan suara pada Musda tersebut tidak mencapai 50 persen plus 1, maka pihak panitia memutuskan Musda digelar dalam dua putaran. Dan, pada putaran kedua Eeng akhirnya bisa meraup kemenangan penuh.

Setelah ditetapkan sebagai Ketua terpilih, Eeng menyatakan harapannya KNPI bisa menjadi wadah bagi organisasi kepemudaan yang ada di Kota Tangsel.

“Saya ingin OKP mau memberikan dukungan dan mau bersama-sama bergandengan tangan dalam menjalankan organisasi KNPI TAngsel,” ujarnya.

Pantauan kabar6.com, Musda yang digelar di Aula Sjafruddin Prawiranegara, STIE Ahmad Dahlan, Ciputat Timur, Kota Tangsel, itu berjalan cukup kondusif tanpa diwarnai ketegangan antara kandidat.(Evan)

 




Saiful Anwar Mundur Dari Pencalonan Ketua KNPI Tangsel

Kabar6-Satu diantara calon Ketua DPD KNPI Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Saiful Anwar, memutuskan mundur setelah tidak mengikuti pemaparan visi misi dan debat calon ketua.

Saiful Anwar yang juga Wakil Sekretaris DPD KNPI Kota Tangsel yang semula berniat maju dan akhirnya mengurungkan niatnya bersaing dengan kandidat lainnya. Dia mengaku mundur karena Musda syarat dengan kepentingan.

“Saya legowo untuk mundur dari pencalonan Ketua KNPI Tangsel,” katanya kepada Kabar6.com, Jumat (4/1/2013).

Saifulpun menitip pesan, agar Musda dilaksanakan dengan penuh kekeluargaan. Meski dinamika dalam pemilihan tetap ada, namun harus tetap mengedepankan kepala dingin, dialog dan tanpa kekerasan.

“Pemuda itu harus mengedepankan rasional berpikir. Jangan terbawa emosional, yang kadang bisa menimbulkan konflik,” pesannya.

Ia juga berharap pada pelaksanaan Musda, bukan hanya dijadikan sebagai ajang suksesi kepemimpinan. Namun lebih subtantif pada kejelasan orientasi pemuda,  yang dapat memberikan kontribusi positif dalam pembangunan daerah.

Sementara, Ketua Organizing Commiter(OC) KNPI Kota Tangsel Tommy Irawan membenarkan bahwa saudara Saiful Anwar mundur saat pemilihan. “Betul saudara Saiful mundur saat pemilihan,” katanya.

Perkembangan terakhir, kembali mengemuka 5 kandidat yang memanaskan ajang pemilihan ketua KNPI Kota Tangsel. Kelima bakal calon tersebut adalah Muslih Basar, Popon Sofyan, Ir.Eeng Sulaiman, Muji SP dan Aay Samudera.(Evan)




DPRD Kabupaten Tangerang Soroti Silpa Rp.22 Miliar di Disdukcapil

Kabar6-DPRD Kabupaten Tangerang menyoroti keras besarnya angka Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) yang mencapai Rp22 miliar di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) setempat.

Anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten Tangerang tahun 2012 itu, sedianya digunakan Disdukcapil untuk pengadaan blangko elektronik KTP (e-KTP).

Namun, karena alasan tidak ada peminat atau penawar dalam proses lelang, akhirnya anggaran itu tak bisa diserap dan kembali ke kas daerah.

“Kalau sudah seperti ini, maka rakyatlah yang rugi. Sebab, anggaran itu dibiarkan nganggur disana. Seharusnya, anggaran itu bisa digunakan untuk pembangunan lainnya,” ungkap Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Tangerang, Moh. Dimyati Nawa Said, kepada Kabar6.com, Jum’at (4/1/2012).

Untuk itu kata Nawa, pihaknya akan mempertanyakan alasan pemerintah daerah terkait tak terserapnya anggaran tersebut.

“Dalam rapat evaluasi Maret mendatang, kami akan soroti khusus besarnya Silpa di dinas itu. Apabila, Silpa itu terjadi karena kesalahan pengaturan atau teknis perencanaan, maka mereka harus bertanggungjawab,” katanya.

Selain menyayangkan tidak terserapnya anggaran di Didukcapil, Ketua Fraksi Partai Demokrat ini, juga akan mengevaluasi kinerja di dinas lainnya.

“Nanti, alasan tak terserapnya anggaran itu akan muncul ke permukaan. Kita lihat saja nanti dalam rapat evaluasi seperti apa alasan mereka,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Tangerang, Dedi Kurniadi mengatakan, langkah pemerintah daerah yang tidak menyerap anggaran itu dinilai dirinya sudah tepat.

Pasalnya, untuk pengadaan blangko identitas elektronik ini diakuinya tidak mudah, karena perusahaan yang memiliki kemampuan untuk mengikuti tender proyek itu hanya ada sekitar enam perusahaan se- Indonesia.

Disamping itu lanjut Dedi, waktu yang disediakan oleh pemerintah daerah sendiri sangat sempit yakni, sekitar dua bulanan.

“Di Indonesia ini hanya ada enam perusahaan yang mampu dalam segala hal untuk megerjakan proyek itu. Sebab, Chipnya saja diimpor dari Amerika. Ditambah lagi, waktu pelaksanaannya yang mepet,” ujarnya.(din)

 




Anggaran Rp.22 Miliar untuk Cetak e-KTP Tak Terserap

Kabar6-Anggaran sebesar Rp22 miliar untuk mencetak elektronik KTP (e-KTP) yang dialokasikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui APBD 2012 lalu, tidak terserap.

Alasannya, proyek e-KTP tersebut minim peminat atau tak ada pengusaha yang menawar untuk kegiatan tersebut.

“Iya benar, anggaran itu memang sengaja tidak kami serap, karena tidak ada penawar,” ungkap Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Iskandar Mirsad melalui telepon selulernya, kepada Kabar6.com, Jum’at (4/1/2012).

Menurut Iskandar, anggaran yang sedianya dialokasikan untuk pembuatan blangko kartu identitas elektronik tersebut, telah menjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa).

“Uang itu tak kami pakai dan sudah jadi Silpa. Anggaran itu juga telah dikembalikan ke kas daerah,” ujarnya.

Namun kata dia, terkait alat rekam e-KTP itu, pemkab Tangerang sendiri sudah membelinya dan telah membagikan ke semua kecamatan yang ada di daerah itu.

“Jadi, kami sudah punya alat perekam e-KTP. Makanya, Kabupaten Tangerang sendiri dapat prestasi sepuluh besar terbaik dalam program ini,” tuturnya. (din)