Disdukcapil Kabupaten Tangerang Akui Rencanakan Proyek e-KTP

Kabar6-Proyek pengadaan blangko elekronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) sebesar Rp22 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Tangerang tahun 2012 lalu, hingga kini tak bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Dana proyek yang gagal dilaksanakan tersebut, terpaksa dikembalikan ke kas daerah dan menjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa).

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tangerang, pengusul kegiatan identitas elektronik itu mengakui, perencanaan proyek pengadaan blangko atau card smart dilakukan oleh mereka sendiri.

“Iya benar, proyek itu memang usulan kami dan perencananya juga dari Disdukcapil,” ungkap Kepala Seksi Data Disdukcapil Kabupaten Tangerang, Oong Sigiartono, kepada Kabar6.com, Rabu (9/1/2013).

Menurut Oong, perencanaan proyek blangko e-KTP itu, bermula dari muncul informasi tentang kesanggupan pemerintah pusat yang hanya mengalokasikan sebesar 1,7 juta e-KTP.

Sementara, data wajib KTP di daerah ini mencapai 2,2 jutaan. Dan, sisanya sekitar 500 ribu jiwa yang tak tertangani tersebut ditanggung oleh daerah.

“Untuk itu, pemkab Tangerang berinisiatif menganggarkan proyek ini, supaya sisa wajib KTP bisa tertangani semua pada 2012 lalu,” ujarnya.

Perencanaan proyek e-KTP ini lanjut Oong, dilakukan disdukcapil pada Juli 2012 dengan estimasi sekitar 300 ribu lembar blangko.

Sebelum perencanaan dimulai, pihaknya terlebih dahulu melakukan survey ke Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait perusahaan penyedia barang dan spesifikasi harga.

“Namun, pertanggal 13 Desember 2012 tiba-tiba muncul surat edaran dari Kemendagri bernomor 471.13/5184/SJ, tentang larangan pengadaan blangko e-KTP di daerah,” tuturnya.

Sehingga kata Oong, pemkab Tangerang mengambil sikap untuk tidak melanjutkan kegiatan itu dan anggaran yang telah dianggarkan dikembalikan ke kas daerah.

“Uang itu dikembalikan ke kas daerah dan menjadi Silpa. Saya juga belum tahu, apakah anggaran itu diluncurkan lagi tahun ini atau tidak,” katanya. (din)




Cari Inspirasi Lewat Ganja, Arsitek Muda Ditangkap Polisi

Kabar6-Ulah Syahrullah tak pantas ditiru oleh para arsitek di Indonesia. Hanya demi mencari sebuah inspirasi dalam menggambar, arsitek muda ini menjadi pengguna daun ganja. Akibatnya dirinya pun terpaksa berurusan dengan pihak kepolisian.

Arsitek berusia 26 tahun itu dicokok polisi karena kedapatan menghisap daun haram di depan rumahnya di Jalan Sultan Agung Tirtayasa, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Rabu (09/01/2013) dinihari.

Pada saat digeledah, polisi menemukan 4 linting daun ganja dalam saku celananya. Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, Syarullah pun digelandang petugas ke Polsek Cipondoh, Kota Tangerang.

Kepada penyidik, Syarullah mengaku menghisap ganja untuk mendapatkan inspirasi dalam menggambar proyek rumah yang sedang dikerjakannya itu.

Untuk memudahkan pekerjaannya dalam menggambar, arsitek muda itu membeli satu pake kecil ganja seharga Rp 25 ribu ke seorang bandar di daerah Cipondoh, Kota Tangerang.

“Dengan menghisap ganja, saya bisa mendapatkan inspirasi dalam menggambar rumah,” ujar Syarullah kepada penyidik.

Kapolsek Cipondoh Kompol Suyono mengatakan, pelaku dijerat dengan Undang-Undang RI No.35 tahun 2009 tentang Narkotika. “Ancamannya 5 tahun kurungan penjara,” singkat Suyono. (Abie)




Wakil Walikota Tangerang: Pemerintah Butuh Partisipasi Masyarakat

Kabar6-Program sebaik dan sehebat apapun yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang, tidak akan mencapai hasil maksimal, tanpa adanya partisipasi aktif serta kesadaran dari masyarakatnya sendiri.
Demikian ditegaskan Wakil Walikota Tangerang H. Arief R. Wismansyah, dalam Sosialisasi dan Penyuluhan tentang Program Lingkungan Bersih dan Pengolahan Sampah bertempat di Aula Kantor Kelurahan Batu Jaya, Kecamatan Batu Ceper, Rabu (9/1/2013).

“Terlebih dalam upaya membangun lingkungan perkotaan yang bersig dan sehat, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Kami membutuhkan partisipasi masyarakat dan kesadaran sleuruh pihak untuk turut menciptakan Kota Tangerang yang bersih dan sehat,” tuturnya.

Menurut Arief, Pemkot akan terus berkomitmen dan konsisten dalam membangun budaya bersih masyarakat Kota Tangerang. Salah satunya melalui Program 1000 Bank Sampah yang proses pekerjaannya dimulai pada tahun ini oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang. “Untuk membangun budaya bersih dibutuhkan sinergitas seluruh komponen masyarakat,” tambahnya.

Dihadapan para peserta sosialisasi yang turut dihadiri ketua RT, RW, tokoh masyarakat, serta para kader kebersihan seperti dari Forum Kota Tangerang Sehat (FKTS), Forum Kompos,  Wakil Walikota mengingatkan bahwa RT/RW, kader serta para tokoh masyarakat untuk terus mengingatkan dan mengajak masyarakat untuk selalu peduli terhadap lingkungan melalui berbagai kegiatan diantaranya  pengelolaan sampah, kerja bakti  maupun penanaman pohon.
Melalui sosialisasi ini, masyarakat juga diberikan pemahaman serta pengetahuan bagaimana memanfaatkan sampah yang dapat bernilai ekonomis. “Ciptaan yang maha kuasa itu ngak ada yang sia-sia. Sampah bisa jadi berkah klo dikelola dengan benar,” terangnya seraya mengajak untuk selalu bebersih lingkungan karena manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat itu sendiri.

Terlebih Kota Tangerang sebagai kota penyandang Adipura dan peringkat pertama Kota Langit Biru terbaik se-Indonesia dan pada Februari, Kota  juga akan menjadi tuan rumah peluncuran program ‘Indonesia Bersih’ yang rencananya akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Kota Tangerang  harus menjadi barometer dalam hal kebersihan dan penghijauan bagi kota lainnya.” pungkasnya.(din)




Disdukcapil: Proyek Blangko e-KTP Terganjal Kemendagri

Kabar6-Proyek pengadaan blangko elekronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) sebesar Rp22 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Tangerang tahun 2012 lalu, tidak bisa direalisasikan setelah pada tanggal 13 Desember 2012 tiba-tiba muncul surat edaran dari Kemendagri bernomor 471.13/5184/SJ, tentang larangan pengadaan blangko e-KTP di daerah.
Kepala Seksi Data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tangerang, Oong Sigiartono, mengakui pihaknya yang mengusulkan dan merencanakan realisasi proyek pengadaan blangko atau card smart. “Iya benar, proyek itu memang usulan kami dan perencananya juga dari Disdukcapil,” ungkapnya.

Namun, proyek tersebut tidak bisa dilaksanakan karena adanya surat edaran Kemendagri yang melarang daerah melakukan kegiatan tersebut. Oleh sebab itu, dana proyek tersebut terpaksa dikembalikan ke kas daerah dan menjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa). “Uang itu dikembalikan ke kas daerah dan menjadi Silpa. Saya juga belum tahu, apakah anggaran itu diluncurkan lagi tahun ini atau tidak,” katanya.

Menurut Oong, perencanaan proyek itu bermula dari munculnya informasi tentang kesanggupan pemerintah pusat yang hanya mengalokasikan sebesar 1,7 juta e-KTP. Sementara, data wajib KTP di Kab. Tangerang mencapai 2,2 jutaan. Berarti, sekitar 500 ribu jiwa yang harus ditanggung oleh daerah.

“Untuk itu, pemkab Tangerang berinisiatif menganggarkan proyek ini, supaya sisa wajib KTP bisa tertangani semua pada 2012 lalu,” ujarnya.

Perencanaan proyek e-KTP ini lanjut Oong, dilakukan disdukcapil pada Juli 2012 dengan estimasi sekitar 300 ribu lembar blangko. Sebelum perencanaan dimulai, pihaknya terlebih dahulu melakukan survei ke Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait perusahaan penyedia barang dan spesifikasi harga.

“Namun, pertanggal 13 Desember 2012 tiba-tiba muncul surat edaran dari Kemendagri bernomor 471.13/5184/SJ, tentang larangan pengadaan blangko e-KTP di daerah,” tuturnya. (din)




Digeruduk, Camat Jayanti Respon Tuntutan Warga

Kabar6-Camat Jayanti, Heru Ultari langsung merespon tuntutan puluhan warga Kampung Bakung, Desa Cikande yang meminta perbaikan jalan rusak diwilayahnya.

Respon tersebut muncul, setelah digeruduk warga, pada Rabu (9/1/2013).

“Secara pribadi, saya akan memberikan bantuan bahan material berupa batu makadam, untuk pengurukan jalan rusak dan becek yang dikeluhkan warganya selama dua tahun terkahir,” ungkap Heru, kepada Kabar6.com, usai berdialog dengan warganya.

Menurut Heru, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, bukan tidak mau memperbaiki jalan rusak sepanjang 200 meter yang ada di kampung tersebut.

Pasalnya, jalan itu dilalui oleh jalur pipa gas. Namun, pemkab Tangerang tetap berkomitmen untuk memperbaiki jalan tersebut, meski hanya berupa paving blok.

“Jalan itu memang tidak boleh dibangun permanen, karena dilewati pipa gas. Tanah itu milik Pertamina, jadi Pemkab Tangerang tak punya kewenangan, ” ujarnya.

Dijelaskan Heru, pihaknya mengaku tak mau ambil resiko, ketika melakukan pembangunan jalan di kawasan itu.

Sebab, jika dipaksakan dikuatirkan pipa gas tersebut meledak dan malah akan membawa bencana yang lebih besar lagi.

“Itulah alasan kami, kenapa jalan itu tidak dibangun atau dibetonisasi,” katanya.

Aspirasi warga lanjut Heru, akan ditampung oleh dirinya dan menjadi bahan laporan kepada dinas terkait yang menangani persoalan itu.

“Saran saya, pembangunan jalan itu, harus disusul melalui Musyawarah Pembangunan Desa (Musrenbangdes). Setelah itu, nanti kita usulkan dan tindaklanjuti ke Pemkab Tangerang,” tandasnya.(din)

 




Penyerang Pegawai Kelurahan Cipadu Diduga Orang Suruhan

Kabar6-Jajaran Kepolisian Sektor Ciledug mengindikasi pelaku penyerangan terhadap Sairun (50), pegawai Kelurahan Cipadu, Kecamatan Larangan dan Zahrudin, petugas keamanan setempat merupakan orang suruhan.

Sairun dan Zahrudin yang menderita luka bacok serius kini masih menjalani perawatan intensif di RS Sari Asih setelah diserang 6 pria bercadar, Senin (7/1/2012) lalu.

“Motif penyerangan itu masih kita selidiki. Tapi bila melihat aksi penyerangan yang sudah terfokus pada Sairun, ada kemungkinan pelaku adalah orang suruhan,” ujar Kapolsek Ciledug, Kompol Abdul Haris Jakin, Rabu (9/1/2012).

Menurut Kapolsek, saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap kawanan pelaku. Selain itu, pihaknya kini juga tengah melacak kebenaran nomor polisi dari salah satu sepeda motor yang digunakan pelaku saat menyerang.

“Jadi, saat penyerangan itu, ada warga yang sempat mencatat nopol salah satu sepeda motor pelaku. Saat ini, penyidik tengah melacak identitas pemilik dari sepeda motor dimaksud,” ujar Kapolsek lagi.

Diketahui, dua pegawai Tenaga Kerja Sukarela (TKS) Kelurahan Cipadu Jaya, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, diserang sekelompok pria tak dikenal, Senin (7/1/2012) lalu.

Aksi penyerangan yang dilakukan 6 pria bercadar yang mengendari 3 sepeda motor itu berlangsung cepat. Setelah melukai kedua korban, kawanan pelaku langsung melarikan diri ke arah Ciledug.(abie)




Tuntut Pembangunan Jalan Rusak, Warga Geruduk Kantor Camat Jayanti

Kabar6-Kesal karena wilayahnya tak tersentuh pembangunan, sedikitnya 50 warga Desa Cikande menggeruduk kantor Camat Jayanti, Kabupaten Tangerang, Rabu (9/1/2013).

Aksi unjuk rasa puluhan warga Jayanti ini, berlangsung sekitar Pukul 10.00 Wib. Mereka, menuntut perbaikan jalan lingkungan yang telah lama rusak, namun tak pernah direspon oleh pemerintah setempat.

Tak lama berselang, para pengunjukrasa yang didominasi oleh Ibu-ibu dan pemuda ini, diterima oleh Camat Jayanti, Heru Ultari beserta sejumlah pegawai kecamatan.

“Sejak dua tahun jalan di kampung kami rusak. Kami, sudah sering beri masukan ke pak Camat, tapi tak pernah digubris,” ungkap Koordinator aksi, Saefudin Juhri, kepada Kabar6.com.

Selain rusak kata Juhri, jalan lingkungan menuju Kampung Bakung, Desa Cikande, Jayanti ini juga becek dan berlumpur.

“Sudah rusak, becek pula. Jadi, kami menuntut pemerintah agar segera memperbaiki jalan di kampung ini,” kata tokoh masyarakat Jayanti ini.

Senada dikemukakan, Alamsyah, tokoh masyarakat setempat, pihaknya meminta kepada pemerintah Kabupaten Tangerang, untuk benar-benar memperhatikan dan merealisasikan tuntutan warga.

“Aspirasi warga jangan hanya ditampung saja. Tuntutan kami, harus direalisasikan. Jika tidak, kami akan kerahkan warga untuk demo dikantor Bupati,” tandasnya.(din)




Proyek Blangko e-KTP Gagal, 30 Printer Mangkrak di Kantor Disdukcapil

Kabar6-Sebanyak 30 mesin cetak atau printer elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) mangkrak di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dsidukcapil) Kabupaten Tangerang.

Hal ini, menyusul gagalnya proyek pengadaan blangko atau card smart identitas eletronik senilai Rp22 miliar yang dianggarkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui APBD 2012 lalu.

Proyek pengadaan 30 unit printer yang dikerjakan PT Inti Hurip ini, menyedot APBD sebesar Rp4,6 miliar.

Pengadaan printer ini, bertujuan untuk mengantisipasi ketika proyek blangko e-KTP benar-benar terealisasi.

“Karena tak ada blangkonya, 30 unit printer ini kami simpan di kantor Disdukcapil,” ungkap Kepala Seksi Data Disdukcapil Kabupaten Tangerang, Oong Sigiartono, kepada Kabar6.com, Rabu (9/1/2013).

Printer e-KTP seharga Rp45 juta perunit ini kata Oong, rencananya akan dibagikan ke 29 kecamatan yang ada di daerah itu. Sisanya, satu unit disimpan di kantor Disukcapil.

“Printer itu gak bakal karatan. Sebab, barangnya masih terbungkus kardus,” ujar Oong.

Ditambahkan Oong, pihaknya mengaku hingga kini printer tersebut, belum bisa digunakan. Pasalnya, blangko e-KTP belum didistribusikan oleh pemerintah pusat.

“Printer ini baru bisa digunakan, bilamana sudah ada blangkonya,” tuturnya. (din)




Ribuan Rumah Terendam, Kabupaten Lebak Dikepung Banjir

Kabar6-Hujan yang tak kunjung henti sejak sepanjang Selasa (8/1/2012) hingga Rabu (9/1/2012), mengakibatkan ribuan rumah di wilayah Kabupaten Lebak, Banten terendam.

Parahnya, banjir tidak hanya merendam pemukiman penduduk, melainkan juga merendam sawah dan ladang warga. Hingga kini, ketinggian air banjir berkisar 70 hingga 150 centimeter.

Ketua Tagana Banten, H. Andika Hazrumy saat dihubungi kabar6.com membenarkan kalau area banjir di Kabupaten Serang dan Lebak terus meluas, pasca belum berhentinya curah hujan.

Bahkan, diwilayah Kabupaten Lebak luapan air banjir sudah meluas hingga ke wilayah 5 kecamatan. “Sayangnya, belum ada data resmi terkait bencana itu,” ujar Andika.

Menurut Andika, seluruh personil Tagana sudah dikerahkan ke seluruh titik bencana yang ada, guna membantu para korban, khususnya yang berada di wilayah Kabupaten Lebak.

Sementara itu, Dhani Kurniawan, warga asal Serang mengaku sudah terjebak selama 3 jam disekitar wilayah Terminal Mandala, Kabupaten Lebak, yang terendam banjir. Diwilayah ini, ketinggian air mencapai 70 centimeter hingga 100 centimeter.

“Sudah tiga jam saya dikawasan ini, tapi air yang menggenangi ruas jalan masih belum juga surut. Sebaliknya, ketinggian air justru semakin tinggi akibat curah hujan yang tak kunjung berhenti,” kata Dhani lagi.(rani)




Ramalan Feng Shui Tahun Ular Air 2013

Kabar6- Shio adalah zodiak Tionghoa  untuk melihat peruntungan nasib Anda setiap tahun. Tahun baru sekarang yang persisnya tahun 2013 menurut China merupakan tahun di bawah perlindungan Shio Ular Air, yang dimulai pada tanggal 10 Februari 2013 dan berakhir pada tanggal 30 Januari 2014.

Shio Ular merupakan tanda ke 6 dari 12 shio menurut zodiak China.

Dalam rentang waktu satu tahun kedepan pastinya akan banyak hal yang kita lalui, seperti kesehatan, masalah keuangan, perjodohan, hubungan antara kita dengan rekan kerja atau banyak hal lainnya yang sepertinya terlalu banyak kalau di sebutkan satu persatunya.

Menurut kebijaksanaan Cina kuno, mengatakan bahwa Ular di rumah adalah pertanda baik karena itu berarti bahwa keluarga Anda tidak akan kelaparan. Orang yang lahir pada Tahun Ular menarik, cukup cerdas dan bijaksana, namun sedikit licik.

Mereka adalah mediator yang besar dan baik dalam melakukan bisnis. Filosuf, ahli teologi, politikus dan ahli moneter yang terkenal, itulah jabatan-jabatan yang cocok bagi Ular, yang memang merupakan pemikir yang paling dalam dan paling misterius dari semua siklus perbintangan Cina.

Tahun 2013 adalah tahun Ular air dan segala sesuatu akan menjadi mungkin. Menyimpan uang dan berhemat harus menjadi prioritas utama Anda. Delusion dan penipuan yang umum di tahun Ular air. Tetap waspada !

Untuk mendapatkan manfaat terbesar dari tahun ini, Anda harus mengontrol pengeluaran dan menggunakan bakat Anda dengan bijaksana. Jika Anda berencana untuk menikah atau memulai bisnis kemitraan, pastikan untuk menyelidiki keuangan orang lain dan latar belakang sebelum Anda melegalkan aliansi.

Namun di tahun Ular merupakan sebagai pertanda baik dan keberuntungan dalam hal keuangan, sedangkan dunia medis katanya bakal banyak diketemukan obat untuk penyakit yang selama ini belum ada obatnya.

Shio Di Tahun Ular Air :

Cocok dengan Kerbau dan Ayam. Agak kurang cocok dengan Kelinci, Tikus, Naga, Ular, Kuda, Anjing, Kambing.  Sangat tidak cocok dengan Macan, Monyet dan Babi.(bbs/sak)