Pertanyakan Proyek e-KTP, Komisi I Datangi Disdukcapil

Kabar6-Komisi I DPRD Kabupaten Tangerang mendatangi kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Didukcapil) setempat, Kamis (10/1/2013).

Kedatangan para wakil rakyat ini, guna mempertanyakan proyek pengadaan bangko elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) senilai Rp22 miliar yang dianggarkan pemerintah daerah setempat melalui APBD 2012 lalu.

Proyek card smart identitas elektronik tersebut tidak dapat dilaksanakan, mengingat proyek itu masih menjadi tanggungjawab pusat.

Sehingga, anggaran yang sudah terlanjur dianggarkan itu dikembalikan ke kas daerah dan menjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa).

“Kami datang ke Disdukcapil ini, mau mempertanyakan alasan tidak terserapnya anggaran pada proyek itu,” ungkap Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Tangerang, Moh. Nawa Said Dimyati, kepada Kabar6.com, usai menggelar hearing dengan sejumlah pejabat Disdukcapil.

Menurut Nawa, saat itu prakiraan wajib KTP di daerah ini, sebesar 2.349.200, sedangkan kuota e-KTP yang ditanggung pusat hanya 1.668.999 dan realisasinya sekitar 1.413.709 jiwa.

“Sisa dari angka itu ditanggung daerah. Namun, dalam perjalannya proyek itu tidak jadi dilaksanakan, karena terlalu rumit pengadaannya,” katanya.

Jika dilihat hasil persentase perekaman e-KTP ini lanjut Ketua Fraksi Demokrat, kinerja pemerintah daerah cukup baik hingga mencapai angka 84, 70 persen.

“Bahkan, daerah ini mendapat peringkat ketujuh nasional,” bebernya.

Sementara itu, Sapri, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tangerang mengatakan, pihaknya menilai langkah yang diambil pemerintah daerah terkait pengadaan blangko dan 30 mesin cetak atau printer e-KTP sudah tepat.

Pasalnya, langkah itu merupakan bagian dari antisipasi mereka dalam memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat.

“Kami nilai langkah itu sudah tepat. Kami juga sudah cek fisik printer itu dan barangnya memang masih tersimpan di Disdukcapil,” tandasnya. (din)




Bergaul Dengan “Maut” Demi Misi Kemanusiaan

Kabar6-Taruna Siaga Bencana (Tagana) telah hadir di Provinsi Banten sejak Tahun 2005 silam. Relawan kebencanaan ini pada awalnya hanya beranggotakan beberapa puluh orang saja.

Oleh: Ibnu Jandi, S.Sos. MM

Berkat pembinaan yang intensif dan berkesinambungan, dalam kurun waktu empat tahun Tagana Banten yang di Ketuai oleh Sdr. Andika Hazrumy telah memiliki kurang lebih 1.300 personil yang tersebar di 8 Kabupaten dan Kota.

Untuk memaksimalkan perannya dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, maka pada tanggal 23 Desember 2008 di Lebak, Banten, dilakukan pembentukan Kepengurusan atau Tim Koordinasi Tagana Provinsi Banten.

Keberadaan Tim Koordinasi ini kemudian dikukuhkan melalui SK Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Nomor 188.4/1/128/TAGANA/DINSOS/XII/2008.

Tagana Provinsi Banten prioritasnya adalah memberikan bantuan Sosial “Kepekaan dan Keterpanggilan” kepada masyarakat yang terkena musibah, terutama bencana alam yang seperti banjir akibat hujan terus menerus seperti sekarang ini.

Sedangkan misi Tagana Banten adalah merupakan panggilan jiwa untuk menjawab sejumlah isu kemanusiaaan di wilayah Banten dan wilayah lainnya tanpa kecuali. 

Demikian doktrin yang ditanamkan oleh Sdr H. Andika Hazrumy kepada seluruh organic Tagana Banten. Isu kemanusiaan sejatinya adalah “hajatan besar” umat manusia tanpa memandang strata sosial.

Kita selayaknya terpanggil hadist sebagai orang-orang mukmin dalam hal kasih sayang, saling menyayang dan saling cinta bagaikan satu tubuh, jika salah satu anggotanya merasa sakit, maka anggota tubuh lainnya ikut merasakan sulit tidur dan demam.

Loyalitas Tagana Banten beserta jajarannya yang di ketuai  oleh Sdr. H. Andika Hazrumy patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, Tagana Banten tak pernah menampik tugas kemanusiaan, meski sekalipun harus berhadapan dengan maut.

Kesiagaan Tagana telah menjadi sikapnya dalam motivasi kemanusiaan. Senjata H. Andika Hazrumy beserta jajarannya dalam melayani masyarakat adalah keikhlasan dan kesiapan mendatangi, membantu sepenuhnya, menyapa saudara-saudara yang ditimpa bencana/kemalangan.

Musibah merupakan kejadian yang datang atas ketentuan Allah SWT dan tidak bisa ditolak. Manusia diwajibkan untuk menghindar dari musibah yang akan dan sudah terlanjur menimpa dirinya.

Kalau sakit, kita harus berobat dan kalau tertimpa banjir, kita harus menghindar dari bahaya banjir. Upaya untuk menghindari musibah tidak hanya melakukan pencegahan saja, seperti mencegah datangnya penyakit, tetapi juga pada tingkat penanggulangannya.

Allah SWT melarang manusia menjatuhkan atau membiarkan dirinya dalam kebinasaan seperti pada ayat : “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah:195).

Untuk Tagana Banten beserta jajaranya…semangat…semangat…semangat…Demi Misi Kenusiaan.(***)




400 Polisi Disebar di Tol Ciujung “Jamer”

Kabar6-Polres Serang menerjunkan 400 personelnya ke lokasi banjir dan sekitarnya di jalan Jakarta-Merak seputaran Ciujung. Ratusan personel tersebut ditugaskan untuk memantau keadaan dan mengatur lalu lintas di sekitar jalan tol yang lumpuh total akibat banjir setinggi lebih dari 1 meter.
AKBP Ady Soeseno, Kapolres Serang di Tol Ciujung pada Kamis (10/11/2012), menjelaskan, personel disebar ke beberapa titik untuk mengurangi ruas jalan yang macet. Jalan-jalan arteri yang menjadi jalan alternatif dijaga oleh petugas juga. Supaya titik kemacetan bisa berkurang.

Selain itu, petugas juga melakukan penjagaan di depan pintu Tol Ciujung. Tujuannya agar tidak ada masyarakat yang terjebak masuk ke rute tol hingga tidak bisa keluar.
Mereka juga menyebar ke kampung-kampung yang terendam banjir. Petugas dikirimkan untuk memberikan bantuan kepada warga yang terjebak banjir di sekitar tol Ciujung.
Petugas juga diminta terus bersiaga agar bisa memberikan keamanan kepada masyarakat sekitar.

Sementara, hingga saat ini kemacetan di ruas jalan tol Tangerang-Merak diakibatkan ditutupnya ruas tol Tangerang-Merak dari KM 39-60. Banjir akibat luapan Sungai Ciujung terjadi di KM 58-59.

Sedangkan bahu jalan tol dipenuhi oleh tenda darurat warga pengungsi yang datang dari daerah aliran Sungai Ciujung, karena rumah mereka terendam banjir. Masih di lokasi tersebut, jejeran sepeda motor milik pengungsi juga memenuhi sebagian bahu jalan tol. Sementara sejumlah warga tampak meminta bantuan kepada pengguna jalan yang lewat. (w)




KAI Bongkar Paksa “Bangli” Pinggir Rel

Kabar6-PT. Kereta Api Indonesia (KAI) membongkar paksa bangunan dan lapak liar yang menempati lahan di sepanjang pinggir jalur kereta api Tangerang-Jakarta.

Pembongkaran yang dilakukan di sekitar Stasiun Poris Pelawad, Kota Tangerang, Kamis (10/1/2013), dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi lahan dan keamanan serta kenyamanan masyarakat sendiri.

Kepala Stasiun Poris Pelawad, M. Nurdin, mengatakan upaya pembersihan jalur kereta dari bangunan dan lapak liar, juga dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan PT. KAI kepada pengguna jasa dan sebagai rintisan jalur kereta api Tangerang-Bandara Soekarno Hatta.

Pembongkaran berjalan lancar, bahkan warga pemilik bangunan dan lapak memindahkan barangnya masing-masing, karena mereka menyadari bangunan tersebut berdiri di atas lahan milik PT. KAI. Namun, menurut sejumlah warga mereka bisa mendirikan bangunan di lokasi tersebut, karena membayar sejumlah uang kepada oknum tertentu.

Salah seorang warga, Shohib misalnya, sudah mendiami lokasi tersebut selama belasan tahun dan setiap bulannya ia membayar sewa lahan sebesar Rp300 ribu. Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci siapa pihak yang menerima uang sewa tersebut. Yang pasti, Shohib harus angkat kaki tanpa ada ganti rugi.

Menurut rencana, PT. KAI akan membuat lahan di sepanjang tepi jalur kereta api untuk taman dan area parkir. Sebab, menurut perkiraan, jumlah penumpang akan mengalami peningkatan pada waktu mendatang.(rani)

 




Green Kampus Raharja Gelar Workshop APTISI

Kabar6-Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Komisariat III Tangerang wilayah IV-B/Banten, menggelar workshop terkait penelitian unggulan hibah pendidikan tinggi se-Banten.

Workshop penelitian yang membahas rencana penambahan personil di Aptisi itu berlangsung di green kampus Raharja, Jalan Jendral Sudirman, Kota Tangerang, Rabu (9/1/2012).

Workshop yang bertujuan untuk meningkatkan standarisasi mutu pendidikan perguruan tinggi se Provinsi Banten itu juga dihadiri oleh aparatur Pemerintah Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Pemerintah Provinsi Banten.

Ketua Rayon APTISI Komisariat III Tangerang wilayah IV -B/Banten, Abbas Sunarya mengatakan, workshop tersebut merupakan kegiatan rutin APTISI, terkait peningkatan SDM masyarakat dalam menggali ilmu pendidikan di perguruan tinggi.

Menurut Abbas, penambahan personil anggota dan pengurus di badan APTISI ini, juga menjadi bagian dari kebutuhan asosiasi dalam hal pengembangan dan peningkatan pengajar/dosen di perguruan tinggi di Provinsi Banten.(arsa)

 




Anggarkan 10 Miliar: Kemenag Tangsel Dibangun Tahun 2013

Kabar6-Pada tahun 2013 ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) akan segera membangun Kantor Kementerian Agama (Kemenag) diwilayahnya.

Pasalnya, hingga saat ini Tangsel belum memiliki kantor Kemenag. Sedangkan proses pengurusan Agama bagi warga diwilayah itu masih menginduk pada kantor KemenagKabupaten Tangerang.

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengatakan pembangunan Kemenag
diwilayah itu dianggap mendesak,  karena masyarakat sudah cukup lama mengharapkan adanya kantor instansi  tersebut.

“Penyediaan lahan untuk pembangunan kantor instansi vertikal di Kota Tangsel menjadi prioritas pertama, karena keberadaan Kemenag tersebut sangat dibutuhkan masyarakat,” ujarnya Kamis (10/1/2013).

Menurut Airin, dengan adanya Kemenag di Tangsel, nantinya tentu dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengurus urusan berkaitan dengan kantor agama tersebut.

Bukan itu saja, keuntungan lain akan banyak didapatkan dan dirasakan oleh masyarakat, juga keperluan koordinasi yang lebih cepat untuk membuat program dengan Pemkot Tangsel.

“Pemkot Berharap dukungan masyarakat agar proses pembangunan kantor Kementerian Agama dapat terwujud,”ungkapnya.

Sementara, Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Tangsel, H. Muhammad Subhi mengatakan, rencananya kantor tersebut akan dibangun tahun 2013.

“Insya Allah kita akan membangun Kantor Kemenag Kota Tangsel pada tahun 2013. Anggaran yang bersumber dari Kementerian Agama untuk pembangunan kantor tersebut sudah tersedia dan Pemkot Tangsel sudah menyiapkan lahannya,” ujarnya.

Sambung Subhi, perkantoran baru tersebut sudah diusulkan dianggaran APBD perubahan.Total untuk membangun perkantoran ini sebesar Rp 5 miliar sampai Rp 10 Miliar yang peruntukan bangunan fisik dan penyediaan lahan seluas 2000 meter, sampai 3000 meter persegi.

Lanjut Subhi, untuk proses asrama haji masih akan menginduk di kemenag Kabupaten Tangerang. “Proses pelaksanan haji nanti kemenag Tangsel masih akan menginduk di Kemenag Kabupaten Tangerang,” katanya.(Evan)




Jalan Tol Tangerang-Merak Ditutup, Ini Jalur Alternatif

Kabar6-Jalan Tol Tangerang – Merak KM 57 – 59 sejak Kamis (10/1) pagi hingga sore ini ditutup karena tergenang banjir.

Pihak kepolisian bekerjasama dengan PT Marga Mandala Sakti, pengelola jalan tol Tangerang – Merak, melakukan pengalihan arus lalu lintas selama banjir .

Arus kendaraan dari arah Merak dialihkan untuk keluar tol Ciujung, sementara kendaraan dari arah Jakarta dialihkan untuk keluar tol Balaraja Barat.

Kendaraan yang keluar tol Ciujung kemudian masuk ke jalan nasional, yaitu Jalan Raya Cikande-Jalan Raya Serang hingga masuk ke pintu tol Balaraja Timur.

Sedangkan arus kendaraan dari arah Jakarta keluar pintu tol Balaraja Barat melintasi Jalan Raya Serang-Jalan Raya Cikande hingga masuk tol Ciujung.(HP/sak)

 




33 Kecamatan Terendam & 4 Warga Tewas, Banten Nyaris Tenggelam

Kabar6-Hujan deras yang terus mengguyur Banten menyebabkan 33 kecamatan di 5 Kabupaten se Provinsi Banten terendam banjir.

Kelima kabupaten dimaksud adalah, Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, Tangerang dan Kota Serang. Banjir terjadi sejak Senin (7/1) hingga sekarang, Kamis (10/1/2013).

Saat ini banjir makin meluas. Banjir akibat meluapnya Sungai Ciujung dan sejumlah anak sungai seperti Sungai Ciliman, Sungai Cilember hingga Sungai Cidurian. Kondisi itu semakin diperparah dengan air pasang laut (rob).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Suyadi Wiraatmaja, mengatakan di Kabupaten Serang banjir telah merendam 3.240 KK yang tersebar di 7 kecamatan.

Di Pandeglang banjir juga merendam 11 kecamatan, dimana 6.060 KK di 10 kecamatan terkena dampak dan satu kecamatan masih dalam proses pendataan.

Di Kabupaten Lebak, banjir merendam sebanyak 1.053 KK. Di Kabupaten Tangerang banjir merendam 40 KK dan di Serang ada 73 KK pada satu kecamatan yang terendam.

Sementara, korban meninggal akibat banjir tercatat sudah 4 orang. Yaitu 3 orang di Kabupaten Lebak dan 1 orang di Pandeglang.

Ke 3 korban meninggal di Kabupaten Lebak yaitu, Warsiti (65) warga Talun, Desa Panancangan, Kecamatan Cibadak. Dadang (35), warga Kujang Sari, Kecamatan Cibeber dan Mustopa (16), warga Sindangsari, Kecamatan Sajira.

Sedangkan 1 korban meninggal lainnya berasal dari Pandeglang, diketahui bernama Sari (75).

Selain bencana banjir, di Kabupaten Lebak juga terjadi tanah longsor, sedangkan di Kabupaten Pandeglang terjadi tanah longsor dan puting beliung.

Akibat banjir, Jalur Tol Jakarta-Merak juga telah ditutup sejak Kamis (10/1) pukul 03.00 Wib. Pasalnya, ruas jalan sudah tergenang air dengan ketinggian hingga 1 meter pada KM 57-59.

Arus lalulintas Tol dari Jakarta menuju Merak dialihkan keluar dari Balaraja Barat. Sedangkan dari Merak menuju Jakarta dialihkan keluar di pintu Tol Ciujung.

Sementara, upaya penanganan darurat dilakukan oleh BNPB Banten, BPBD Banten, BPBD Kabupaten Serang, Pandeglang, Lebak, Korem 064/Maulana Yusuf, Brimob Polda Banten, Tagana Banten, Dinsos Kabupaten Serang, Pandeglang, Lebak, Polres Serang, Pandeglang, Lebak, Kodim Kab, PP MMS Ciujung dan masyarakat.

Pendirian Posko darurat bencana, dapur umum, pendistribusian personil, peralatan dan logistik untuk membantu masyarakat yang terkena banjir sedang dilakukan.

Sampai saat ini, kerusakan pada fasilitas umum, pendidikan, kesehatan dan sarana prasarana lainnya masih dalam proses pendataan.

Untuk membantu penanganan darurat, BNPB memberikan bantuan dana siap pakai kepada BPBD Banten sebesar Rp 5 milyar dan BPBD Pandeglang sebesar Rp 250 juta.

Selain itu, sebelumnya BNPB juga telah memberikan bantuan logistik dan peralatan berupa tambahan lauk pauk, paket sandang, kidsware, tenda gulung, selimut, tikar, perahu karet dan lainnya senilai Rp 2,14 milyar pada (9/12/2012) lalu.

Sehubungan dengan banjir yang makin meluas, maka BNPB memberikan bantuan logistik dan peralatan kembali senilai Rp 1,4 milyar untuk BPBD Provinsi Banten, Rp 1,05 milyar kepada BPBD Lebak, Rp 726 juta kepada BPBD Pandeglang, Rp 443 juta kepada Kota Serang, dan Rp 485 juta kepada Tangerang Selatan (Tangsel).(bad)




Ini 2 Penyebab Sulitnya Penanganan PMKS di Tangsel

Kabar6-Kepala Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Purnama Wijaya, mengungkapkan ada dua permasalahan krusial yang menyulitkan penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) diwilayahnya.

Kedua masalah tersebut menurutnya menjadi benang kusut yang sulit diurai. “Adanya oknum tokoh masyarakat yang masih melindungi keberadaan tempat prostitusi terselubung dan belum adanya panti sosial dan rehabilitasi sama,” ungkap Purnama, usai menggelar razia wanita penghibur, Kamis (10/1/2012) dinihari.

Purnama menjelaskan, seperti hasil penyisiran razia petugas gabungan ke sejumlah tempat hiburan malam yang seringkali bocor. Petugas hanya mampu menjaring 38 perempuan malam karena banyak tempat hiburan yang “mendadak” sudah tutup saat didatangi petugas.

Sementara ketika petugas gabungan menggelandang para wanita malam untuk didata dan diberikan pembinaan. Menurut Purnama, tak sedikit oknum tokoh masyarakat yang mengintervensi dan mendesak agar “pegawai binaannya” segera dilepaskan.

“Lihat saja diluar sana udah pada ngumpul. Kita hargai ketokohannya, tapi sangat disayangkan melindungi tempat-tempat hiburan malam,” jelas mantan Camat Ciputat Timur ini.

Ditambah lagi hingga kini Pemkot Tangsel belum memiliki panti sosial dan rehabilitasi bagi Pekat yang beroperasi terjaring razia.

Meski telah terjalin kerjasama dengan Panti Mulya Jaya di Pasar Rebo, Jakarta Timur dan itu pun masih sangat terbatas jumlah Pekat yang bisa ditampung.

“Hanya 52 orang per enam bulan kuota yang bisa ditampung di seluruh kabupaten/kota di Indonesia,” ujarnya.(yud)




Khawatir HIV/AIDS, Darah 187 PMKS di Tangsel Diperiksa

Kabar6-Puluhan wanita Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjalani tes pemeriksaan darah (sero survey). Mereka terjaring razia petugas gabungan menyusul terus meningkatnya jumlah penderita virus HIV/AIDS.

“Sero survey atau ambil darah ini untuk mendeteksi apakah mengandung virus HIV/AIDS atau tidak,” ungkap Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular (P2M), Muhammad Rusmin, dikantor Satpol PP di Ciputat, Kamis (10/1/2013)dinihari.

Rusmin menjelaskan, sesuai instruksi dari Kementerian Kesehatan bahwa setiap kabupaten/kota di Indonesia diwajibkan mengumpulkan 200 sampel darah. Setelah masing-masing sampel yang telah dikumpulkan dan didata maka tiga hari berikutnya akan dikirim ke laboratorium pusat.

Setelah diketahui hasil uji laboratorium terhadap sampel yang dikumpulkan dari PMKS, lanjut Rusmin. Bila hasilnya positif. HIV/AIDS maka pemerintah daerah di setiap kabupaten/kota wajib mengkarantina.

Hingga kini, terang Rusmin, pihaknya baru mengumpulkan 187 sampel darah. Pada kegiatan dengan titik sasaran di jalan Raya Puspiptek terjaring 38 orang PMKS. Beberapa sebelumnya di sejumlah wilayah terpisah, seperti Pondok Aren, Pamulang dan Ciputat telah diambil sampel darah terhadap 149 orang.

“Tes darah ini untuk pemetaan wilayah zona merah HIV/AIDS. Bila hasilnya positif maka PMKS ini diamankan dan dilarang untuk keluar,” jelasnya.(yud)