Banjir Belum Surut, Warga Pasir Nangka Dicekam Ketakutan

Kabar6-Ribuan Kepala Keluarga (KK) yang menetap di Desa Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, masih dicekam ketakutan.

Pasalnya, hingga Jumat (11/1/2013) dini hari, curah hujan tak kunjung mereda hingga mengakibatkan luapan air banjir masih belum surut. Bahkan, saat ini ketinggian air banjir masih mencapai satu setengah meter.

Air banjir kiriman dari Bogor dan meluapnya Kali Cimanceri ini juga memaksa warga setempat mengungsi ke bangunan sekolah dan musholla yang lokasinya berada diatas pemukiman warga.

“Banjir diwilayah ini memang sudah menjadi langganan. Tapi, kali ini ketinggian air banjir sudah sangat menakutkan,” ujar Widodo, warga Desa Pasir Nangka yang sekaligus merupakan Ketua RT 05/09.

Widodo juga mengeluhkan soal belum adanya bantuan dari pemerintah terhadap mereka yang menjadi korban banjir dilokasi. Padahal, banjir sudah terjadi sejak Kamis (10/1/2013) dini hari.

“Sampai saat ini, baru dari pihak kecamatan saja yang datang memberikan bantuan berupa indomie. Padahal disini kami juga membutuhkan selimut dana obat-obatan,” ujar Widodo.(ali)




Diusulkan 2015, Lokasi Polres Tangsel di BSD

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memperkirakan pembangunan markas Polisi Resor (Polres) Tangsel bakal bisa dimulai pada akhir tahun 2013 ini.

Rencananya, markas Polres Tangsel akan dibangun diatas lahan seluas 2.000 meter persegi, dengan lokasi dikawasan perumahan elit Bumi Serpong Damai (BSD).

Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengatakan, pihaknya sudah menganggarkan dana dengan pola multi years untuk pembangunan Polres Tangsel melalui APBD perubahan.

“Kalau tidak ada halangan, pembangunan POlres Tangsel bisa dimulai pada tahun 2013 ini. Kemungkinan lokasinya di BSD,” katanya, Kamis (10/1/2013).

Ditanya soal konsep, Airin mengaku pihaknya tidak perlu lagi menyiapkan DED. Pasalnya, sudah ada prototipe pembangunan markas Polres dari Polda Metro Jaya.

“Kalaupun nanti pihak kita diminta untuk membuatkan, maka tentunya kita akan meminta desain gedungnya dari pihak Polri,” kata Airin.

Sementara, Kepala Biro Perencanaan Umum dan Anggaran Polda Metro Jaya, Kombespol M. Syahril mengatakan, rencana pembangunan Polres Tangsel kemungkinan baru akan diusulkan ke Mabes Polri pada akhir tahun 2015 mendatang.

Pasalnya, kata Syahril, sesuai ketentuan di kepolisian hingga tahun 2014 mendatang  tidak ada kebijakan untuk membangun gedung Polres.

“Tahun 2013 sampai 2014 belum ada kebijakan untuk pembangunan Polres. Tapi proses pembangunan harus tetap berjalan. Jadi ketika pembangunan rampung, maka pada tahun 2015 akan langsung diusulkan,” ujar Kombespol M. Syahril.(Evan)




Ini Analisa TP2D Tangbar Atasi Banjir di Kabupaten Tangerang

Kabar6-Tim Percepatan Pemekaran Daerah (TP2D) Tangerang Barat (Tangbar), mencoba membuat analisa seputar penanganan musibah banjir yang kerap mengancam Kabupaten Tangerang, khususnya di Kecamatan Jayanti, Kresek dan lainnya.

Di beberapa wilayah itu, hampir setiap tahun menjadi langganan banjir dengan ketinggian air mencapai satu hingga dua meter. Sebab, wilayah tersebut berdekatan dengan aliran sungai Cidurian.

Hingga hari ini, Pemerintah Kabupaten Tangerang, belum juga mampu menemukan solusi jitu untuk menangani persoalan yang kerap membuat warga menderita tersebut.

“Untuk itu, kami coba membuat analisa penanganan banjir di daerah ini, khususnya untuk wilayah Tangbar,” ungkap Ketua TP2D Tangbar, Isbandi Ardiwinata, kepada Kabar6.com, Jum’at (11/1/2013).

Berikut analisa TP2D Tangbar untuk penanganan banjir di sungai Cidurian.

1. LETAK GEOGRAFIS

Secara geografis letak sungai Cidurian berada antara 1060 00’ dan 1060 30’ Bujur Timur serta 50 00’ dan 60 40’ Lintang Selatan. Luas sungai Cidurian kurang lebih 815 km2 dengan panjang sungai 81.5 km.

Wilayah Aliran Sungai Cidurian ini dibatasi oleh, bagian Utara laut Jawa, Barat dibatasi wilayah aliran sungai Ciujung.

Bagian Timur dibatasi wilayah aliran sungai Cisadane-Ciliwung, Selatan dibatasi oleh wilayah aliran Sungai Cibaliung–Cibareno.

Sungai Cidurian mengalir dari sumber mata air yang berada di komplek Gunung Gede ke laut Jawa dengan melewati sejumlah kabupaten yakni, Bogor, Lebak, Serang dan Tangerang.

Sungai Cidurian mempunyai tiga anak sungai utama yaitu, sungai Cidurian Hulu, Cibeureum dan Cipangaur.

Pertemuan aliran sungai ini  bervariasi diantaranya, sungai Cidurian dengan sungai Cipangaur berada di daerah Cilaang dan sungai Cidurian dan sungai Cibeureum di daerah Cikande.

Topografi sungai Cidurian yang merupakan daerah dataran dengan kemiringan antara 0.00012 – 0.00025 terletak pada daerah muara sungai sampai dengan daerah pertemuan antara Cibeureum dan sungai Cidurian.

Dan, untuk topografi yang landai kearah terjal (daerah pegunungan) terletak pada daerah pertemuan sungai Cidurian dengan sungai Cipangaur sampai kearah hulu dengan kemiringan 0.0004 – 0.0007.

2. TATA GUNA LAHAN

Lahan yang ada di kiri dan kanan Daerah Aliran Sungai Cidurian secara umum merupakan daerah perbukitan , perkebunan, hutan, sawah, pemukiman, industri dan sebagainya.

Jenis lahan yang ada sangat dipengaruhi oleh keberadaan tempat tersebut terhadap topografi sungai.

Secara rinci, lahan yang ada di kiri dan kanan sungai dapat diuraikan sebagai berikut :

Daerah bagian hulu sungai : hutan , perkebunan, galian golongan C (pasir), persawahan, perkotaan, pemukiman.

Daerah bagian tengah sungai : kebun, persawahan, pemukiman, galian golongan C (pasir), jaringan irigasi dan industri.

Daerah bagian hilir sungai : kebun, pemukiman ,galian golongan C (pasir), industri, perkotaan dan tambak.

Penanganan masalah banjir yang kerap terjadi di wilayah Ciujung, Cikande dan Kresek, perlu dilihat dari sumber aliran air sungai dari hulu ke hilir.

Sejauh ini, banjir yang sering terjadi diakibatkan oleh banjir kiriman sebagai bentuk lemahnya daya tampung sungai dalam menyalurkan kekuatan debit air yang besar dari arah Bogor, Lebak, Serang dan Tangerang.

Oleh karenanya, dibutuhkan kerjasama lintas daerah dalam menata sistim pengaturan aliran air sungai secara terpadu, baik dalam pendistribusian air maupun pembangunan tempat penampungan air sebagai bentuk pengalihan kelebihan debit air disaat terjadi curah hujan tinggi.

“Selain itu, penanggulangan dampak limpahan air pada wilayah padat penduduk perlu dilakukan pembuatan tanggul secara kokoh dan penanaman pohon di sekitar bantaran kali,” tutur Isbandi.(din)




Soal RSBI, Airin Masih Tunggu Peraturan Mendiknas

Kabar6-Untuk mengatur regulasi pembubaran Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI), Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) akan tetap menunggu Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas).

Tanpa aturan yang jelas dari Mendiknas, maka Kegiatan Belajar Mengajar (KMB) di RSBI akan tetap berjalan sebagaimana biasa.

“Kami sudah diskusikan masalah RSBI ini dengan Dinas Pendidikan dan Dewan Pendidikan Tangsel,” ujar Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany, Jumat (11/1/2013).

Putusan Mendiknas tersebut, kata Airin, semata-mata agar regulasi lanjutan yang akan dijalankan Tangsel tidak bertentangan dengan keputusan yang ada di atasnya.

Terlebih, masalah RSBI pasca ditutup oleh Mahkamah Konstitusi (MK) bukan hanya akan dihadapi Kota Tangsel, melainkan oleh seluruh wilayah.

“Kami juga akan koordinasi dengan Pemprov Banten soal regulasi lannjutan nanti. Kami yakin putusan ini yang terbaik bagi peningkatan pendidikan di Tangsel,” ucapnya.

Meskipun demikian, Airin menyatakan, tetap akan menjamin bahwa pendidikan di Tangsel akan lebih baik di kemudian hari setelah RSBI ditutup.

Sebab, ada tidak adanya RSBI di Tangsel, kualitas pendidikan di wilayahnya tetap akan ditingkatkan dan terus digenjot sesuai dengan canangan pendidikan Tangsel yang berlandaskan motto Cerdas, Modern dan Religius.

“Kami siapkan anggaran utama untuk pendidikan, jadi kami jamin kualitasnya,” imbuhnya.

Lebih jauh Airin menegaskan, tidak ada canangan pendidikan khusus yang disiapkan untuk RSBI, sampai adanya keputusan dari Mendiknas.

“Sampai saat in tidak ada canangan khusus. KMB juga jalan sepert biasa sampai ada ketetapan menteri,” pungkasnya.(iqmar)




Masih Numpang, Kemenag Dicarikan Lahan 2000 Meter

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) segera menyiapkan lahan seluas 2.000 meter guna didirikan bangunan kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat.

Demikian diungkapkan Pjs Kemenag Tangsel, Muhammad Subhi usai bertemu Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany, Kamis (10/1/2013).

“Kami sudah usulkan lahan seluas 2.000 meter untuk dibangun kantor Kemenag langsung kepada Wali Kota Tangsel. Karena sampai saat ini kantor Kemenag masih menumpang di MAN Insan Cendikia,” katanya.

Subhi berharap, pihaknya berharap bisa sesegera mungkin mendapatkan lahan tersebut untuk kemudian dibangun kantor Kemenag demi memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Mudah-mudahan Pemkot Tangsel bisa secepatnya menyiapkan lahan sebagaimana yang telah kita usulkan. Dan, bila lahannya sudah ada, bisa segera dibangun kantor,” harap Subhi.

Terpisah, Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengatakan, untuk melengkapi fasilitas Kemenag Tangsel, pihaknya akan memenuhi permintaan Kemenag.

Hanya saja, kata Airin, lantaran lahan di Tangsel saat ini cukup sulit di dapat, saat ini pemerintah setempat butuh waktu untuk mencarikan lahan dimaksud.

“Kami akan memberikan lahan seperti yang diminta pihak Kemenag. Namun, karena cukup sulit mendapatkan lahan seluas itu di Tangsel, kami akan mencarikannya terlebih dahulu,” kata Airin.

Airin tentunya berharap, pelayanan bidang keagamaan bisa tetap dilaksanakan dengan baik oleh Kemenag Tangsel.(iqmar)




Sungai Cisadane Meluap, Tangsel Waspada Banjir

Kabar6-Debit air di sungai Cisadane terus meningkat dan menyebabkan salahsatu restoran, yakni restoran Taman Aer di Pondok Jagung Timur, Serpong, sempat terendam banjir setinggi 1 meter.

Tika (29), pemilik kafe di Taman Aer, mengaku terpaksa menutup tempat usahanya karena ketinggian air terus meningkat sejak pukul 22.00 WIB.

Ia mengakui musibah banjir ini membuat omzet pendapatan usahanya menurun dan berharap genangan air terus surut dari sebelumnya mencapai 1 meter.

“Kalau weekend (akhir pekan) yang paling berasa karena biasanya pengunjung restoran dan kafe ramai sekali,” ujarnya, ditemui kabar6.com di lokasi usahanya, Kamis (10/1/2013) dinihari.

Secara terpisah, Kepala Seksi Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan, Rokhman, mengatakan bahwa pihaknya telah menetapkan status waspada banjir.

Pihaknya juga terus memantau informasi dari BMKG, titik-titik di 31 lokasi rawan banji dan ketinggian Situ-situ sebagai daerah resapan air.

“Kemarin di serpong memang ada genangan air sampai ke jalan saja, tidak sampai ke perumahan-perumahan warga. Tadi cek ke Katulampa sudah siaga IV,” terang Rokhman di kantornya.

Siaga IV, papar Rokhman, bila kondisi normal di mana setiap titik pantau seperti di Katulampa kurang dari 80 centimeter, Depok 200 centimeter dan Manggarai kurang dari 750 centimeter.

Sedangkan siaga III, Katulampa debit ketinggian air berada di angka 80 centimeter, Depok 200 centimeter dan Manggarai 750 centimeter.

Masih menurut Rokhman, untuk penetapan siaga II bila ketinggian debit air di Katulampa di angka 150 centimeter, Depok 270 centimeter dan Manggarai 850 centimeter.

Sementara siaga I bila Katulampa titik tinggi air sudah mencapai 200 centimeter, Depok 350 centimeter dan Manggarai 950 centimeter.

“Sore ini masih diambang batas normal. Meski begitu kita tetap harus waspada karena curah hujan belakangan ini terus meningkat,” paparnya.(yud)




April 2013, Tangsel Bakal Gulirkan Pajak Online

Kabar6-Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membuat terobosan baru sistem pelayanan pajak.

Mekanisme pelaporan dan pembayaran pajak di bakal digulirkan melalui sistem online host to host dengan bank.

“Kami menawarkan inovasi terbaru kepada wajib pajak menggunakan sistem online. Kita menginginkan clear and clean (bersih dan mudah), sistem pajak online sudah dilakukan oleh negara-negara berkembang diseluruh dunia,” ungkap Kepala DPPKAD Kota Tangerang Selatan, Uus Kusnadi, kepada kabar6.com Jumat, (11/1/2013).

Uus menjelaskan, bahwa Pemerintah Daerah terus melakukan reformasi sistem perpajakan. Hasil studi menemukan reformasi pajak yang paling umum adalah memperkenalkan perbaikan sistem online guna menerapkan kepatuhan pajak.

Laporan ini menemukan bahwa selama beberapa tahun kebelakang terjadi penurunan jumlah pembayaran yang perlu dilakukan dan juga waktu yang dibutuhkan bagi perusahaan berukuran menengah guna mematuhi kewajiban pajak mereka.

Penurunan beban administrasi pajak di seluruh kawasan di dunia ini merupakan perkembangan yang sangat baik.

“Pelaporan dan pembayaran secara online mengurangi birokrasi dan kerumitan sistem pajak dan dapat meningkatkan kepatuhan pajak dan mengurangi biaya administrasi pajak. Insya Allah tiga bulan kedepan sudah bisa dimulai,” jelasnya.

Uus mengklaim di delapan kabupaten/kota di Provinsi Banten, hanya Tangsel yang menerapkan sistem pelaporan dan pembayaran pajak secara online.

Ia meminta kepada masyarakat selaku wajib pajak untuk segera melaporkan bila ada oknum pegawai yang mencoba mengajak konspirasi.

“Kami juga akan membuat perjanjian tertulis mulai dari saya sampai staf-staf dibawah untuk mampu bekerja dan melayani sistem perpajakan yang sangat baik. Wajib pajak itu jangan dikecewakan, jangan terlalu retorika tapi action-action (tindakan) terus,” tambah Uus.(yud)




Gedung SMK 2 Tertimpa Pohon Tumbang, 6 Sepeda Motor Rusak

Kabar6-Angin kencang disertai hujan deras menumbangkan pohon besar yang ada dilingkungan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negri 2 Kota Tangerang, Kamis (10/1/2013).

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa alam tersebut. Namun, lobby gedung SMK dan 6 unit sepeda motor siswa rusak akibat tertimpa pohon.

Budi Santoso, petugas keamanan SMKN 2 Kota Tangerang mengatakan,
tumbangnya pohon besar dilingkungan sekolah itu akibat kencangnya tiupan angin.

“Pohon tumbang akibat akar tidak sanggup menopang dahan yang tertiup angin. Akibatnya, lobby depan sekolah dan 6 unit sepeda motor siswa rusak tertimpa,” ujar Budi.

Beruntung, saat kejadian aktivitas belajar mengajar disekolah itu telah berakhir. Saat kejadian, hanya ada beberapa siswa dan guru yang tengah menunggu hujan reda.

Wakil Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah yang datang meninjau kondisi sekolah itu mengatakan, bahwa Pemkot Tangerang sudah berupaya mengantisipasi pohon tumbang dengan melakukan pemotongan dahan-dahan yang dirasa lapuk.

Dari pengecekan, lanjut Arief, setidaknya ada 5 titik pohon tumbang yang terjadi akibat angin kencang hari ini. Namun demikian, Arief belum bisa memprediksi besar kerugian yang ditimbulkan dari kerusakan akibat pohon tumbang tersebut.(rani)

 




CATATAN HARI INI: Waspadai Pohon dan Papan Reklame Roboh

Kabar6-Beberapa hari ke depan, warga di wilayah Tangerang Raya dan Banten pada umumnya diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan robohnya pohon dan papan reklame, akibat hujan lebat yang disertai tiupan angin kencang.

Fenomena alam ini berdasarkan perkiraan cuaca yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Sepanjang Jumat (11/1/2013), sebagian besar wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya seperti Tangerang, Depok, Bekasi, dan Bogor, bakal diguyur hujan dan disertai angin kencang.

Hujan mulai terjadi sore hingga malam hari seperti hari ini. Fenomena alam disertai hujan lebat ini akan terjadi sampai tiga hari ke depan. BMKG mengingatkan agar seluruh warga di Jabodetabek bersikap lebih waspada untuk menghindari terjadinya musibah pohon tumbang atau papan reklame roboh.

Kepala BMG Gunawan Ibrahim menjelaskan, penyebab fenomena alam tersebut adanya peningkatan intensitas siklon tropis di Samudra Hindia dari barat daya Sumatera dan selatan Nusa Tenggara Barat. Kejadian ini menimbulkan gangguan cuaca untuk beberapa hari ke depan. Sebab itu, pihaknya meminta warga agar mewaspadai fenomena cuaca ekstrem ini.
Peristiwa ini, tutur Gunawan, sudah mulai terjadi pada Kamis sore di Jakarta dan sekitarnya. (w)

 




2 Perampok Toko Emas Sejahtera Ditangkap Polisi

Kabar6-Dua pelaku perampokan Toko Emas Sejahtera di Jalan KH. Wahid Hasyim, RT 03/04, Kelurahan Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Rabu (9/1) lalu, berhasil diringkus tim buser Polres Kota Tangerang.

Pelaku yang diketahui berinisial F (30) dan A (35) itu, ditangkap petugas di tempat persembunyiannya di daerah Jakarta Barat, Kamis (10/1) siang. Dari tangan keduanya, polisi menyita sejumlah perhiasan emas hasil rampokan yang belum sempat dijual.

Kepala Polres Kota Tangerang, Kombespol Bambang Priyo Andogo mengatakan, tak menampik penangakapan dua tersangka perampokan toko emas tersebut.

Kapolres bahkan mengklaim, bahwa pengungkapan kasus perampokan itu berhasil dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam. “Anggota dilapangan masih menyelidiki kemungkinan adanya tersangka lain dalam kasus itu,” ungkap Bambang Priyo Andogo.

Diketahui, dua perampok bersenjata apo menyatroni Toko Emas Sejahtera yang berada di Jalan KH. Wahid Hasyim, RT 03/04, Kelurahan Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel, Rabu (9/1/2013) sore.

Pelaku yang menggunakan sepeda motor itu masuk ke dalam toko emas sambil menodongkan senjata api kepada karyawati dilokasi. Dengan leluasa pelaku kemudian menggasak perhiasan senilai Rp 200 juta yang dipajang di dalam etalase toko.(Abie)