Ditimpa Hujan, Gedung SDN Pasanggarahan 2 Solear Ambruk

Kabar6-Sedikitnya dua lokal gedung SDN Pasanggarahan 2 yang berlokasi di Kampung Cibogo, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang Ambruk.

Ambruknya bangunan tersebut, diduga karena ditimpa hujan dan angin kencang yang terjadi dalam sepekan terkahir. Akibatnya, bangunan yang berdiri pada 1978 silam ini, ambles sedalam hampir 20 Centimeter.

Peristiwa itu, terjadi sekitar Pukul 4.00 Wib dini hari tadi. “Iya, dua lokal ambruk. Penyebabnya, karena kontur tanah disini labil, sehingga terjadi longsor sedalam 20 cm,” ungkap Kepala SDN Pasanggrahan 2, Supendi, kepada Kabar6.com, Minggu (13/1/2013).

Disamping itu kata Supendi, kondisi pondasi bangunan tampaknya sudah rapuh, sehingga tak mampu menahan beban. Ditambah lagi, hujan deras dan angin kencang dalam beberapa hari ini terus menimpa bangunan tersebut.

“Saya dapat informasi dari warga, semalam hujan cukup lebat bercampur petir,” ujarnya.

Untungnya lanjut Supendi, sejak Juli lalu satu lokal yang rusak itu telah dikosongkan. Dan, hanya satu lokal yang sebelah timur masih digunakan untuk proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

“Kalau melihat kondisi seperti ini, proses KBM di sekolah ini praktis terhambat,” katanya.

Sementara itu, H. Madsuni, tokoh masyarakat setempat mengatakan, ketika melihat kejadian itu, pihaknya langsung ambil sikap mengumumkannya lewat pengeras suara di Masjid.

“Semalam, memang hujan deras. Saya keluar rumah karena kebanjiran. Tiba-tiba saya dengar ada suara gemuruh. Pas saya lihat gak taunya sekolah ambruk,” tuturnya.(din)




Mendikbud: Jangan Korbankan Akademik Pascapenghapusan RSBI

Kabar6-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, enggan mengomentari bila masih ada sekolah yang mengutip biaya pendidikan tinggi.

Pascakeputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang belum lama ini menghapus status Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).

“Saya tidak bisa mengomentari sesuatu hal (pungutan tinggi) yang masih berjalan,” kata Nuh, usai menjadi pembicara dalam acara Seminar Nasional Pendidikan di Universitas Terbuka, Pamulang, Kota Tangsel, kemarin.

Pekan depan pemerintah pusat akan mengundang kepala dinas diseluruh kabupaten/kota untuk duduk bareng. Nuh akan berpesan kepada pimpinan di masing-masing wilayah untuk tetap mempertahankan sistem akademik dan proses penerimaan siswa baru dengan tes kompetensi.

“Secara formal status RSBI memang sudah tidak ada. Karena keputusan MK itu kan finding (mengikat) dan formal itu  kita harus menghargai,” jelas Nuh.

Meski begitu bukan berarti RSBI, sambungnya, layaknya barang yang telah usang terus langsung dibuang. Semangat dan kualitas yang selama ini telah dijalankan di sistem RSBI dalam proses kegiatan belajar mengajar harus tetap dipertahankan. Bahkan jika lebih ditingkatkan.

“Misalnya pakai paket buku A dengan 100 halaman. Tapi karena ada keputusan MK maka harus berhenti di 50 halaman. Saya rasa tidak begitu, jalani saja dulu sistem akademik yang sebelumnya sudah berjalan,” tegas Nuh.(yud)




Warga 4 Desa di Gunung Kaler Masih Terisolir Banjir

Kabar6-Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Tangerang beberapa hari ini, cukup membuat warga menderita. Pasalnya, banjir dengan ketinggian 1 hingga 2 meter yang terjadi hampir sepekan di daerah itu, terus meluas.

Akibatnya, ribuan rumah serta ratusan hektar lahan persawahan milik warga terendam. Salah satunya, yang terjadi di Kecamatan Gunung Kaler.

Saat ini, warga di empat desa yakni, Desa Gunung Kaler, Kedung, Onyam dan Kandawati, dicekam ketakutan luar biasa. Sebab, keempat desa itu terisolasi oleh banjir yang berasal dari sungai Cidurian.

“Air sungai Cidurian semakin naik, kondisi sungai sudah hampir tidak bisa menampung debit air. Sehingga, banjir merendam rumah-rumah warga,” ungkap Ajat Sudrajat, tokoh masyarakat setempat, kepada Kabar6.com, Minggu (13/1/2013).

Banjir tahun ini kata dia, lebih besar dari tahun sebelumnya. Banjir, tak hanya merendam rumah warga, melainkan lahan pertanian juga turut dilahap.

“Tanaman padi dan lainnya yang ditanam warga ikut terendam. Tahun ini, para petani kuatir karena tanamannya terancam gagal panen atau puso,” ujarnya.

Atas kondisi itu, dirinya meminta kepada sejumlah pihak, khususnya pemerontah daerah setempat, agar secepatanya memberikan solusi.

“Jangan biarkan para petani menjerit, mengingat modal yang dikeluarkan saat musim tanam sudah lumayan besar,” imbuh Ketua KNPI Kecamatan Gunung Kaler ini.

Ditambahkan Ajat, saat ini dirinya bersama Ketua Gapoktan Desa Gunung Kaler, Sirun bersama warga setempat berinisiatif membuat sendiri tanggul dengan peralatan seadanya, agar air tidak meluas ke perkampungan dan lahan petani.(din)

 




Di Pandeglang, 11 Desa Masih Terendam & 1.476 Warga Mengungsi

Kabar6-Tagana Banten mencatat, hingga kini masih ada sebanyak 1.476 jiwa warga dari dua kecamatan di Pandeglang yang bertahan di pengungsian.

“Ribuan pengungsi yang bertahan itu berasal dari Kecamatan Patia dan Pagelaran. Ketinggian air banjir di dua desa itu berkisar 50 centimeter sampai 70 centimeter,” ujar Ketua Tagana Banten, H. Andika Hazrumy, Sabtu (12/1/2013).

Menurut Andika, di Kecamatan Patia terdapat sedikitnya 6 desa yang terendam banjir. Diantaranya adalah Desa  Ciawi, Desa Idaman, Desa Cimoyan, Desa Patia, Desa Dungus Haur dan Desa Rahayu.

Sementara di Kecamatan Pagelaran ada 5 desa yang terendam banjir, diantaranya adalah Desa Margagiri, Desa Tegal Papak, Desa Sukademi, Desa Pagelaran dan Desa Bulagor.

Dan, kata Andika, untuk membantu para korban banjir, setiap harinya Tagana memberikan bantuan makanan 3 kali, mulai dari sarapan, makan siang dan makan malam, sesuai dengan jumlah warga yang mengungsi.(rani)




Es Selendang Mayang, Pereda Pedas Ayam Mercon

Kabar6-Menu lain yang siap disantap di Rumah Makan Ayam Mercon. Es Selendang Mayang namanya. Menu ini bisa jadi santapan penutup kala makan siang karena rasanya yang manis, segar dan tentunya dingin.

Es yang terdapat kue di dalamnya ini memang cukup mengenyangkan. Makanya, bisa juga menu ini hanya dijadikan teman ngobrol bersama kawan saat mengunjungi Ayam Mercon. Apalagi, jika menyantapnya di lantai dua tempat tersebut. Suasana yamannya langsung dapet.

Pada bagian atas Rumah Makan ini, memang menawarkan tempat yang khusus bagi kaula muda. Desain tempatnya dibuat sedemikian rupa agar memberikan kesan nyaman.

Nah, saat itulah es selendang mayang bisa dijadikan teman ngobrol, atau juga menu penutup setelah menyantap Ayam Mercon yang super pedas.

Harganya juga cenderung terjangkau. Banyak mahasiswi Kampus Kesehatan di bilangan Rawa Buntu yang menjadikan es ini teman favorit mereka saat melepas jam makan siang di rumah makan tersebut. Untuk satu porsinya, es selendang mayang ini dibandrol hanya Rp12 ribu.

Rasanya kuenya yang gurih dihasilkan dari sagu aren khusus dicampur dengan tepung terigu yang bisa dijumpai dibanyak tempat. Sagu arennya lah yang membuat rasa es selendang matang ini cukup mengenyangkan jika sudah masuk ke dalam perut.

Sedang untuk kuahnya, es selendang mayang yang sudah tentu disajikan dengan es batu murni, juga diwarnai dengan merah sirop.

Dan lagi-lagi, santain sebagai penambah kuah juga disajikan untuk menu yang menurut pemilik rumah makan adalah makan khas Betawi. “Rasanya gurih dan segar,” ucap Mustika, salah satu mahasiswi ilmu kesehatan di Rawa Buntu.(iqmar)




Resto Ayam Mercon, Pedas Ayam Penyetnya Meledak di Lidah

Kabar6-Anda pecinta kuliner pedas? Saatnya menjajal Ayam Mercon Rawa Buntu. Untuk urusan pedas, sambal yang membaluri seluruh ayam penyet ini akan terasa meledak bagai petasan begitu sampai di lidah Anda.

Ya, rumah makan yang dibuka setiap hari mulai pukul 10 pagi hingga 10 malam ini, terletak di Jalan Raya Serpong. Tepatnya di depan perumahan De’Latinos, Kelurahan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Cukup mudah mencarinya bukan? Terlebih, bagi pembaca yang sengaja ingin menghabiskan waktu akhir pekannya untuk menikmati santapan pedas.

Rasa pedasnya yang istimewa, disuguhkan dari bahan rempah alamiah pilihan. Seperti cabai rawit Jawa, daun melinjo, daun jeruk, belimbing gulung, dan tentunya sedikt bawang merah yang dimasak setengah matang.

Campuran aneka rempah itu tentunya akan semakin menambah lidah bergoyang dan terasa meledak-ledak.

Soal harga, jangan khawatir. Pelanggan yang datang tidak usah merogoh koceknya cukup dalam. Sebab, dengan mengeluarkan uang Rp17 ribu, pelanggan sudah bisa menikmati Ayam Mercon khas rumah makan ini, plus nasi putih.

Atau jika mau menambah lagi rasa yang lebih nikmat, cukup menambah lagi Rp3000 lagi untuk menu nasi uduk kempung.

Untuk menambah kenikmatan, juga disajikan kremes sebagai bagian hidangan ayam mercon ini. Rasa gurihnya yang berasal dari lengkuas, jahe, dan kunyit akan semakin memanjakan lidah para pencinta masakan pedas.

Nah, silahkan mencoba menu pedas ala Ayam Mercon di akhir pekan ini. buktikan, emang jagoan pedas.(iqmar)

 




Gelombang 4 Meter, 2 Dermaga di Pelabuhan Merak Ditutup

Kabar6-Gelombang tinggi mencapai 4 meter yang terjadi di Selat Sunda membuat operasional Kapal Feri di Pelabuhan Merak, Banten, terganggu.

PT ASDP bahkan terpaksa mengurangi jumlah Kapal Ferry beroperasi dan menutup Dermaga IV dan Dermaga V di pelabuhan tersebut. Kondisi gelombang tinggi diprediksi bakal terjadi hingga sepekan kedepan.

General Manager PT ASDP Merak, Supriyanto mengatakan, cuaca tidak bersahabat disertai gelombang tinggi di Selat Sunda sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir. 

“Gelombang tinggi mengakibatkan terjadinya antrian panjang Kapal Ferry yang hendak sandar di Dermaga Pelabuhan Merak. KOndisi serupa kemungkinan juga terjadi di Pelabuhan Bakauheni,” ujar Supriyanto, Jumat (11/1/2013) malam.

Mengacu dari perkiraan BMKG setempat, kata Supriyanto, pihaknya terpaksa mengambil langkah dengan tidak mengoperasikan sebagian kapal Ferry Roll on Roll of atau Roro, hingga cuaca kembali normal.

“Saat ini, kami hanya mengoperasikan 19 Kapal Ferry dari 35 kapal yang ada. Kita evaluasi Kapal Roro yang layak untuk beroperasi dalam kondisi cuaca buruk,” kata Supriyanto.

Menurut Supriyanto, dalam kondisi cuaca normal bisa 90 trip Kapal Ferry beroperasi dari pelabuhan Merak menuju Bakahueni maupun sebaliknya. Namun, dalam kondisi cuaca buruk seperti sekarang, hanya ada 44 trip Kapal Feri yang beroperasi dalam sehari.
Selain mengurangi jumlah Kapal Ferry yang beroperasi, PT ASDP juga menutup pintu Dermaga IV dan Dermaga V di Pelabuhan Merak. Gelombang ombak dan angin kencang sangat menyulitkan Kapal Ferry untuk bersandar tenang di kedua dermaga tersebut.

“Saat ini, hanya Dermaga I, II dan III yang dibuka untuk jalur keluar dan masuk Kapal Ferry,” ujar Supriyanto lagi.

Pengurangan jumlah Kapal Ferry dan penutupan dua dermaga tersebut, tak pelak mengakibatkan antrian panjang truk dan kenderaan di Pelabuhan Merak. Tak hanya itu, proses bongkar muat barang ke dalam Kapal Ferry juga harus dilakukan secara hati-hati.(rah)

 




Warem Mesum Kian Marak di Jalan Raya Serang-Balaraja

Kabar6-Warung remang-remang (warem) yang menyajikan layanan esek-esek kian marak di sepanjang Jalan Raya Serang-Balaraja, tepatnya KM 32 di Desa Sumurbandung, Jayanti.

Meski demikian, aparat Pemkab Tangerang terkesan membiarkan adanya praktik prostitusi tersebut. Padahal aktivitas itu termasuk panyakit masyarakat.

Pantauan, sedikitnya lima lokasi warem sebagai tempat mangkal para wanita penghibur yang melayani plus-plus. Warem tersebut terbilang rapi. Sebab berkedok warung kopi. Padahal di belakang warung-warung tersebut tersedia kamar-kamar.

Menurut  warga setempat M Wahid, maraknya aktivitas warem ini  disebabkan jauh dari pemukiman warga. “Warem-warem ini sudah lama beroperasi, tapi dibiarkan berkembang,” katanya Sabtu (12/1/2013) dini hari.

Wahid menegaskan, lebih ironisnya di Desa Sumurbandung ini banyak berdiri pondok-pondok pesantren. “Saya yakin, pemimpin ponpes ini tidak tahu kalau ada warem mesum. Kalau tahu pasti sudah diobrak-abrik,” katanya.

Ia berharap Pemkab Tangerang khususnya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP  untuk bisa turun tangan Dan menertibkan warem-warem mesum tersebut.(dre/*)




252 Hektar Sawah & 158 Rumah Terendam Banjir di Cisoka

Kabar6-Sedikitnya 252 hektar lahan persawahan dan 158 rumah warga Desa Carenang, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, terendam banjir.

Banjir setinggi hampir 1,5 meter yang melanda wilayah perbatasan Kabupaten Tangerang dengan Serang tersebut, cukup membuat warga menderita.

Pasalnya, jika dalam dua hari kedepan, banjir luapan sungai Cidurian ini tak juga surut, maka tanaman padi dan lainnya milik warga setempat terancam puso atau gagal panen.

“Kalau sampai terjadi puso, maka warga akan semakin menderita,” ungkap Ketua Kopadi Kabupaten Tangerang, Didi Rosadi, Sabtu (12/1/2013).

Untuk itu, Didi mendesak Pemerintah Kabupaten Tangerang, Pemrov Banten dan Pemerintah Pusat, agar segera mencarikan solusi terkait musiibah tersebut.

“Pemerintah harus segera bangun turap saluran pembuangan rabak dan membuat pintu klep diujung saluran sungai Cidurian,” pintanya.(din)




Kader Nasdem Tangsel Sepakat Kembalikan KTA

Kabar6-Sejumlah kader di dua ranting kelurahan Ciputat dan Cipayung Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengundurkan diri dan menyerakan Kartu Tanda Anggota (KTA). Mereka menuding partai baru tersebut tidak solid.

“Saya bersama pengurus di dua ranting resmi mengundurkan diri. Ini sebagai bukti kekecewaan kami karena Nasdem di Kota Tangsel tidak solid,” ungkap salah satu tokoh pemuda Ciputat, Aay Samudra, kepada kabar6.com, kemarin.

Aay menganggap, kondisi tersebut dipicu dari hasil Munsyawarah Daerah (Musda) II Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang digelar beberapa waktu lalu.

Saat itu Aay mencalonkan diri sebagai calon ketua KNPI tidak ada sedikit pun dukungan dari Partai NasDem kepada dirinya. Atas dasar itulah, Aay bersama dengan kader di dua ranting memutuskan untuk mengembalikan KTA.

“Ada kader yang ingin membesarkan nama partai kok tidak didukung. Malah mendukung calon lain yang notabene-nya dari partai lain. Ini bukti kalau elit Nasdem tidak peduli dengan kadernya,” paparnya.

Sebagai partai baru, Aay menganggap, Nasdem sudah tidak solid dalam hubungan elit dengan kader. Hal ini menurut Aay nantinya akan berimbas buruk bagi Nasdem ke depannya.

Lantaran usia Partai NasDem masih tergolong baru. Aay juga mengharapkan, para elit Partai Nasdem memperhatikan kader muda yang ingin maju. Perhatian itu bisa diberikan berupa dukungan dan masukan bagi kader muda di Tangsel.

“Masih baru saja sudah begini. Bagaimana nanti. Nasdem sudah terlihat tidak solid. Bisa terlihat di Musda KNPI kemarin, kadernya malah tidak didukung,” tandasnya.

Pengurus di dua ranting yang ikut mengundurkan diri bersama Aay yakni Ketua Ranting Nasdem Ciputat Hambali Komaruddin dan sekretarisnya Choir Jaman, serta Ketua Ranting NasDem Cipayung Ahmad Sutejo dan sekretaisnya Satria Adyatma.

Sementara itu, Ketua DPD Nasdem Kota Tangsel, Hady Suhendar, mengatakan, persoalan dukungan itu pasti diberikan kepada kader. Dirinya membantah jika Nasdem tidak mendukung kadernya, apalagi dalam pencalonan Ketua KNPI.

Saat masa pencalonan, lanjut Hady, Nasdem belum jadi partai resmi. Namun, saat ini, Nasdem sudah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai partai resmi untuk pemilu 2014.

“Dukungan moril pasti kita berikan kepada kader. Beberapa waktu lalu kan masih verifikasi parpol, dukungan macam apa yang harus kita berikan, kemarin kan belum resmi,” ucapnya.

Pengembalian KTA ini menurut Hady merupakan persoalan personal dari kader. Dirinya juga sudah berkoordinasi dengan DPC Nasdem Ciputat terkait pengunduran diri beberapa kader NasDem.

Pihaknya pun akan mempertanyakan kembali pengunduran diri tersebut kepada kader yang bersangkutan. “Ini murni persoalan personal. Bukan berarti tidak solid. Kita terus koordinasi kok dengan kader di bawah,” tambahnya.(yud)