Jadi Penampungan Limbah Perumahan, Situ Bulakan Meluap

Kabar6-Situ Bulakan yang terletak di Kelurahan Gembor, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang meluap, Senin (14/1/2013). Ketinggian air yang mencapai 20 centimeter mengakibatkan sejumlah kenderaan roda dua yang melintas dilokasi mogok.

Situ Bulakan yang meluap sejak pagi tadi juga mengakibatkan arus lalu lintas dilokasi, khususnya akses jalan yang menghubungkan wilayah Kota Bumi dengan kawasan Sangiang menjadi terhambat.

Edi (45), pemilik warung di lokasi mengatakan, meluapnya Situ Bulakan dikarenakan besarnya volume air buangan (limbah cair) dari kawasan perumahan dikawasan tersebut sejak beberapa hari terakhir.

Karena selama ini Situ Bulakan menjadi penampung buangan air dari sejumlah perumahan yang ada dikawasan tersebut. “Meluapnya Situ Bulakan ini sudah rutin terjadi tiap tahunnya,” ujar Edi lagi.

Pengamatan kabar6.com, meski luapan Situ Bulakan telah mengganggu aktivitas warga, namun bagi sebagian warga lainnya luapan Situ Bulakan justru membawa berkah tersendiri, khususnya bagi kalangan anak-anak.

Pasalnya, kenderaan yang mogok dilokasi justru memberi peluang usaha bagi anak-anak untuk menawarkan jasa dorong kenderaan dan jasa pandu agar kenderaan yang melintas tidak terjebak dalam lubang yang ada.(Ali)




SDN Pasanggrahan 2 Pernah Terima Bantuan DAK 2009

Kabar6-Informasi yang berhasil dihimpun Kabar6.com, dari berbagai sumber, Senin (14/1/2013), ternyata dua lokal gedung SDN Pasanggrahan 2 yang ambruk pada Minggu (13/1/2013) lalu, pernah menerima bantua Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2009 silam.

Kala itu, SDN Pasanggrahan 2 melakukan rehabilitasi terhadap dua rung kelas yang ambruk secara swakelola dengan biaya sekitar Rp300 jutaan bantuan dari pemerintah.

“Pembangunan dua lokal rung belajar itu, dilakukan oleh komite sekolah bersama dewan guru pada 2009 lalu,” ungkap H. Madsuni, tokoh masyarakat Kampung Cibogo, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear.

Menurutnya, saat memulai pembangunan, memang sudah muncul persoalan, karena rehab sekolah itu ingin diambil alih oleh kepala desa setempat.

“Tapi masalah itu, gak sampai mengganggu jalannya pembangunan,” ujarnya.

Senada dikatakan Abdul Rafik, warga perumahan Taman Kirana Surya, pihaknya mengaku ikut mengontrol pembangunan sekolah itu.

Dia membenarkan, bahwa sekolah tersebut mendapatkan bantuan DAK dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang pada 2009 lalu.

“Iya benar, saya juga ikut kontrol pembangunannya. Waktu itu, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) nya Pak Toni Fauzi,” kata Sekretaris LSM Barisan Independen Anti Korupsi (BIAK) ini. (din)




Terekam CCTV, Pelaku Pembobol Toko Sembako Dibedil

Kabar6- Pelaku  spesialis bobol toko sembako tak sadar terekam kamera CTV saat beraksi di toko milik Fatoni, 42, di Kp Warung Pasar, Kel. Warung Jaud, Serang. Dari rekaman tersebut, Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) Polres Serang. berhasil membekuk tersangka, Minggu(13/1) petang

.

Dalam penyergapan di rumah tersangka Sana’in, 40, warga Kp Sukasabar, Kel. Warung Jaud, Kec. Kasemen, polisi terpaksa menembak kakinya lantaran melawan saat disergap petugas. Dari rumah tersangka polisi mengamankan puluhan dus rokok berbagai merk, puluhan dus minuman suplemen dan kopi.

Kaur Reskrim Polres Serang, Iptu Rensa Aktadivia mengatakan terungkap kasus pembobolan toko sembako milik Fatoni, 42, itu dar hasil rekaman kamera CCTV. Tersangka beraksi seorang diri, pada Jumat (10/1) dinihari lalu

Tersangka saat eraksi terekam kamera CCTV yang dipasang pemiliknya di ruangan toko. Selain mengambil barang dagangan, tersangka juga mengambil uang  dalam laci meja sebesar Rp 250 ribu.

Berbekal dari rekaman itu, Tim Tekab yang dipimpin Aiptu Adi Priyanto langsung bergerak mencari tersangka.  Namun saat akan ditangkap, tersangka jebolan Rutan Serang kasus tadah motor terpaksa ditembak karena berusaha melawan dan melarikan diri.

Tersangka mengaku, masuk ke dalam toko dengan cara naik atap dan bobol plafon. Aksi kejahatan itu, diakui karena desakan ekonomi. “Barang yang saya ambil untuk keperluan sendiri dan keluarga,” katanya.(pk/sak)

 




Sarang Komplotan Curanmor Digerebek, Satu Pelaku Ditembak

Kabar6-Tempat persembunyian pelaku curanmor di wilayah Batuceper, Kota Tangerang, digerebek petugas Polsek Tambora, Minggu (13/1) dinihari lalu. dari empat  pelaku, seorang di antaranya terjungkal ditembak.

Mereka, Efan Agustian seorang residivis, menderita luka tembak di kaki,  Rojudin, 24, Said, 26 , Embi, 23 tahun.. Para bandit tersebut berasal dari wilayah Banten, Jawa Barat. Efan terpaksa ditembak kaki kanannya karena melawan saat akan ditangkap.

Menurut Kapolsek Metro Tambora, Komisaris Polisi Donny Eka Putra, penangkapa itu berawal  laporan dari seorang warga bernama Ari Seno Utomo, 31 tahun, yang kehilangan motor Yamaha Vixion  B 6867 PNS di wilayah Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, pada hari Jum’at 11 Januari 2013, lalu.

“Kami melakukan pengembangan setelah menangkap pelaku E yang merupakan seorang resedivis, dan mendapat informasi bahwa pelaku lainnya berada di wilayah Batuceper Tangerang,” ujar Kapolsek.

Sejumlah angota Polsek Tambora sebelum melakukan penangkapan terlebih dahulu  berkoordinasi dengan petugas Polsek Metro Batuceper Tangerang hingga akhirnya berhasil meringkus keempat pelaku.

Polisi, selain mengamankan para pelaku,  juga menyita  barang bukti dua unit sepeda motor, Yamaha Vixion dan Yamaha Mio. Keempat bandit curanmor tersebut meringkuk di Tahanan Polsek Metro Tambora. Para tersangka dikenakan pasal 365 KUHP dengan ancaman maksimal enam tahun penjara.(HP/sak)

 




Abdul Syukur Niat Maju Terus Pantang Mundur

Kabar6-Sepuluh tahun sudah Kota Tangerang dipimpinan oleh Wahidin Halim. Dibawah kepemimpinannya yang mengusung visi Akhlakul Kharimah, banyak porgram yang manfaatnya bisa dinikmati langsung masyarakat.

Dan, tidak lama lagi, Kota Tangerang bakal kembali menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk periode 2013-2018. 

Sejumlah namapun bermunculan dan digadang-gadang bakal maju dalam bursa Pilkada Kota Tangerang. Salah satu dari sekian banyak nama yang kini muncul sebagai bakal calon (balon) Wali Kota Tangerang adalah H. Abdul Syukur.

Sedianya, Abdul Syukur adalah adik kandung Wahidin Halim. Selain menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Tangerang, Abdul Syukur kini juga duduk di Komisi III DPRD Provinsi Banten.

Kiprahnya di dunia politik terbilang matang. Pasalnya, sebelum duduk sebagai wakil rakyat untuk tingkat provinsi, Abdul Syukur juga telah 10 tahun mengabdi sebagai wakil rakyat untuk tingkat Kota Tangerang.

Berbekal pengalaman matang di dunia politik serta tekadnya untuk membangun dan mensejahterakan masyarakat, anak bungsu dari 8 bersaudara kelahiran Kampung Pinang 20 Juni 1967 yang akrab dipanggil bang haji ini, berniat maju dalam Pilkada nanti.

“Saya hanya ingin membangun masyarakat Kota Tangerang untuk menjadi lebih baik lagi. Dan, niat saya ingin menyempurnakan program-programnya Wahidin Halim, yang sampai saat ini begitu baik dan terasa manfaatnya bagi masyarakat” ujar Abdul Syukur, Senin (14/1/2013).

Dia berpendaat, bahwa pencalonannya dalam Pelkada 2013 adalah hak, untuk membangun dan mensejahterakan masyarakat.

“Saya merasa mempunyai hak yang sama dengan masyarakat, yaitu hak untuk membangun dan mensejahterakan masyarakat Kota Tangerang,” ujar pria ramah dan dekat dengan dengan berbagai elemen masyarakat.(Arsa)

 




Gedung Ambruk, 600 Siswa SDN Pasanggrahan 2 Bakal Terlantar

Kabar6-Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN Pasanggrahan 2, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, dipastikan akan terhambat.

Hal ini, menyusul ambruknya dua dari tujuh lokal gedung yang dimiliki sekolah tersebut, pada Minggu (13/1/2013).

Kepala SDN Pasanggrahan 2, Supendi mengatakan, pihaknya prihatin melihat kondisi bangunan ambruk itu.

Pasalnya, nasib 600 siswa yang ada bakal terlantar dengan berkurangnya ruang kelas di sekolah ini.

“600 siswa pasti terlantar. Sebab, sebelum ambruknya dua lokal ruang belajar ini saja, para siswa masuk pagi sore. Apalagi, setelah dua lokal itu gak ada,” ungkap Supendi, kepada Kabara6.com, Minggu (13/1/2013).

Menurut Supendi, selain proses KBM terhambat, SDN Pasanggrahan 2 yang berlokasi di Kampug Cibogo, Desa Pasanggrahan ini, mengalami kerugian cukup besar.

Kerugian yang diderita kata Supendi, bisa mencapai Rp350 jutaan, karena sebagian besar material bangunan seperti, tembok dan atapnya pada hancur.

“Disamping itu, hampir semua meubeler dan perangkat belajar lainnya rusak rusak tertimpa reruntuhan bangunan,” ujarnya sedih.

Ditambahkan Supendi, memang pada 2012 lalu, sekolah ini pernah ditawarkan bantuan rehab ringan dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Namun, bantuan tersebut ditolak olehnya, mengingat kondisi gedung yang telah rapuh dan harus dilakukan rehabilitasi berat.

“Bantuan itu tidak kami terima, karena sekolah ini butuh rehab berat atau unit sekolah baru,” terangnya.

Untuk itu, Supendi berharap pemerintah daerah setempat, agar memprioritaskan pembangunan gedung sekolah tersebut.

“Kami berharap bangunan yang ambruk ini segera dibangun, supaya proses KBM tidak terganggu,” pintanya.(din)




Evakuasi Dua Korban Apartemen di Ciputat Hingga Malam

Kabar6-Petugas kesulitan mengevakuasi dua orang korban yang tewas dalam kecelakaan kerja di apartemen Green Like View, Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Akibatnya dua pekerja malang tersebut masih menggantung dan tersangkut diantara potongan besi baja tower crane yang patah.

“Ya, mayat masih gelantungan kasian sampe sekarang,” ujar Oling, petugas keamanan yang dihubungi kabar6.com, Minggu (13/1/2013) malam.

Ia menjelaskan, puluhan petugas yang berada dilokasi perkara di jalan Dewi Sartika, gang Menteng RT 02/09, Ciputat,   belum bisa berbuat banyak. Mereka masih menunggu datangnya alat berat dan mesin pemotong baja.

“Baru satu yang diatas nancep (patahan besi) di turunin. Tapi yang ke gencet belum. Identitasnya belum jelas,” terangnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sekitar pukul 13.00 WIB (bukan 17.00)telah terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan 4 turut menjadi korban. 3 orang pekerja masing-masing Jalil (45 tahun) sebagai ketua tim cheking, Leman (50 tahun) dan Yoto (30 tahun) meninggal ditempat. Sedangkan 1 korban atas nama Wanto (25 tahun) kondisinya kritis.

Menurut keterangan Agung kurniawan (28 tahun) salah satu pekerja proyek, menjelaskan, ketiga korban saat kejadian sedang bekerja pada mesin tower creen. Menurut warga KampungBojong RT 02/10, Kunciran Indah, kecamatan Pinang, Tangerang Kota ini bordes bagian belakang melengkung.

“Evakuasi harus dari PT yang punya alat berat untuk memotongnya (besi baja),” ungkapnya.(yud)

 




Sambangi Pengungsi Banjir, Zaki Tampung Curhat Warga Kresek

Kabar6-Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Banten, termasuk Kabupaten Tangerang, kiranya cukup menyengsarakan warga.

Pasalnya, tak hanya menggenangi rumah, banjir juga merendam ratusan hektar sawah dan, memaksa ribuan warga mengungsi serta merusak infrastruktur jalan.

Bupati Tangerang terpilih yang kini tinggal menunggu jadwal pelantikan, Ahmed Zaki Iskandar, Minggu (13/1/2013) menyambangi warga korban banjir yang ada di Kecamatan Kresek.

Dalam kesempatan itu, selain memberikan bantuan berupa bahan makanan, pakaian, selimut dan obat-obatan, Zaki juga menyempatkan diri untuk mendengarkan langsung curhat warga terkait bencana yang diderita.

“Saya sengaja datang untuk melihat dan mendengarkan langsung keluhan warga di Kecamatan Kresek ini terkait bencana banjir yang terjadi,” ujar Zaki yang sejak beberapa hari terakhiur terus berkeliling kesejumlah wilayah yang terkena banjir. 

Menurut Zaki, kondisi banjir serta informasi langsung dari warga nantinya akan dijadikan tolak ukur untuk menanggulangi persoalan bencana dimasa mendatang. 

“Kedepan kita akan terus berkordinasi dengan Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Pusat untuk pembuatan tanggul di hilir Sungai cisadane. Tanggul itu diharapkan bisa mengantisipasi banjir yang terjadi,” kata Zaki lagi.

Sementara, Ahmad Sadikin (45), salah seorang warga Kresek mengharapkan agar pemerintah dapat mengantisipasi banjir di wilayah itu dikemudian hari.

Ya, banjir yang terjadi di Kecamatan KResek mengakibatkan sedikitnya 500 warga setempat mengungsi akibat perkampungan mereka terendam banjir.(Arsa)




Penertiban Tempat Prostitusi di Tangsel Selalu Bocor

Kabar6-Kebocoran informasi adanya rencana kegiatan penertiban penyakit masyarakat (Pekat) di Kota Tangerang Selatan kembali terjadi. Alhasil, puluhan petugas gabungan yang datang lokasi yang tak membuahkan hasil.

“Saya yakin ini sudah bocor duluan,” ungkap Kepala Seksi Protokoler Satpol PP, Mahali, di kelurahan Sawah Baru, Ciputat, kemarin malam.

Ia menjelaskan, sesudah magrib menjelang penertiban dirinya banyak menerima pesan singkat dan telepon masuk dari orang tak dikenal. Semuanya orang-orang misterius tersebut menanyakan hal senada tentang rencana penertiban wanita malam. Pertanyaan tersebut diakuinya tak ada satu pun yang dijawab oleh Mahali.

Masih menurut Mahali, desakan dan keluhan dari masyarakat terkait menjamurnya tempat prostitusi terselubung terus meningkat. Termasuk di wilayah kecamatan Ciputat yang malam itu menjadi obyek sasaran penertiban.”Tidak ada satu pun nomor yang saya kenal,” klaim Mahali.

“Dibelakang kantor kelurahan Sawah Baru banyak dilaporkan jadi tempat prostitusi dan untuk Samudera (arena musik hidup dangdut) perlu ada pembicaraan dulu, jangan sampai mentok di kelurahan dan kecamatan,” tambahnya saat diskusi jelang penertiban dihadapan camat dan sejumlah lurah di Ciputat.

Ditempat sama, Camat Ciputat, Deden Juardi, mengatakan, sangat mengapresiasi adanya jadwal operasi tempat-tempat hiburan yang terindikasi dijadikan ajang bisnis syahwat. Ia mengaku gerah dengan pergunjingan publik yang menuding pimpinan wilayah terkesan cuek.

“Sudah lama kita tunggu operasi seperti ini karena SOP-nya ada di Satpol PP.  Saya ga mau wilayah saya jadi pembicaraan orang banyak tempat hiburan maksiat,” kata Deden.

Pengamatan langsung kabar.com dilapangan, petugas gabungan yang terdiri dari Dinsosnakertrans, Satpol PP Kota Tangsel dan camat serta lurah merangsek ke kawasan Sawah Baru. Mereka memasuki bangunan semi permanen yang ada ditengah perkebunan dan sawah milik pengembang perumahan.

Namun, aparat tak satu pun menemukan wanita penghibur karena kondisi gubuk-gubuk sudah gelap dan terkunci. Padahal, setengah jam sebelum kegiatan berjalan banyak ditemukan wanita malam yang mangkal dipinggir-pinggir jalan Raya Cendrawasih.(yud)

 




Airin Janji, 2013 Alokasi Dana Pendidikan Ditambah

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel, Airin Rachmi Diany, mengakui bila selama dirinya diparuh waktu kedepan memimpin penyelesaian segudang masalah pendidikan sangat ditunggu oleh masyarakat.

Termasuk penyelesaian bagi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang kini bola panasnya menggelinding.

“Ada atau tidaknya RSBI kualitas pendidikan harus tetap bisa dijaga. Pendidikan berkualitas tidak bisa diukur dari sarana dan prasarana yang lengkap serta mahal saja,” terang Airin, Minggu (13/1/2013).

Ia menilai,dunia pendidikan memiliki peranan besar dalam memajukan sebuah bangsa dan daerah. Oleh karena itu Pemkot Tangsel terus memprioritaskan bidang pendidikan, langkahnya yakni dengan melakukan pembenahan dan peningkatan sistem pelayanan.

“Bahkan pada tahun 2013 Tangerang Selatan memberikan porsi diatas 30 persen. Bila ketentuan awalnya hanya 20 persen,” ungkap Airin.

Sebagai bentuk komitmen untuk memajukan dunia pendidikan, kata Airin, telah dilakukan beberapa langkah strategis dan terobosan di tahun 2012 lalu.

Yakni, penambahan prasarana ruang kelas sebanyak 173 lokal untuk tingkat SD, 13 ruang kelas lokal untuk SMP dan 29 ruang kelas ditingkat SMA.

Masih menurut Airin, realisasi pemberian dana biaya operasional sekolah daerah (BOSDA) untuk 208 Sebesar Rp 32 milyar lebih dan BOSDA untuk 17 SMP mencapai 15 milyar lebih.

Ditambah lagi Dana Sumbangan Pendidikan (DSP) untuk 29 SMA dan 5 SMK sebesar Rp 10 milyar lebih. Pada tahun 2013 ini alokasi anggaran untuk pos-pos tersebut bahkan ditingkatkan.

“Kalau kita ingin memajukan dunia pendidikan, tingkatkan sarana dan prasarana. Terasa berat, tapi bila ada pemetaan yang baik dan benar serta tidak ada tumpang-tindih anggaran di pusat, provinsi dan daerah maka pasti bisa,” papar Airin.

“Untuk RSBI kita serahkan sepenuhnya kepada pemerintah pusat karena sekarang formulasinya juga sedang dirancang,” tambahnya.(yud)