Pengurus MUI Tangsel Dilarang Berpolitik Praktis

Kabar6-Seluruh tokoh agama serta alim ulama yang tergabung di Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang Selatan(Tangsel) diharapkan tak terlibat dalam kegiatan politik praktis.

Sebab, tugas pokok dan fungsi utama lembaga ini adalah menyebarkan aqidah serta syariat islam juga menjadi suri tauladan semua umat.

Demikian disampaikan Ketua MUI Kota Tangsel, KH Saidih, di gedung Joeang PGRI, Pamulang, kemarin. “Jangan terlalu tajam bergerak dibidang politik,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, tak larangan khusus bila ada tokoh agama di MUI Kota Tangsel ingin terjun ke dunia politik. Baik kapasitas untuk pencalonan dirinya menjadi wakil rakyat di lembaga legislatif atau pun menjadi tim sukses bagi pasangan calon atau kandidat tertentu.

Apalagi negara telah mengatur didalam Undang-undang Dasar 1945. Bahwa negara menjamin kemerdekaan dan kebebasan berserikat serta berkumpul bagi seluruh masyarakat.

Namun, KH Saidih, mengingatkan ada satu catatan penting yang harus dipegang teguh oleh seluruh para tokoh agama dan alim ulama di MUI Kota Tangsel.

Mereka hendaknya tidak mendompleng nama lembaga tersebut demi meraih simpati dari masyarakat sebagai konstituennya.

“Nama MUI-nya jangan dibawa-bawa dalam berpolitik. Tapi bawa saja nama pribadi sebagai masyarakat umum,” pesannya.

Tokoh masyarakat dan pemuka agama yang bermukim di Pamulang ini menyatakan bahwa pada 2013 telah tahun politik. Sebab, pesta demokrasi pemilihan presiden dan calon legislatif sudah didepan mata.

Sebagian besar masyarakat diseluruh penjuru nusantara, tambahnya, di tahun 2014 mendatang bakal larut dalam euforia politik.

Sayangnya, ia melihat seringkali momentum tersebut kerap dimanfaatkan oleh segelintir oknum selalu mengatasnamakan agama dan umat untuk meraih keuntungan pribadinya.

“Kalau terus bergelimang politik ditengah masyarakat juga tidak baik,” tegas sesepuh ini dalam kesempatan penyerahan Dana Bantuan Hibah Tahun 2013 dari Pemkot Tangsel yang dihadiri langsung oleh Walikota Airin Rachmi Diany.(yud)




2 Warga Kota Tangerang Tewas Terseret Arus Banjir

Kabar6-Banjir di Kota Tangerang mulai menelan korban jiwa. Dua warga setempat ditemukan tewas akibat terseret arus banjir yang melanda wilayah tersebut sejak beberapa hari terakhir.

Kedua korban tewas tersebut adalah, Andi alias Abi (28), karyawan pabrik tahu dikawasan Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh dan Kliwon (60), warga Kelurahan Karang Mulya, Kecamatan Karang Tengah.

Jenazah keduanya ditemukan terseret arus banjir di dua lokasi berbeda, tak jauh dari kediaman masing-masing, Kamis (17/1/2013).

Eman, salah seorang teman Abi mengatakan, sedianya Abi sudah menghilang sejak Rabu (16/1/2013) kemarin, saat dirinya berenang disekitar wilayah banjir.

Derasnya arus banjir membuat Abi yang tak mahir berenang terseret hingga tenggelam. Teman-teman korban sejak kemarin terus berupaya melakukan pencarian, namun jenazah korban baru ditemukan sekarang.

“Rencananya, setelah disemayamkan di pabri tahu tempatnya bekerja, jenazah abi akan dibawa ke ke kampung halamannya di Garut, Jawa Barat untuk dimakamkan,” kata Eman lagi.

Sementara, jenazah Kliwon yang juga hilang sejak Rabu (16/1/2013) kemarin, juga ditemukan hari ini tak jauh dari kediamannya di Kelurahan Karang Mulya, Kecamatan Karang Tengah.

Seperti diketahui, banjir yang melanda wilayah Kota Tangerang sejak 3 hari terakhir, hingga kini belum juga menunjukkan tanda-tanda akan surut.

Disejumlah lokasi, ketinggian air banjir bahkan sudah pada tahap mengkhawatirkan. Di Perumahan Ciledug Indah 1 misalnya, ketinggian air banjir masih mencapai 1,5 meter.

Sedangkan di komplek DDN, ketinggian air mencapai 1 meter. Sedangkan yang terparah adalah di kawasan Perumahan Total Persada. Ketinggian air banjir dikawasan itu mencapai 2,5 meter.

Saat ini, ribuan Kepala Keluarga (KK) dilokasi banjir masih mengungsi ke sejumlah posko banjir yang telah disiapkan pemerintah setempat. Warga berharap, banjir bisa segera surut.(rani)

 




Urus Surat Kematian, Tanda Tangan Camat Cipondoh Dibandrol Rp. 100 Ribu

Kabar6-Budaya Pungutan liar (Pungli) kiranya masih menggelayuti mental pegawai di sejumlah instansi pemerintahan di Kota Tangerang. Parahnya, praktek pungli yang dilakukan tidak lagi mempertimbangkan norma-norma yang ada.

Seperti dugaan pungli yang dilakukan oleh oknum pegawai di kantor Kecamatan Cipondoh. Hanya untuk mendapatkan tanda tangan Camat pada selembar surat kematian, oknum pegawai berinisial D mematok tarif sebesar Rp. 100 ribu.

Praktek pungli ini terkuak setelah adanya pengakuan dari Ade, istri dari Almarhum Jamaludin, kontributor TVRI yang meninggal dunia beberapa hari lalu.

Untuk bubuhan tanda tangan camat pada lembar surat kematian sang suami, Ade harus merogoh kocek sebesar Rp. 100 ribu.

“Saya dimintain uang Rp.100 ribu untuk tanda tangan dan legalisir surat kematian suami saya dan surat ahli waris,” ujar Ade yang menetap di Kelurahan Kenanga, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis (17/1/2013).

Tapi, lanjut Ade, karena memang dirinya sedang butuh untuk mengurus surat ahli waris guna mengambil tabungan suami di bank, terpaksa pungli tersebut dipenuhinya.
“Uang Rp. 100 ribu itu bagi saya cukup besar dan memberatkan. Karena, saya baru saja kehilangan suami dan kini juga harus menghidupi anak yang masih berusia 3 tahun seorang diri. Kok masih di pungli juga,” ujar Ade geram.

Camat Cipondoh, Lilih Jairun yang dikonfirmasi hal itu menolak tuduhan pungli yang dilakukan stafnya. “Sepengetahuan saya, surat kematian itu dibuat dikelurahan, tidak ada tanda tangan camat,” tutur Lilih.

Menurut Lilih, bahwa bubuhan tanda tangan Camat hanya ada di lembar surat waris. “Memang ada tanda tangan saya, tapi tidak ada kutipan. Saya akan tindak bila memang ada yang seperti itu di Kecamatan ini,” kilahnya.(rani)

 




Bantu Korban Banjir, Traktor Muda Golkar & KNPI Sisir Pelosok Kota Tangerang

Kabar6-Banyaknya titik banjir yang menerjang wilayah Kota Tangerang, menggugah rasa kepedulian kalangan pemuda diwilayah bervisi Akhlakul Karimah tersebut.

Sebagai wujud kepedulian, sejumlah pemuda yang tergabung dalam wadah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Traktor Muda Golkar wilayah setempat turut ambil bagian dalam membantu wargaa yang menjadi korban bencana.

Tak tanggung-tanggung, kalangan pemuda dari kedua ormas inipun sengaja menyalurkan bantuannya dengan melakukan penyisiran ke sejumlah wilayah banjir yang dirasa kurang mendapatkan perhatian dan bantuan.

“Sejauh ini, hanya dua lokasi yang menjadi pusat perhatian, karena merupakan kawasan terparah yang terkena banjir, yaitu Ciledug Indah I dan Total Persada. Makanya, kami melakukan penyisiran agar penyaluran bantuan bisa alebih merata,” ujar Ketua Traktor Muda Golkar, Mustafa Kamaludin SH, M.Hum.

Seiring dengan gerakan penyaluran bantuan yang tengah digalangnya bersama aktivis KNPI, pria yang akrab dipanggil Ganyong ini mengajak seluruh kalangan pemuda diwilayah tersebut untuk terus bahu-membahu dan berperan aktif dalam gerakan sosial dalam bencana banjir kali ini.

“Kami dalam wadah Traktor Muda Golkar akan terus bahu-membahu megabdikan jiwa raga untuk masyarakat Kota Tangerang, termasuk dalam musibah banjir yang terjadi saat ini,” kata Ganyong lagi.

Sementara, Ketua KNPI Kota Tangerang, Ibrohim mengatakan seluruh organ KNPI Kota Tangerang sudah diterjunkan kelapangan guna memberikan pertolongan pada korban banjir.

“Sejumlah OKP di bawah naungan KNPI juga kami siagakan untuk memberikan bantuan. Seperti Tagana dan Karang Taruna,” katanya.

Dalam aksi sosialnya kali ini, Traktor Muda Golkar dan KNPI menyalurkan bantuan berupa mie instans dan air mineral ke sejumlah titik banjir yang tersebar di pelosok wilayah Kota Tangerang.(rani)




SDN Total Persada Jadi Posko Banjir, Jam Belajar Siswa Dikurangi

Kabar6-Gara-gara luapan air banjir yang tak kunjung surut, jam belajar siswa di SDN Total Persada, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang terpaksa dikurangi.

Selain air banjir, berkurangnya jam belajar siswa juga dilakukan karena banyak ruang kelas yang dipakai posko banjir dan untuk menampung para pengungsi.

Bahkan dari 20 ruang kelas yang ada, saat ini hanya tinggal 6 ruang kelas yang digunakan untuk belajar siswa. Sisanya habis untuk posko dan menampung para pengungsi.

Kepala Sekolah SDN Total Persada, H.Elih mengatakan, saat ini seluruh siswa hanya belajar 2 jam. “Selain ruang kelas yang dipakai untuk pengungsi, jumlah siswa yang hadir juga berkurang hingga 50 persen,” ujar H. Elih.

Sementara, ribuan warga korban banjir dikawasan Perumahan Total Persada mengeluhkan minimnya sarana dan prasarana, khususnya untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) yang disiapkan dilokasi pengungsian tersebut. 

“Sarana MCK disini minim. Jadi, kami kesulitan bila ingin buang air. Belum lagi ketiadaan selimut, membuat anak-anak saya menggigil kedinginan pada malam hari,” ujar Leni Sedianingsih, salah seorang Perumahan Total Persada yang menjadi korban banjir.

Sementara, menyikapi kondisi banjir kini melanda, Walikota Tangerang H. Wahidin Halim menginstruksikan seluruh camat di wilayah yang terkena banjir untuk memetakan kondisi dan kebutuhan warga yang menjadi korban banjir.

Tak hanya itu, Walikota juga meminta ibu-ibu PKK untuk ikut terlibat membantu para korban banjir yang ada, khususnya untuk memenuhi kebutuhan makanan di dapur-dapur umum yang tersebar di seluruh titik banjir.

“Camat harus melakukan kontrol dilokasi banjir. Jangan sampai rakyat kelaparan kareba tidak mendapatkan makanan,” ujar Walikota lagi.(Ali/rani)




PDIP Kota Tangerang Buka Pendaftaran Cawalkot

Kabar6-DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Tangerang, membuka kesempatan bagi para tokoh maupun putra terbaik di daerah itu untuk mendaftarkan diri sebagai Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota 2013-2018.

Hal ini, guna menghadapi Pemilukada Kota Tangerang yang bakal digelar pada 5 September tahun ini.

Penjaringan yang dilakukan partai moncong putih ini juga, akan dimulai pada 4 hingga 16 Pebruari mendatang.

“Benar, kami akan buka pendaftaran bagi para tokoh dan putra terbaik di daerah ini. Pembukaannya, dimulai pada 4-16 Pebruari mendatang,” ungkap Ketua DPC PDIP Kota Tangerang, Hendrizen, kepada Kabar6.com, Kamis (17/1/2013).

Senada dijelaskan Humas PDIP Kota Tangerang, Tatang Sobari, pihaknya telah membentuk sejumlah panitia untuk menangani penjaringan para kandidat yang berminat mendaftarkan diri di partai besutan Megawati Soekarno Putri ini.

Formulir pendaftaran kata Tatang, sudah dipersiapkan dan kepada calon pendaftar dapat mengambil formulir tersebut di kantor DPC PDIP yang beralamat di Ruko Pemasaran Modernland Kota Tangerang.

“Sedangkan, untuk biaya pendaftaran, ditentukan berapa nilainya. Yang jelas untuk biaya administrasi pasti ada,” ujar Tatang.

Tekait syarat yang harus dipenuhi para calon tersebut lanjut Tatang, masih dalam kategori normatif. Tentunya, visi dan misi para kandidat tersebut, harus sama dengan partai ini.

“Nama-nama yang sudah terjaring, akan direkomendasikan ke DPD dan DPP. Sejumlah nama itu, akan menjalani fit and propert test di pusat,” katanya.

Ditambahkan Tatang, usai menjalani uji kelayakan dan kepatutan, nama-nama itu akan diputuskan dan direkomendasikan kembali ke DPC PDIP Kota Tangerang untuk diusung sebagai Calon Wakilkota dan Wakil Walikota.

“Hingga saat ini, satu nama pun belum kami ajukan. Namun, kami akan tetap memprioritaskan semua nama yang mendaftar baik dari internal maupun eksternal partai. Jika memang layak, nama-nama itu jelas kami ajukan,” tandasnya.(arsa/din)




Ada Berkah Ditengah Bencana Yang Melanda

Kabar6-Meski disebut sebagai bencana, namun bagi sebaian kalangan banjir yang melanda sejumlah wilayah di Tangerang kali ini justru membawa berkah.

Setidaknya, itulah yang terfikir di benak Ahmad (25), salah seorang pemilik perahu getek (perahu dadakan yang dibuat dari batang pohon pisang atau jirigen) dilokasi banjir Perumahan Total Persada, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang.

Betapa tidak, dengan perahu geteknya, Ahmad bisa mendulang rupiah hingga Rp. 400 ribu sampai Rp. 500 ribu perhari, selama banjir menggenangi wilayah tersebut.

“Padahal kalau hari biasa (tidak banjir), paling banyak saya cuma bisa mengantongi Rp. 30 ribu dari hasil mengatur lalu lintas,” ujar Ahmad yang sehari-hari mencari rejeki sebagai Pak Ogah di ruas jalan utama diukawasan tersebut, Kamis (17/1/2013).

Ya, saat banjir seperti sekarang, Ahmad dan tiga temannya sengaja menggunakan perahu getek untuk menyeberangkan warga dari lokasi banjir.

Untuk warga umum, biasanya Ahmad dan teman-temannya mematok tarif Rp. 10 ribu untuk sekali menyeberang. Bila menyeberang berikut sepeda motor, tarif dipatok sebesar Rp. 15 ribu.

Namun, khusus untuk anak-anak dan pelajar, tarif yang dipatok Ahmad cuma sebesar Rp. 5 ribu. “Hasil yang didapat dari perahu getek ini, kami bagi rata bertiga,” ujar Ahmad sambil menunjuk dua temannya yang sedang sibuk menyeberangkan warga.

Pengakuan serupa juga dilontarkan Sahrudin (22), pemilik ojek gerobak dilokasi banjir dikawasan Perumahan Ciledug Indah I, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.

“Hasilnya lumayan. Bila beroperasi dari pagi sampai malam, kami bisa mengumpulkan hingga Rp. 1 juta perhari. Uang yang terkumpul akan kami bagi rata bersama 3 teman kami lainnya,” ujar Sahrudin lagi.

Pengamatan kabar6.com, hingga saat ini luapan air banjir masih menggenangi sejumalh wilayah di Kota Tangerang. Lokasi banjir terparah berada di kawasan Perumahan Total Persada, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang.

Dikawasan ini, banjir yang kemarin sempat surut, hari ini kembali pasang dengan ketinggian mencapai 3 meter. Alhasil, lebih dari 1.000 Kepala Keluarga (KK) dikawasan itu masih menetap di pengungsian.

Sementara, proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa SD diwilayah itu terpaksa dikurangi, mengingat gedung SDN yang ada juga digunakan untuk lokasi pengungsian sementara.(ali/arsa/rani)




Akibat Banjir, PLN Padamkan 866 Gardu di Jakarta dan Tangerang

Kabar6-Dalam upaya mengantisipasi hal yang tidak diinginkan  pihak PLN Jakarta dan Tangerang telah  memadamkan 866 gardu listrik di sejumlah lokasi banjir di sebagian besar DKI Jakarta dan tangerang.

Di Tangerang, gardu yang dipadanmkan di wilayah Cikupa dan Teluknaga.

Irwan Darwin, Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta raya dan Tangerang kepada wartawan mengatakan saat ini  sebanyak 866 gardu yang dipadamkan di wilayah Jakarta dan Tangerang ,Kamis (17/1/2013) pukul 12.30 WIB.

Langkah ini diambil PLN sehubungan dengan status Siaga Banjir di Ibukota. Karenanya PLN berusaha mengamankan pelanggan dengan memadamkan aliran listrik.

Hingga pukul 12.30  sebanyak 866 gardu yang dipadamkan di wilayah Jakarta dan Tangerang, meliputi wilayah  Menteng, Cempaka Putih, Tanjung Priok, Marunda, Pondok Kopi, Bandengan, Teluk Naga, Cikupa, Cengkareng, Kebon Jeruk, dan Bulungan.

Irwan menghibau kepada warga yang rumahnya terendam banjir atau gardu Distribusi PLN kebanjiran,diharapkan masyarakat melakukan hal-hal sebagai berikut.

1. Pastikan Meter Circuit Breaker (MCB) / sekering dalam posisi mati (off)
2. Matikan semua peralatan listrik dengan mencabut kabel dari stop kontak
3. Setelah banjir surut dan keadaan aman, keringkan dengan sempurna peralatan listrik (seperti saklar, stop kontak) yang sempat terendam banjir sebelum digunakan kembali.(bbs/sak)

 




Merasa Tidak Punya Musuh, Nazar “KDI” Ingin Anaknya Kembali

Kabar6-Nazar “KDI” dan istrinya Musdalifah mengaku cukup panik dan ketakutan atas keselamatan putrinya Siti Nurjanah alias Nana (11), yang diduga diculik orang tak dikenal dari sekolahnya di SDN 6, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Suka Asih, Kota Tangerang, Kamis (17/1/2013).

“Sampai sekarang saya dan istri masih kalut dengan keselamatan Siti Nurjanah. Bahkan, istri saya sekarang masih mengurung diri di kamar sambil berzikir dan berdoa,” kata Nazar lagi.

Ditanya apakah Nazar selama ini merasa memiliki musuh, penyanyi muda yang fasih melantunkan lagu-lagu timur tengah itu merasa baik-baik saja dengan semua pihak.

“Kalau saya sih sejauh ini merasa tidak punya musuh. Tapi, kalau ada pihak yang tidak suka dengan saya atau istri, ya itu saya tidak tahu. Tapi mungkin saja ada pihak yang tidak menyukai kami,” ujar Nazar lagi.

Saat ini, kata Nazar, yang paling dia dan istri saya inginkan adalah, Siti Nurjanah bisa kembali dengan selamat.

“Sekarang kami ingin anak kami kembali dulu dengan selamat tidak kurang satu apapun. Soal apa sebenarnya yang diinginkan oleh penculik itu, saya akan dengarkan,” kata Nazar.

Ya, Siti Nurjanah alias Nana (11), putri tiri pedangdut Nazar “KDI” dikabarkan diculik orang tak dikenal. Peristiwa itu berlangsung di sekolah Nana, di SDN 6, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Suka Asih, Kota Tangerang, Kamis (17/1/2013).(tom migran/abie)




Polisi Belum Rinci Ciri-ciri Penculik Putri Tiri Nazar “KDI”

Kabar6-Kepolisian Resor Metropolitan Tangerang hingga kini masih belum bisa menyimpulkan ciri-ciri pelaku yang diduga menculik Siti Nurjanah alias Nana (11), putri tiri Nazar “KDI” dari sekolahnya di SDN 6, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Suka Asih, Kota Tangerang, Kamis (17/1/2013).

“Memang benar Nazar dan Musdalifah telah melaporkan dugaan kasus penculikan terhadap putri mereka. Saat ini, kami sedang memburu pelaku penculikan tersebut,” ujar Kapolres Metropolitan Tangerang, Kombespol Wahyu Widada kepada kabar6.com.

Menurut Kapolres, pihaknya belum bisa merinci ciri-ciri pelaku karena saat ini proses penyidikan sedang berlangsung dan pelakunya sedang diburu.

Ya, Siti Nurjanah alias Nana (11), putri tiri pedangdut Nazar “KDI” dikabarkan diculik orang misterius. Peristiwa itu berlangsung di sekolah Nana, di SDN 6, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Suka Asih, Kota Tangerang, Kamis (17/1/2013).

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com, petistiwa penculikan berlangsung sangat cepat. Saat kejadian, Nana yang kini duduk di bangku kelas V itu sedang membeli makanan di salah satu warung yang ada disamping sekolah.

Tiba-tiba muncul dua orang mengendarai sepeda motor dan langsung membawa kabur Nana dari lokasi kejadian. “Kejadiannya cepat sekali,” ujar Budi, tukang becak yang biasa mangkal di SDN 6.

Sebelum dibawa kabur, kata Budi, Nana sempat berteriak-teriak minta tolong. Bahkan, banyak warga sekitar yang mendengar teriakan tersebut. Hingga kini, belum diketahui pasti apa motif dibalik penculikan tersebut.(tom migran/abie)