Dibakar Hidup-hidup, Ratusan Warga Sipil Tewas

Kabar6-Busyet Dach. Lebih dari 100 orang, tewas dibunuh oleh pasukan loyalis Presiden Suriah, Bashar al-Assad, di kota Holms, Selasa (15/1/2013).

Menurut organisasi Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Kamis (17/1/2013), sejumlah korban dibakar hidup-hidup di rumah mereka, dan beberapa lainnya ditembak atau ditikam, saat tentara pro-Assad menyerbu distrik Basatin al-Hasawiya.

“Menurut data Observatorium 14 orang berasak dari satu keluarga, termasuk diantaranya tiga orang anak, Ini harus diselidiki oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata Rami Abdelrahman, kepala Observatorium, seperti dikutip dari Reuters.

Dalam insiden sebelumnya, sebuah ledakan terjadi di universitas terbesar di Suriah, yaitu Universitas Aleppo, Selasa (15/1/2013), menewaskan sedikitnya 82 orang dan melukai 192 orang lainnya.

Menurut Duta Besar Suriah, Bashar Jaafari ledakan itu terjadi ketika pihak universitas tengah menyelenggarakan ujian bagi para mahasiswanya. Pemerintah Suriah menuding ledakan itu dilakukan oleh kelompok teroris, namun tidak merinci nama kelompok tersebut.

Pihak berwenang Suriah saat ini tengah menyelidiki penyebab ledakan tersebut, namun diduga disebabkan oleh bom, atau rudal yang ditembakan oleh pesawat tempur. (Trbn/sak)

 




Posko Banjir di Tangerang Dipenuhi Anak-anak & Wanita

Kabar6-Hingga Jumat (18/1/2013) dini hari, luapan air banjir masih merendam ribuan pemukiman warga di sejumlah wilayah di Kota Tangerang.

Ketinggian air di lokasi banjir juga cukup berfariatif, mulai dari 30 centimeter hingga 3 meter.

Seperti di Ciledug Indah I, ketinggian air mencapai 1,5 meter. Kampung Candulan 1 meter, komplek Departemen Dalam Negeri 30 centimeter, Perumahan Totatl Persada 3 meter, Perumahan Mutiara Pluit 2,8 meter dan Perumahan Pondok Arum 1 meter.

Merujuk data Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Tangerang, titik pengungsi banjir wilayah barat Kota Tangerang berada di 13 lokasi.

Diantaranya SDN Total Persada 361 jiwa. Posko RT 07/07 Total Persada 361 jiwa, Total Persada RT 09/07 400 jiwa, Total Persada RT 10/07 250 jiwa.

Sedangkan di Perum PPD 48 jiwa, Perum Purati 820 jiwa, Perum Alamanda 192 jiwa, Masjid Al Muhajidin 500 jiwa, Perumahan Taman Elang 350 jiwa, Perumahan Periuk Damai 450 jiwa.

Sedangkan di wilayah Timur Kota Tangerang, pengungsi banjir berada di Posko Ciledug Indah 20 Kepala Keluarga (KK). Posko Pedurenan 51 KK atau 223 jiwa, Kampung Candulan 57 KK atau 223 jiwa.

Ketua Tagana Banten H. Andika Hazrumy mengatakan, para pengungsi didominasi oleh kalangan anak-anak, wanita juga lansia.

“Para korban banjir itu sangat membutuhkan bantuan. Kaum wanita membutuhkan pembalut, sedangkan anak-anak balita membutuhkan pempers.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI ini mengakui, bantuan yang datang saat ini masih bersifat makanan dan minuman. Belum mencakup pada kebutuhan lain. Padahal semuanya sangat di butuhkan.(rani)




Gara-gara Banjir, Penumpang di Stasiun KA Serpong Anjlok 10 Persen

Kabar6-Akibat banjir yang melanda wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi), jumlah penumpang kereta api di Stasiun Serpong merosot hingga 10 persen.

Kondisi penurunan penumpang tersebut juga disebabkan layanan kereta api hanya sampai Pal Merah. Padahal, rute yang ditetapkan adalah Serpong-Tanah Abang.

“Kami umumkan sejak pagi bahwa kami hanya melayani hingga Pal Merah, tidak sampai Tanah Abang, makanya banyak yang urung berangkat,” ujar Kepala Stasiun Serpong, Setia Gunada, Kamis (17/1/2013).

Biasanya, satu hari operasi yang berlangsung hingga pukul 24.00 WIB, pihaknya bisa kebanjiran penumpang hingga 6.000 orang. Namun, kali ini, jumlahnya bisa berkurang hingga 10-15 persen.

“Alasannya mungkin karena memang tidak sampai Tanah Abang, dan memang cuaca hujan dan banjir Jakarta yang menyebabkan penumpang berkurang,” jelasnya.

Meskipun layanan hanya sampai setengah perjalanan, soal layanan kereta api di Satasiun Serpong, kata Setia, tidak ada yang dikurangi dan berjalan seperti biasa.
Tapi, dia juga tidak bisa memastikan kapan rute akan kembali normal. Semua tergantung dari kondisi banjir di Jakarta.

“Pelayanan seperti biasa, hanya saja tidak sampai ke Tanah Abang. Kalau kapan rute akan kembali normal, tergantung situasi di Tanah Abang,” tandasnya.

Wawan (54), warga Parung Panjang mengaku cukup kecewa karena kereta tidak sampai ke Tanah Abang. Namun, karena ada keperluan mendesak, dia terpaksa tetap naik kereta ke Jakarta, dan akan meneruskan perjalannya dengan bus dari stasiun Pal Merah.
“Nanti lanjut naik bus. Tapi entahlah, apa bus juga bisa jalan,” ucap pria paruh baya tersebut.

Sementara Wulan (21), warga Serpong yang bekerja di Jakarta mengatakan, pihaknya terpaksa mengurungkan niatnya untuk bekerja di kawasan Sudirman, lantaran banjir.
“Begitu tahu kereta tidak sampai sana  karena banjir, saya tidak bekerja hari ini. Saya langsung mau balik saja. Percuma, nanti naik bus juga banjir,” keluhnya. (iqmar)




Tarif Parkir Melambung, Pengelola Setos Diprotes

Kabar6-Sedikitnya, ratusan penghuni dan pelanggan Serpong Town Square (Setos), Kota Tangerang kecewa dengan pengelola parkir setempat.

Pasalnya, kenaikan parkir yang hampir mencapai 30 persen itu diberlakukan sepihak di dalam areal Setos tersebut.

“Gila, naiknya tarif parkir ini tanpa pemberitahuan. Jangan-jangan kenaikan ini juga tidak diketahui pemerintah setempat, padahal tarif parkir juga berkaitan dengan setoran retribusi,” kecam Uus, salah satu pelanggan.

Sebelumnya, untuk langganan parkir bulanan, sepeda motor dikenakan biaya sebesar Rp. 35 ribu. Namun sejak manajemen mengganti pengelola parkir, tiba-tiba saja tarif naik menjadi Rp.50 ribu.

“Kalau mobil lebih parah lagi, sekarang bulanan Rp.125 ribu. Padahal kami disini adalah penghuni,” sebut Ena, salah seorang penghuni salah satu ruko di Setos.

Kenaikan tarif langganan parkir itu dianggap penghuni dan pelanggan sebagai tindakan yang sewenang-wenang. Terlebih bagi kalangan pegawai di beberapa perusahaan yang ada di areal Setos.

Sebab, ketika akan keluar areal parkir, mereka yang pegawai dan sudah langganan bertahun-tahun juga harus membayar saat keluar.

“Parahnya lagi, langganan saja masih harus bayar. Saya yakin parkirannya bermasalah, dan saya yakin kalau ini dibiarkan tempat itu akan tambah sepi. Sekarang saja sudah sepi, malah mengecewakan pelanggan,” sebut Ismail, pengunjung lainnya.

Ismail berencana akan berkoordinasi dengan penghuni apartemen dan ruko di Setos, untuk membawa persoalan itu ke pemerintah dan DPRD setempat.

Petugas parkir pun tak bisa berkata-apa apa saat ditanyai masalah keharusan bayar bagi pelanggan. Mereka hanya menjalankan tugas dan diperintahkan manajemen untuk meminta bayaran kepada siapaun yang masuk.

“Manajemen yang perintahkan, saya hanya ikuti perintah,” sebut petugas berseragam orange motif hitam yang minta namanya tidak diberitakan.(iqmar)




Rumah Janda di Bojong Cikupa Terancam Ambruk

Kabar6-Sebuah rumah tak layak huni miliki Ibu Nani (55), warga Kampung Bojong, Desa Bojong, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, terancam ambruk.

Pasalnya, kondisi rumah janda beranak 8 ini, hanya ditunjang dengan menggunakan bambu dan kayu seadanya.

Suheri, Anggota DPD KNPI Kabupaten Tangerang Bidang Organisasi mengatakan, kondisi rumah berdinding gribik dan berlantai tanah ini cukup memprihatinkan.

Dirinya, kuatir rumah itu ambruk ketika terus-menerus ditimpa hujan dan angin. Apalagi, saat ini cuacanya sangat ekstrim.

“Kami, prihatin dan miris melihat kondisi rumah itu. Rumah itu, sangat tidak sehat dan atapnya pada bocor. Jika tidak segera diperbaiki, rumah itu dipastikan bisa rubuh,” ungkap Suheri, kepada Kabar6.com, Jumat (18/1/2013).

Saat ini kata Suheri, pihaknya bersama rekan satu organisasi merasa terpanggil untuk membantu janda yang hanya menggantungkan hidupnya sebagai buruh tani ini.

“Sejak seminggu lalu, kami sudah bergerak meminta sumbangan ke para dermawan yang ada di wilayah itu. Alhamdulillah, saat ini dananya sudah terkumpul sekitar Rp6 jutaan,” kata pria yang akrab disapa Callank ini.

Dana yang sudah terkumpul lanjut Callank, akan diserahkan langsung ke pemilik rumah, untuk keperluan rehabilitasi.

“Kami, masih terus mencari donatur untuk membantu supaya rumah ini bisa dibangun layak,” tuturnya.

Senada dikemukakan Sekretaris DPD KNPI Kabupaten Tangerang, Zainal Abidin, selain mencari donatur dari pihak swasta, dirinya juga berharap kepada Pemerintah Daerah setempat agar membantu perbaikan rumah kumuh tersebut.

“Saya, minta Pemkab Tangerang agar mau membuka mata dan membantu pembangunan rumah ini. Kami perkirakan, dana untuk perbaikan rumah ini sekitar Rp20 jutaan lagi,” tandasnya.(din)




Satpol PP Segera Tertibkan Pengelola Parkir Off Street Kadaluarsa

Kabar6-Pengelola parkir off street (dalam gedung) di selruuh wilayah Kota Tangsel diperingatkan agar segera mengurus izinnya sesegera mungkin.

Jika tidak, aparat terkait akan melakukan penyegelan. Surat peringatan itu sudah dikirimkan dinas terkait dan ditengat hingga akhir pekan ini.

Demikian dikatakan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangsel Sukanta, Kamis (17/1/2013). “Bila tetap membandel, ya nanti akan kita tertibkan,” ujarnya.

Satpol PP bahkan sudah mendapatkan rekomendasi dari Dinas Pehubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) dan juga diperintah langsung Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany untuk menertibkan parkir off street tersebut.

“Ada banyak parkir off street yang habis masa izinnya dan bahkan tidak ada izinnya yang masuk kepada kami dari Dishubkominfo,” tegas Sukanta.

Menurut Sukanta, dalam surat rekomendasi itu, pihak Dishubkominfo sudah mengirimkan surat kepada semua pengelola parkir dalam gedung untuk segera menguru izinnya hingga Jumat (18/1), besok.

Artinya, jika sampai saat itu tidak ada pengurusa izin dan didapati saat razia tidak berizin, akan disegel. “Kami akan lakukan penyegelan. Ketaahuan ditempat tidak ada surat izin, pasti kami tindak,” imbuhnya.

Ditanya berapa jumlah parkiran yang direkondasikan untuk ditertibkan, Sukanta mengaku tidak hafal jumlahnya. Hanya saja, sudah ada titik-titik parkir yang diremoendasikan dan siap ditertibkan.

“Kita lihat sampai besok (hari ini), jika saat didatangi tidak ada izin maka akan ditindak. Kami juga sudah siapkan plang penyegelannya,” tegas Sukanta.

Kepala Dishubkominfo Tangsel Mursan Sobari menyatakan, pihaknya telah sejak lama akan melakukan penertiban atas parkir off street. Hal itu dilakukannya, menyusul telah ditertibkannya parkin on street (di jalanan) pada akhir tahun lalu.

“Benar, memang akan ditertibkan. Dan kami sudah membentuk tim bersama Satpol PP. Tinggal pelaksanaannya saja,” singkat Mursan tanpa merinci pula berapa jumlah yang akan ditertibkan.

Menurutnya, penertiban ini dilakukan dalam rangka taat aturan dan juga untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) yang kerap bocor dari sisi parkir.

“Semua parkiran akan kami tertibkan. Sebab, dari parkiran itu ada pemasukannya. Makanya perlu ada ketentuan jelas. Dan hanya parkiran yang berizin yang bisa diterik pajaknya, sedangkan yang tidak akan sulit ditarik. Dan masih ada yang tidak berizin,” pungkasnya.(iqmar)




Anak Tiri Nazar “KDI” Diduga Diculik Mantan Pengasuh

Kabar6-Penculikan terhadap Siti Nurjanah alias Nana (11), putri tiri Nazar “KDI”, diduga dilakukan oleh mantan pengasuh korban yang bernama Wati.

Kabar terkait dugaan itupun dibenarkan Dewi Nurmania (17), kakak kandung Nana. Sedianya, Nana yang kini duduk di bangku kelas V, diculik orang tak dikenal saat sedang membeli makanan di sekolahnya, SDN 6, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Suka Asih, Kota Tangerang, Kamis (17/1/2013).

Menurut Dewi, kecurigaan mengarah kepada Wati, karena Wati secara tiba-tiba minta berhenti tanpa alasan yang jelas.

“Mbak Wati itu baru dua bulan bekerja, tapi tiba-tiba mengundurkan diri. Apalagi perginya juga gak pamit,” ujar Dewi lagi.

Anehnya, lanjut Dewi, beberapa jam setelah Nana diculik, Wati sempat mengirim pesan singkat kepada orang tuanya, menanyakan kebenaran kabar tentang penculikan Nana.

“Bahkan tadi siang dia (Wati) kirim sms menanyakan apakah benar Nana diculik,” kata Dewi tanpa merinci kepada siapa pesan singkat itu dilayankan Wati.

Sementara, sejak beredarnya kabar terkait penculikan Nana, kini kediaman Nazar dan Musdalifah di Kelurahan Blendung, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, ramai dikunjungi kerabat.

Keluarga berkumpul untuk berdoa bersama demi keselamatan siswi kelas 5 SD tersebut. Sejumlah polisi berpakaian preman dikabarkan telah disebar untuk memburu pelaku penculikan tersebut.

Ya, Siti Nurjanah alias Nana (11), putri tiri pedangdut Nazar “KDI” dikabarkan diculik orang tak dikenal. Peristiwa itu berlangsung di sekolah Nana, di SDN 6, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Suka Asih, Kota Tangerang, Kamis (17/1/2013).(tom migran/abie)




Pengembang Perumahan di Tangsel Bangun Drainase Semaunya

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, melihat banyak pengembang perumahan yang tidak membuat saluran air (drainase). Kalau pun ada, konstruksinya sangat buruk sehingga menjadi salah satu penyumbang banjir.

“Setelah saya turun ke lapangan, ternyata ada drainase dari pengembangan perumahan yang tidak terintegrrasi dan dibuat secara asal-asalan,” ungkapnya, Kamis (17/1/2013).

Akibat dari tidak terintegrasinya drainase menyebabkan air mudah meluap sehingga terjadi genangan ke jalan dan rumah warga.

Pemkot Tangsel pun telah memberikan teguran kepada pengembang perumahan yang berada di kawasan kecamatan Pondok Aren itu.

“Kedepannya, perizinan akan lebih ketat agar tidak ada kejadian seperti ini,” kata Airin.

Selain drainase asal-asal, tambah Airin, penyebab lain banjir adalah karena saluran drainase yang kecil dan kali yang masih dalam proses normalisasi.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Pemprov Banten agar ukuran kali di Kota Tangsel dapat dilebarkan. Ada lahan yang perlu dibebaskan,” ujarnya.

Menurutnya meskipun genangan air yang menimpa sejumlah wilayah surutnya air satu hingga dua jam. Tetap saja hal itu harus dianggap banjir dan jadi ancaman buat warga.

“Saat ini ada 31 titik banjir yang sudah saya minta untuk dipantau terus menerus. Jadi, saya minta petugas yang sudah saya instruksikan siaga penuh selama 24 jam,” terangnya.

Guna penanganan banjir, terang Airin, pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk setahun kedepan. Kalau pun kurang, nanti akan ditambah lagi pada APBD perubahan 2013.

“Jumlahnya saya tidak hapal, tapi saya jamin cukup. Bahkan ada anggaran tak terduga Rp 3 miliar yang juga disiapkan jika memang mendesak,” terangnya.

Selain itu, menurutnya saat ini sudah ada bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Bantuan tersebut berupa peralatan dapur umum.

“Pemkot sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menangani banjir di Kota Tangsel,” katanya.

Secara terpisah, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel, Dwi Suryani, mengatakan pihaknya terus memotoring ketinggian air di sejumlah lokasi.

“Kami terus monitoring dan berkoordinasi dengan petugas dan relawan dilapangan,” ucapnya.

Dwi menuturkan, sejumlah titik banjir yang terus dipantau yakni, di perumahan yang diwaspadai antara lain, perumahan Villa Mutiara Kayu Gede I, perumahan Sekretaris Negara, Pondok Maharta, Taman Mangu Permai dan Pondok Pucung Indah II.

Perumahan Pondok Payung Mas, Inhutani, Pondok Hijau, Cirendeu, Bukit Nusa Indah, Griya Bintaro, Ciputat Baru, jalan Arya Putra, Rooswood Garden dan perumahan Puri Bintaro.

“Kamipun melakukan pemantauan terhadap ketinggian air di situ agar dapat diantisipasi jika terjadinya luapan,” terangnya.(yud)




Air Banjir Bisa Picu Kebakaran, Warga Dihimbau Waspada

Kabar6-Seiring dengan bencana banjir yang melanda akibat tingginya curah hujan saat ini, warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) juga dihimbau untuk mewaspadai konsleting (hubungan arus pendek) listrik.

Pasalnya, air yang membasahi instalasi listrik di dalam rumah, sangat berpotensi memicu terjadinya korsleting. Terlebih, sepanjang tahun 2012, mayoritas kebakaran disebabkan hubungan arus pendek.

Data yang dilansir pihak Kantor Pemadam Kebakaran Kota Tangsel menyebutkan, sepanjang tahun 2012 sedikitnya terjadi 59 kasus kebakarandiwilayah tersebut. Dimana, sebanyak 38 kejadian kebakaran dipicu oleh konsleting listrik.

Kepala Kantor Damkar Kota Tangsel Uci Sanusi mengatakan, pihaknya menyiagakan seluruh armada Damkar selama musim hujan ini.

Terdiri dari 4 unit pemdam kebakaran dan 1 unit mobil water suplay. Termasuk juga penyiagaan 24 jam petugas Damkar di Posko untuk mengantisipasi adanya laporan warga soal kebakaran.

“Damkar tetap siaga 24 jam setiap hari. Saat ini musim hujan dan kami khawatir kebakaran terjadi karena konsleting listrik,” ucapnya, Kamis (17/1/2013).

Guna mengantisipasi konsleting listrik akibat air hujan, warga diminta untuk mematikan arus listrik dari MCB atau yang lebih familiar dengan istilah meteran listrik apabila meninggalkan rumah dalam keadaan kosong.

Termasuk juga memeriksa sambungan-sambungan kabel. “Dikhawatirkan ada yang usang atau terkelupas. Itu bisa bahaya jika kena bocoran air hujan,” imbaunya.(iqmar)




Tol Sediyatmo Bandara Terendam, Penerbangan Masih Normal

Kabar6-Banjir kiranya semakin tak terkendali. Bahkan, Jalan Tol Sediyatmo Bandara Soekarno Hatta (BSH), persisnya di KM 24, Kamis (17/1/2013), juga terendam banjir.

Meski demikian, kondisi tersebut belum sampai menganggu operasional penerbangan di BSH. Bahkan, hingga malam ini belum ada penghentian jadwal penerbangan akibat pengaruh kondisi cuaca buruk yang terjadi.

“Sejauh ini penerbangan di bandara masih baik-baik saja. Faktor cuaca tidak menyebabkan pesawat delay. Runway juga tidak closed dan tidak ada genangan air,” ujar Manajer Umum Kantor Cabang PT Angkasa Pura II BSH, Yudis Tiawan.

Sementara, Sekertaris Perusahaan PT Angkasa Pura II, Trisno Heriyadi mengatakan, banjir yang menggenangi TOl Sediyatmo juga tidak banyak mengakibatkan penumpang terlambat, atau membuat pesawat delay.

Namun demikian, kata Trisno, sebagai antisipasi, pihaknya telah menyiapkan sejumlah upaya untuk melancarkan proses pemberangkatan calon penumpang yang tertahan di gerbang Tol Cengkareng atau Sedyatmo menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Upaya itu antara lain menyiapkan kendaraan besar berupa truk maupun bus untuk menembus banjir. “Kami menyediakan perahu karet untuk mengangkut calon penumpang yang tertahan banjir dari area Tol Sedyatmo,” ujar Trisno.

Selain itu, langkah lain yang disiapkan adalah dengan mengkoordinasikan seluruh maskapai penerbangan agar memberikan toleransi kepada seluruh calon penumpang yang terlambat terbang akibat tertahan banjir untuk diterbangkan dengan pesawat berikutnya.(rah/bad)