1

Meski Didesak, Airin Enggan Komentari Status Sekda Tangsel

Kabar6-Unjuk rasa Gerakan Mahasiswa (Gema) Kosgoro yang menolak perpanjangan masa jabatan Sekda Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Dudung E Direja, tidak mendapat tanggapan dari Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany.

“Saya enggan mengomentari perpanjangan Sekda. Coba tanyakan saja ke bagian humas,” kata Airin usai rapat paripurna DPRD Tangsel kepada Kabar6.com, Senin (30/7/2012).

Sebelumnya, beberapa gerakan mahasiswa(Gema) Kosgoro melakukan unjuk rasa terkait akan diperpanjangnya jabatan Sekda Kota Tangsel yang saat ini masih dipegang Dudung E Dierja.

Mahasiswa menilai masa jabatan Sekda Dudung E Dierja yang akan memasuki usia pensiun tidak diperpanjang untuk ketiga kalinya, lantaran yang bersangkutan tidak berprestasi serta tidak memiliki track record yang buruk. Bahkan perpanjangan pensiun syarat dengan muatan KKN.

“Kami kira masih banyak pegawai yang memiliki kompetensi untuk menjabat sekda” kata Ketua Gema Kosgoro, Jauhari saat orasi di kantor Wali Kota Tangsel, Senin (30/7/2012).(Evan)

 




Saling Ejek, 2 Kelompok Warga Pagedangan Bentrok

Kabar6-Hanya karna saling ejek, dua kelompok massa terlibat bentrok di Jalan Raya Green Cove, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Senin (30/7/2012).

Meski tidak sampai merenggut korban, namun tawuran warga itu tak urung membuat warga sekitar dan pengguna jalan menjadi resah.

Informasi yang berhasil dikumpulkan kabar6.com, peristiwa itu diawali adu petasan dari dua kelompok warga dalam wilayah Keamatan Pagedangan sekitar.

“Tawuran warga sudah sering terjadi. Bahkan, tak jarang tawuran dipicu oleh persoalan sepele. Seperti halnya tawuran pagi tadi yang dipicu oleh aksi saling ejek saat bermain petasan,” ujar Abeh, salah seorang warga setempat.

Dalam tawuran itu, dua kelompok massa terlibat aksi saling lempar batu dan kayu. Akibat tawuran itu, ruas Jalan Raya yang menghubungkan wilayah Perumahan Bumi Serpong Damai (BSD) dan Paramount Serpong lumpuh.

Tawuran yang berlangsung hampir satu jam itu, baru berhenti setelah petugas Kepolisian Sektor Pagedangan datang kelokasi kejadian.(arsa/bad)

 




Dewan Nilai Kinerja Tidak Memuaskan, Sekda Tangsel Diminta Mundur

Kabar6-Rencana perpanjangan masa dinas Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hinggak kini belum diutarakan secara terbuka oleh Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany.

Namun Gerakan Mahasiswa (Gema) Kosgoro Kota Tangsel, telah mewanti-wanti agar masa jabatan Sekda Dudung E Dierja yang akan memasuki usia pensiun tidak diperpanjang untuk ketiga kalinya.

Penolakan itu menyusul yang bersangkutan dinilai tidak berprestasi serta memiliki track record yang buruk. Bahkan perpanjangan pensiun syarat dengan muatan KKN.

“Peraturan Menteri Dalam Negeri No 5 tahun 2005 telah ditentukan batas usia. Namun, perpanjangan masa jabatan bagi yang purna tugas akan menghambat karir dan memicu keresahan jajaran PNS di bawahnya. Jadi yang pensiun biarkan pensiun,” kata Ketua Gema Kosgoro Jauhari saat orasi di kantor Walikota Tangsel, Senin (30/7/2012.).

Ia menambahkan, mahasiswa meminta Walikota Tangerang Selatan agar menegakkan aturan Kepegawaian terhadap pegawai yang akan memasuki usia pensiun.

Karena itu, kata Jauhari, sesuai UU KIP bahwa pengangkatan sekda Kota Tangerang Selatan harus disosialisasikan kemasyarakat

“Kalau sudah pensiun, harus pensiun secara normative. Mari kita tegakan aturan itu, ikuti aturan normative, jangan sampai ada Plt-plt,” ucapnya.

Sambung Jauhari, kami mencurigai ada upaya mengamankan kepentingan pihak-pihak tertentu dengan kaitan memperpanjang masa jabatan Sekda.

Kata Jauhari, perpanjangan masa jabatan Dudung E Dierja sebagai sekda akan menimbulkan keresahan di kalangan PNS. Ia pun mengusulkan bahwa setiap PNS yang telah memasuki masa pensiun tidak perlu diperpanjang.

”Kami melihat kebijakan semacam itu tidak pas dan akan memicu keresahan,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel Sihabuddin Hasyim usai menerima perwakilan dari Gema Kosgoro mengatakan, harus dilihat regulasi pengangkatan sekda tersebut sebagai sesuatu barometer yang mesti dijadikan bahan pertimbangan dalam menyetujui perpanjangan usia pensiun seorang Sekda.

“Kita (DPRD) akan melihat bentuk kajian pengangkatan SK tersebut sebagai bahan pertimbangan dewan dalam mengambil keputusan apakah perpanjangan sekda itu sesuai Undang-Undang” ujarnya.

Kata sihabuddin, Bahkan dia menilai kinerja Dudung E Diredja tidak memiliki terobosan-terobosan yang berarti dalam meningkatkan aspek pelayanan publik.

“Karena memang secara riel kami melihat bahwa Sekda Dudung ini tidak memiliki suatu prestasi yang luar biasa selama menjabat sebagai Sekda,” ujarnya.

Disamping itu, lanjut Sihabuddin, sebaiknya Kepala Daerah melakukan penyegaran-penyegaran di tubuh birokrasi itu dengan tidak memperpanjang usia pensiun Sekda Dudung ini dan bisa tumbuh proses kaderisasi yang baik. Apalagi banyak potensi-potensi muda yang sudah siap menjadi Sekda.(evan).

 




Dodol Mugi Kebanjiran Order, Produksi Hingga 20 Ton Untuk Lebaran

 

Kabar6-Sibuk. Suasana itu jelas terlihat mana kala kita menginjakkan kaki ke rumah Dodol Mugi Jaya (DMJ) di Jalan Cilenggang 1 Pelayangan, RT 04/02, Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).

Maklum, home industri yang memproduksi dodol ini sudah mulai kebanjiran pesanan sejak hari pertama bulan ramadhan. Tak tanggung-tanggung, pada lebaran Isul Fitri 1433 H ini, rumah DMJ sudah menerima order hingga 20 ton lebih.

“Kalau dulu saya hanya memproduksi dodol saat bulan Ramadhan saja. Tapi sekarang, seiring tingginya permintaan konsumen, saya jadi harus memproduksi setiap hari. Dan, tiap kilogram dodol kami jual dengan harga Rp. 28.000,” ujar Iyuk Rukmiati (50) pemilik usaha DMJ, Minggu (29/7/2012).

Ya, usaha rumah DMJ sedianya mulai digeluti Iyuk sejak 1994 silam. Berawal dari usaha kecil-kecilan dengan alat produksi satu tungku dodol, kini sudah berkembang pesat hingga 6 tungku. Bahkan, kini DMJ sudah mampu menggaji hingga 30 karyawan.

Tingginya pesanan dodol dari pelanggan, membuat dapur rumah DMJ tak pernah berhenti untuk berproduksi. Bahkan, kini DMJ sudah bisa memproduksi rata-rata hingga 2 ton dodol perharinya.

Umumnya, pemesan dan pembeli dodol itu datang langsung ke rumah DMJ. Dan, kebanyakan dari pemesan dan pelanggan DMJ adalah pelanggan tetap. “Pemesan ada yang untuk dijual kembali. Tapi tak sedikit juga yang memesan untuk konsumsi pribadi,” ujar Iyuk lagi.

Kedepan, Iyuk berharap dodol buatannya bisa menjadi salah satu icon panganan khas yang diakui oleh Pemerintah Tangsel.

“Kami sudah mempatenkan dodol produksi DMJ ini. Dan, kami berharap pemerintah setempat mau mengakui dodol ini menjadi salah satu panganan khas Tangsel,” ujar Iyuk lagi.

Sementara Iin (26), salah seorang pelanggan tetap dodol produksi rumah DMJ, mengaku sangat suka dengan rasa dodol produksi rumah DMJ. Bahkan, sampai saat ini Iin tercatat sudah 6 tahun menjadi pelanggan di rumah DMJ tersebut.

“Rasa dodol disini sangat khas. Pokoknya, sangat berbeda dengan dodol lainnya. Apalagi, dodol disini bisa tahan sampai 3 bulan lamanya,” ujar Iin lagi.(turnya)




Demokrat Dorong Sekolah Negri di Tangerang Terapkan Kebijakan Afirmatif

Kabar6-Sekolah Negeri setingkat SMP dan SMA/K di Kabupaten Tangerang didorong agar menerapkan kebijakan afirmatif, dengan memberikan ruang kepada anak dari keluarga miskin dan yatim dilingkungan sekitar sekolah untuk bisa diterima di sekolah tersebut.

Demikian dikatakan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Tangerang Moh Nawa Said Dimyati, menyusul banyaknya anak dari keluarga miskin dan anak yatim yang kesulitan menembus prosedur formal ketika masuk SMP atau SMA Negri.

“Akibat prosedur itu, anak-anak miskin dan yatim itupun tidak bisa masuk ke sekolah negeri, karena memang serba terbatas,” ujar Moh Nawa Said Dimyati, Minggu (29/7/2012).

Nawa menambahkan, disisi lain ketika mereka tidak bisa masuk sekolah negeri maka mereka akan kesulitan menyelesaikan program pendidikan 9 tahun. Akibatnya, mereka terpaksa masuk sekolah swasta yang dari sisi pembiayaan tergolong tinggi.

“Untuk itulah, Dinas Pendidikan agar mengeluarkan kebijakan kepada pengelola sekolah negeri untuk menerapkan kebijakan afirmatif,” katanya.

Terkait hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Arsyad Hussein mengatakan, Penerimaan Siswa baru (PSB) tahun ajaran 2012/2013 ini telah diatur dalam surat edaran Kepala Dinas Pendidikan Banten No: 420/0954-Dispend/2012 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2012/2013.

Dalam surat edaran itu, kata Arsyad, salah satu isinya menjelaskan bahwa dalam rangka penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun calon peserta SD/SDLB dan SMP/SMPLB/MTs agar dibebaskan dari biaya pendaftaran.

Sedangkan, biaya pendaftaran penerimaan PSB SMA/SMALB/SMK diatur seringan mungkin dan bagi peserta didik yang mengalami hambatan sosial ekonomi agar dibebaskan atau tidak dipungut biaya.

“Surat edaran itu telah kami edarkan kepada seluruh sekolah baik negeri maupun swasta yang berada di Kabupaten Tangerang,” ujarnya.(dre/*)




Staf Menteri Kehutanan Khotbah Subuh di Mesjid Baitussalam

Kabar6- Staf khusus Menteri Kehutanan DR.H.Ali Taher Parasong,SH.M.Hum memberikan khotbah dalam kuliah subuh di Mesjid Jami Baitusalam RW 09 Kel.Bencongan, Kab.Tangerang, Minggu(29/72012).

Sehabis makan sahur, puluhan warga RW 09 berduyun-duyun menuju mesjid Baitussalam untuk melaksanakan solat subh berjama’ah dan mengikuti kuliah subuh.

Puluhan jamaah,terdiri kaum bapak, ibu dan remaja dengan khusuk mendengarkan ceramah Ali Taher tentang nikmatnya beribadah dinegara yang mayoritas islam dan kebangkitan islam dipelosok kota-kota terpencil  di Indoneia.

Hadir dalam acara itu, ketua RW 09 Ismail Achmad,BA, ketua DKM Ustaz Mu’min Ali Spdi, tokoh masyarakat, alim ulama dan puluhan jamaah mesjid.

Selama ramdhan, Mesjid Jami Baitussalam menyelenggarakan bermacam-macam kegiatan, di antaranya, Taraweh, Tadarus, Kultum, Pesanteren kilat,  Nuzulul Quran, Buka Puasa Besama, Itikaf, kuliah subuh, Sahur bersama, Penerimaan dan penyaluran zakat fitrah serta solat Id. (sak)

 




Demi Rupiah, Cinta Dennis Tak Kenal Bulan Puasa

Kabar6-Polsek Teluk Naga, Minggu (29/7/2012) dini hari tampak sesak oleh belasan wanita penjaja cinta alias Pekerja Seks Komersial (PSK) dan beberapa pria hidung belang yang jadi teman kencannya.

Ada yang masih belia, tapi ada juga yang sudah memasuki usia paruh baya. Mereka dikumpulkan untuk diberi pengarahan, setelah terjaring dalam razia petugas dikawasan lokalisasi Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Satu dari belasan PSK yang terjaring adalah Dennis (22). Wajahnya bahkan tampak memerah karena rasa malu yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Terlebih saat sejumlah awak media berupaya mengabadikan gambarnya.

Sebagai senjata, gadis asal Purworejo, Jawa Tengah itupun menggunakan kedua tangannya untuk menutupi bagian wajah, dari kilatan lampu camera yang tertuju padanya.

Kepada petugas yang memeriksanya, Dennis mengaku terpaksa tetap melacur demi membiayai kebutuhan hidup keluarganya yang terlilit kemiskinan dikampung halaman. Terlebih, sebentar lagi mau mau lebaran.

“Saya harus tetap cari uang. Selain untuk keluarga di kampung, saya juga ingin pulang pada saat lebaran nanti,” ujar Denis yang sehari-hari mangkal di salah satu kafe remang-remang dibilangan lokalisasi Dadap.

Pengakuan senada juga diungkapkan Nani (30). PSK yang biasa mangkal dikawasan Muara Gembong, Bekasi ini mengaku terpaksa terus melacur demi mengumpulkan uang untuk membeli baju lebaran bagi tiga anaknya yang masih kecil-kecil.

“Suami saya sudah mati. Jadi, saya harus berjuang sendirian untuk menghidupi 3 anak saya yang masih kecil-kecil,” ujar Nani tanpa malu-malu lagi.

Ya, Dennis dan Nani diringkus petugas saat tengah bergumul menjual birahi kepada pria hidung belang di dalam kamar Hotel Ellysta, Dadap. Bila Dennis memang biasa mangkal dikawasan Dadap, sedangkan Nani dan pasangannya justru hanya menyewa kamar Hotel Ellysta untuk menuntaskan hasrat. Dan, pastinya dagangan cinta kedua PSK ini tak kenal bulan puasa.

Bersama belasan PSK lainnya, di Maposlek Dennis dan Nani sempat diberi siraman rohani dari KH Wahyudin Toha. Tujuannya adalah, agar para PSK itu mau bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Terlebih di bulan suci ramadhan seperti sekarang ini.

Kapolsek Teluk Naga AKP Endang Sukma Wijaya mengatakan, para PSK yang terjaring selanjutnya akan diserahkan kepada Departemen Sosial Kabupaten Tangerang, untuk diberi pembinaan dan bekal keterampilan. “Sudah saatnya mereka untuk bertobat,” ujar Kapolsek.(arie arsa/tom migran)

 




Tips Saat Berlibur di Bulan Puasa.

Kabar6- Disaat sahur dan berbuka, Konsumsilah makanan yang mengandung gizi dan nutrisi yang tinggi. Tambahan Multivitamin juga perlu untuk menjaga daya tahan Tubuh anda.

Sebelum berangkat, Siapkan Barang-barang pribadi termasuk keperluan untuk Ibadah seperti Mukena dan Al Quran.

Siapkan juga air mineral untuk jaga-jaga jika terpaksa harus berbuka puasa di tengah perjalanan

Berdoalah sebelum berangkat. Kondisi dan situasi diperjalanan tidak bisa diprediksi, kadang ada saja hal-hal yang mengusik kesabaran dan emosi. Itikadkan dalam hati untuk selalu sabar dan tahan emosi dan hawa nafsu agar Ibadah puasa anda tetap terjaga.

Isi Kegiatan didalam perjalanan dengan mendengar bacaan Al Quran,lagu-lagu religi, atau rekaman tausiah maupun radio dakwah. serta jangan lewatkan kesempatan untuk bersedekah kepada orang yang membutuhkan selama dalam perjalanan.

Saat tiba waktu berbuka puasa, Sempatkan istirahat untuk berbuka puasa dengan makanan dan minuman yang manis agar stamina dan tenaga anda pulih kembali. Lalu lakukan ibadah terlebih dahulu, untuk kemudian melanjutkan wisata Anda.(HP/sak)

 




Wakapolda Bakal Tindak Tegas Ormas Majelis Pembela Rasulullah

Kabar6-Wakil Kepala Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Suhardi Alius menyatakan akan menindak tegas siapapun yang melakukan kegiatan ilegal berupa sweeping selama bulan ramadhan ini, akan ditindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku.

“Siapapaun  dia, tetap akan ditindak tegas. Ini negara hukum,” ujar Brigjen Pol Suhardi Alius disela penangkapan puluhan anggota ormas Majelis Pembela Rasulullah (MPR) di Mapolsek Pondok Aren, Minggu (29/7/2012) dini hari.

Sementara, Kapolres Kota Tangerang Kombes Pol Bambang Priyo Andogo mengatakan, saat ini proses penanganan ke 60 anggota MPR tersebut menjadi kewenangan Polres Jakarta Selatan.

“Ke 60 anggota ormas MPR yang sebelumnya kami amankan karena melakukan sweeping di sejumlah tempat hiburan malam di Pondok Aren, kini sudah diserahkan ke Polres Jakarta Selatan untuk diperiksa lebih lanjut,” ujar Kapolres.

Sebelumnya, puluhan massa MPR itu digelandang ke Mapolsek Pondok Aren setelah diamankan saat melakukan aksi sweeping di sejumlah tempat hiburan malam dibilangan Pondok kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren.

Dari tangan puluhan anggota ormas itu, polisi juga menyita aneka jenis senjata tajam, mulai dari parang, samurai, stik golf hingga bambu runcing.

Aksi massa MPR tiba di kawasan Pondok Aren, setelah sebelumnya menggelar sweeping ke tempat hiburan malam d’Mos, Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Meski tidak sampai merusak dan menjarah, namun massa MPR tersebut sempat mengusir para pengunjung yang tengah asik menikmati aneka hiburan di tempat hiburan malam d`Mos.

Sayangnya, Kapolres Metropolitan Jakarta Selatan, Kombes Imam Sugianto saat dikonfirmasi menolak memberikan komentar terkait aksi sweeping yang dilakukan massa MPR di tempat hiburan malam d`Mos.(turnya/tom migran)

 




Sweeping, Ormas MPR Diserahkan ke Polres Jakarta Selatan

Kabar6-Sebanyak 60 anggota ormas Majelis Pembela Rasululllah (MPR) yang diamankan oleh petugas Polsek Pondok Aren, akhirnya diserahkan ke Polres Jakarta Selatan.

Demikian dikatakan Kapolres Kota Tangerang Kombes Pol Bambang Priyo Andogo kepada kabar6.com di Mapolsek Pondok Aren, Minggu (29/7/2012) dini hari.

“Ini adalah bentuk kesigapan kita dalam membantu Polres Jakarta Selatan. Dimana, sebelumnya ormas itu telah melakukan kegiatan ilegal berupa sweeping. Sesuai perintah Polda Metro jaya, kita tidak akan mentolerir segala bentuk kegiatan ilegal berupa sweeping,” ujar Bambang Priyo Andogo.

Menurut Kapolres, selain 60 anggota ormas, pihaknya juga menyerahkan 26 unit sepeda motor yang digunakan massa untuk beraksi.

“Ormas itu berasal dari berbagai wilayah. Ada yanag Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan lainnya. Untuk lebih jelasnya, silahkan tanya ke Polres Jakarta Selatan,” kata Bambang lagi.

Sebelumnya, puluhan massa MPR itu digelandang ke Mapolsek Pondok Aren setelah diamankan saat melakukan aksi sweeping di sejumlah tempat hiburan malam dibilangan Pondok kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren.

Dari tangan puluhan anggota ormas itu, polisi juga menyita aneka jenis senjata tajam, mulai dari parang, samurai, stik golf hingga bambu runcing.

Aksi massa MPR tiba di kawasan Pondok Aren, setelah sebelumnya menggelar sweeping ke tempat hiburan malam d’Mos, Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Meski tidak sampai merusak dan menjarah, namun massa MPR tersebut sempat mengusir para pengunjung yang tengah asik menikmati aneka hiburan di tempat hiburan malam d`Mos.

Sayangnya, Kapolres Metropolitan Jakarta Selatan, Kombes Imam Sugianto saat dikonfirmasi menolak memberikan komentar terkait aksi sweeping yang dilakukan massa MPR di tempat hiburan malam d`Mos.(turnya/tom migran)